Berita Nasional Terkini
Jokowi Minta Dikritik, Sudjiwo Tedjo Beber Fakta Soal Buzzer, Beda Berpendapat, Curhat dengan Baper
Jokowi minta dikritik, Sudjiwo Tedjo beber fakta soal buzzer, beda berpendapat, curhat dengan baper
TRIBUNKALTIM.CO - Permintaan Presiden Joko Widodo ( Jokowi) agar masyarakat lebih aktif menyampaikan kritik menuai sorotan.
Budayawan Sudjiwo Tedjo pun turut angkat bicara di kanal YouTube Indonesia Lawyers Club.
Sudjiwo Tedjo pun menyinggung soal buzzer yang kerap menyerang orang yang memberi kritik.
Sudjiwo Tedjo juga menegaskan adanya perbedaan antara kritik, hujatan, berpendapat, curhat atau baper.
Menurutnya, Pemerintah turut bertanggung jawab dengan suburnya buzzer di media sosial.
Sebelumnya, eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meminta Jokowi agar mengimbau masyarakat untuk menghentikan ujaran kebencian.
• UU Pemilu, Demokrat Tuduh Jokowi Siapkan Gibran di Pilgub DKI, Djarot Saiful PDIP Bereaksi: Dangkal
• Bukan Hanya Gong Xi Fa Cai, Kumpulan Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek, Bahasa Mandarin dan Artinya
Budayawan Sudjiwo Tedjo turut mengomentari soal permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, Jokowi meminta masyarakat untuk lebih aktif memberi kritik bagi pemerintah.
Namun, anjuran Jokowi itu dinilai bertolakbelakang dengan realita.
Menurut Sudjiwo, banyaknya buzzer menyebabkan masyarakat semakin enggan memberi kritik terhadap pemerintah.
"Pertama, dewan bahasa harus turun bahwa yang namanya berpendapat dengan baper itu beda," ujar Sudjiwo.
"Sekarang ada upaya yang sistematis."
Sudjiwo bahkan menyebut hal itu seperti sudah direncanakan secara sistematis.
Meski enggan menuduh, Sudjiwo berharap pemerintah ikut turun tangan memusnahkan para buzzer.