Berita Samarinda Terkini
Juru Mudi yang Nekat Lompat di Sungai Mahakam Samarinda Ditemukan Meninggal, Satu Orang Masih Dicari
Unit Siaga SAR Samarinda pada operasi SAR hari ketiga, Jumat, (12/2/2021) mengevakuasi juru mudi kapal yang nekat melompat ke perairan sungai Mahakam
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
"Kami melakukan penyisiran, dengan menggunakan 9 alut SAR, dari tim gabungan. Jadi, tidak ada penyelaman karena posisi korban tenggelam di tengah perairan," jelasnya.
Terkait dengan kendala yang dihadapi unsur SAR gabungan, ia mengaku harus melakukan buka tutup terkait dengan perlintasan kapal-kapal di perairan Sungai Mahakam.
"Kami mengurangi penyisiran saat melihat lalulintas di air padat, artinya harus lebih berhati-hati. Termasuk dengan kondisi cuaca saat ini juga yang tidak menentu. Namun kami juga meminta kapal yang melintas menginformasikan jika melihat adanya tanda korban disekitar perairan," pungkasnya.
Diwartakan sebelumnya, berawal saat kapal klotok KM Jaya Setia yang membawa juru mudi kapal motor dan Anak Buah Kapal (ABK) pada Rabu (10/2/2021) lalu sekitar pukul 11.30 WITA diminta meminggirkan kapal oleh petugas kepolisian dari Satuan Polisi Air Polresta Samarinda.
Baca juga: Berita AC Milan - Isyarat Hengkang Donnarumma, Rossoneri Buru 7 Pemain, Salah Satunya Penjaga Gawang
Baca juga: BOCOR! Logo Baru Klub Liga Italia Inter Milan, Lebih Simple Tersisa 2 Huruf yang Bisa Berarti 'Saya'
Kapal tersebut membawa ABK bernama Marwan, Amir, Iwan, Arif dan Firman.
Dan satu juru mudi (juragan/nahkoda) yaitu Ali.
Keenam orang ini, sedang beraktivitas di perairan Sungai Mahakam sekitar Palaran, Kota Samarinda.
Mereka bersandar didekat tongkang kala itu.
Menurut keterangan salah satu saksi, ABK Arif (30) menceritakan. Saat itu ia bersama dengan lima ABK dan satu juru mudi sedang beraktivitas didekat tongkang,
Namun, tidak lama kemudian kapal mereka didatangi oleh tiga anggota polisi berpakaian lengkap, menggunakan speed boat.
Setelah kru KM Jaya Setia diminta turun dari tongkang dan berada diatas kapal, sempat terjadi ketegangan.
Lantaran, saat anggota kepolisian hendak mengarahkan kapal ke markas Polair Polresta Samarinda, tepatnya di Dermaga Sungai Kunjang, Kota Samarinda.
Juru mudi kapal bersikeras tak mau diarahkan ke Markas Polair untuk diminta keterangan terkait adanya laporan pihak pemilik tongkang, yang mencurigai aktivitas mereka.