Berita Bontang Terkini
149 Lapak di Pasar Citra Mas Loktuan Bontang yang tak Terbakar Akan Diberi Santunan Rp 750 Ribu
Wacana pemberian santunan bagi korban kebakaran Pasar Citra Mas Loktuan Bontang, akan disesuaikan tingkat kerugian.
Penulis: Ismail Usman | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG-Wacana pemberian santunan bagi korban kebakaran Pasar Citra Mas Loktuan Bontang, akan disesuaikan tingkat kerugian.
Hal itu diungkapkan Kapala Diskop UKMP Bontang, Asdar Ibrahim, Senin (15/02/2021).
Usulan tersebut masih dalam tahap pengkajian.
Baca juga: Pelaku Pencurian di Samarinda Dibekuk Warga, Sempat Aksi Kejar-kejaran Bawa Kabur Motor Korban
Baca juga: Jadwal Pelantikan Walikota dan Bupati Terpilih di Pilkada 2020, Pemprov Kaltim Menunggu SK Mendagri
Rencananya, jika wacana itu disepakati, besaran santunan itu akan ditetapkan oleh Bagian Hukum Pemkot Bontang.
“Regulasi nanti akan diolah Bagian Hukum,” sebutnya.
Rencananya, beberapa lapak pedagang yang tidak terbakar 100 persen, kemungkinan hanya diberikan bantuan berkisaran Rp 3 juta.
Baca juga: Ledakan Hebat Terjadi dari Sebuah Toko di Samarinda, Gegana Brimob Polda Kaltim Turun ke TKP
Baca juga: Mesin Kapal Mati, 3 WNA Terombang-ambing di Tengah Laut selama 10 Hari hingga Terdampar di Maratua
Sementara yang mengalami kerusakan 50 persen, akan diberikan bantuan sebesar Rp 1,5 juta.
Bagitu pula dengan lapak yang tidak terbakar namun terkena dampak juga akan mendapat santunan Rp 750 ribu.
“Kami masih mengajukan, untuk hasilnya nanti kami tunggu keputusan bagian hukum,” tambah Asdar.
Dari data yang dimiliki Disprindakop, di Pasar Citra Mas Loktuan terdapat 596 lapak. Yang tidak terbakar sebanyak 149 lapak. Artinya, ada sekitar 447 lapak pedagang yang terbakar.
Baca juga: Kapal yang Terbakar di Samarinda Telah Tenggelam, Tim Pusat Labfor Mabes Polri Rencana Bakal Hadir
Sebelumnya, sebanyak Rp 3 miliar akan dikucurkan untuk korban kebakaran Pasar Citra Mas Loktuan.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni menyampaikan, dana tersebut berasal dari Belanja Tak Terduga (BTT).
Penulis: Ismail Usman/Editor: Samir Paturusi