Berita Penajam Terkini

Minim Kuota Air, PDAM Danum Taka Penajam Paser Utara Bakal Gandeng Perumda Tetangga

Perusahaan Daerah Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan bekerja sama dengan PDAM tetangga.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Danum Taka Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid mengungkapkan bahwa saat ini kabupaten Penajam Paser Utara dalam sektor kuota air bersih belum bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Perusahaan Daerah Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) akan bekerja sama dengan PDAM tetangga guna mencukupi kebutuhan air bersih di Kabupaten Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur.

Menurut penuturan Direktur Perusahaan Daerah Air Minum Danum Taka Penajam Paser Utara, Abdul Rasyid mengungkapkan bahwa saat ini kabupaten Penajam Paser Utara dalam sektor kuota air bersih belum bisa mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari masyarakat.

"Beberapa langkah-langkah yang akan kita lakukan, kita akan bekerja sama dengan PDAM tetangga, untuk mensuplai air ke Penajam," ungkap Rasyid, Selasa (9/2/2021).

Terutama di Kecamatan Babulu dan Sepaku untuk diketahui bahwa di Sepaku itu akan ada dua bendungan yang akan dibangun oleh pemerintah pusat.

Baca Juga: Profil Yurnalis Ngayoh, Tokoh Dayak yang Tutup Usia, Mantan Wagub Berprestasi Bagi Kalimantan Timur

Yakni Bendungan Sepaku Semoi dan Bendungan Sepaku. "Kami yakini mampu mendistribusikan air bagi masyarakat," ujarnya.

Selain itu, menurut penuturan Rasyid, pihaknya juga masih memliki kendala-kendala di lapangan yaitu terkait dengan produksi air sendiri masih jauh dari pada biaya atau pendapatan Perumda Air Minum Danum Taka.

Sebab kenocoran air masih terlalu tinggi karena adanya kebocoran pada jaringan pipa yang usianya sudah tua.

Sebenarnya kalau misalnya kebocoran bisa kita tekan dibawah angka 20 persen.

Sebagaiman target nasional. Maka pendapatan kita itu cepat menututupi kerugian yang ada.

Memang untuk saat ini peremajaan belum ada sama sekali ya.

Baca Juga: Dua RT di Graha Indah Balikpapan, Terbanyak Sumbang Kasus Covid-19, Kini Pembatasan Jam Malam

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Beruntun di Muara Rapak Balikpapan, Diduga Truk jadi Biang, Mengangkut Beras

"Sehingga untuk mendapatkan maksimal dari DRD kita itu urung kita dapatkan," ujarnya.

Lebih lanju, Rasyid mengungkapkan jika pihaknya bisa menekan angka 20 persen, dirinyanyakin di tahun 2024 ini bisa ditekan setengah dari kerugian yang ada.

"Untuk kebocoran kita sekitar 33,15 persen pertahun. Jadi kalau misal pertahun jadi kebocoran dari sisi keuangan itu hampir sekitar Rp 12 miliar kita mengalami kebocoran," pungkasnya.

Tren Pendapatan yang Cukup

Halaman
12
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved