Berita Nasional Terkini
Dua Bulan Berkantor di Jakarta, Elektabilitas Risma Meroket, Faktornya Sederhana, Anies Terganggu?
Dua bulan berkantor di Jakarta, elektabilitas Tri Rismaharini alias Risma meroket, faktornya sederhana, Anies Baswedan terganggu?
TRIBUNKALTIM.CO - Kehadiran Tri Rismaharini alias Risma di ibu kota negara kian mempertebal suhu dan tensi politik di DKI Jakarta.
Menteri Sosial pemerintahan Joko Widodo alias Jokowi belakangan dikaitkan dengan kontestasi Pilgub DKI Jakarta.
Purna melaksanakan tugas di Surabaya, Risma saat ini berkantor di Jakarta.
Situasi tersebut dianggap banyak pihak semakin memuluskan karir politik nasional Risma.
Apa lagi ia disebut-sebut bakal maju sebagai Cagub di Pilkada DKI Jakarta.
Kondisi tersebut setidaknya mampu membuat Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kencangkan ikat pinggang.
Apalagi hasrat politik untuk maju kedua kali memimpin DKI Jakarta masih ada.
Bagaimana tidak, kendati elektoral Anies masih di atas seluruh nama yang masuk bursa kepala daerah.
Namun meroketnya elektabilitas Risma hanya dalam waktu dua bulan terakhir berkantor di Jakarta, jelas jadi ancaman politik ke depan.
Diketahui Risma resmi dilantik Jokowi pada 23 Desember 2020, mulai berkantor di Jakarta jelang awal tahun 2021 lalu.
Baca juga: Masuk Bursa Cagub DKI Seperti Anies & Risma, Respon Tak Terduga Baim Wong, Sejajar sama Ridwan Kamil
Lembaga survei Media Survei Nasional (Median) mencatat adanya lonjakan elektabilitas Tri Rismaharini dalam bursa pemilihan gubernur DKI Jakarta.
Dalam survei terbaru yang digelar awal Februari ini, Menteri Sosial itu dipilih oleh 23,5 persen responden.
Angka itu didapat melalui survei semi terbuka di mana responden diberi 16 nama calon gubernur.
Angka itu meningkat signifikan ketimbang survei pada Juli 2020 lalu.
Dengan metode yang sama, Risma saat itu hanya dipilih oleh 4,2 persen responden.
"Elektabilitas Risma meningkat signifikan sampai 19 persen hanya dalam waktu kurang dari setahun," kata Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurrahman.
Ade menilai, melonjaknya elektabilitas Risma tak lain karena blusukan yang kerap dilakukannya di DKI Jakarta setelah dilantik jadi Mensos.
Aksi blusukan itu membuat perbincangan mengenai isu Risma akan maju di Pilgub DKI semakin gencar.
"Ini saya pikir ada efek dari kehadiran beliau setelah ditunjuk jadi Menteri Sosial, ada kegiatan beliau blusukan yang langsung dirasakan masyarakat Jakarta," kata Irfan.
Hal ini juga tergambar dari hasil survei.
Sebanyak 11,7 persen responden mengaku memilih Risma karena gaya blusukan yang kerap ia lakukan.
Baca juga: Median: Anies Stagnan Risma Melesat, Siapa Pemenang Pilgub DKI? Nama Ahok hingga Artis Masuk Bursa!
Di sisi lain, survei Median mencatat elektabilitas Anies sebagai calon petahana cenderung stagnan.
Pada Juli lalu, dengan survei metode semi terbuka, Anies dipilih oleh 40 persen responden.
Pada survei hari ini elektabilitasnya hanya naik sedikit ke angka 42,5 persen.
Sementara dalam skenario head to head Anies Vs Risma, Anies Baswedan sebagai petahana masih unggul dengan dipilih oleh 45 persen responden.
Namun, elektabilitas Risma tak terpaut cukup jauh.
Mantan Wali Kota Surabaya itu dipilih oleh 36 persen responden.
Artinya elektabilitas Anies dan Risma hanya selisih 9 persen.
Baca juga: Dituding Culik dan Siksa Sopir & Susternya, Nindy Ayunda Membantah, Beber Bukti di Komnas Perempuan
Dengan data tersebut, Ade menilai bukan tidak mungkin Risma bisa mengancam elektabilitas Anies.
Apalagi masih ada cukup waktu untuk sampai di pilkada DKI selanjutnya.
Pilkada DKI paling cepat akan digelar pada 2022 mendatang, atau bisa jadi pada 2024, tergantung dengan hasil pembahasan UU Pemilu antara DPR dan pemerintah.
"Kalau Risma terus melanjutkan aktifitas beliau blusukan di DKI Jakarta ini akan mengancam elektabilitas Anies Baswedan," kata Ade.
Baca juga: Selain Keripik Singkong, Inilah Keripik Khas Berbagai Daerah di Indonesia, Ada Keripik Jengkol
Muncul Nama Baim Wong
Popularitas artis, Baim Wong tak diragukan lagi.
Aktor film yang saat ini sukses melambung tinggi gegara terjun di dunia YouTube masuk bursa calon gubernur (cagub) di Pilgub DKI Jakarta.
Kemunculan nama Baim Wong di pusara bursa cagub Pilgub DKI memang mengejutkan semua kalangan.
Memang syarat calon memenangkan kontestasi politik salah satunya memiliki daya popularitas yang tinggi.
Keterkenalan personal jadi salah satu ukuran memenangkan pertarungan politik semacam Pilkada.
Nilai elektabilitas seorang Baim Wong juga tak main-main.
Ia bahkan sejajar dengan nama-nama sekaliber Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat.
Hingga mantan Wakil Gubernur DKI Djarot Syaiful Hidayat, kemudian Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi.
Masing-masing memiliki elektabilitas masing-masing 0,5 persen dalam survei yang dilakukan Media Survei Nasional (Median).
Baca juga: Median: Anies Stagnan Risma Melesat, Siapa Pemenang Pilgub DKI? Nama Ahok hingga Artis Masuk Bursa!
Menurut hasil survei oleh Media Survei Nasional (Median), Baim Wong memiliki angka elektabilitas 0,5 persen.
Menarik melihat respon Baim Wong, usai namanya masuk dalam bursa cagub DKI Jakarta, versi Media.
Baim Wong pun mengunggah komentar di akun Instagram miliknya.
“Insyaallah pasti yang akan terpilih nanti adalah pilihan rakyatnya.
Apa yang saya lakukan belakangan ini, tolong jangan disangkutpautkan dengan pemilihan ini atau bisa dibilang politik,” tulis Baim Wong dikutip Kompas.com dalam Instagramnya, Senin (15/2/2021).
Baim mengatakan baginya bisa membantu banyak orang sudah membuatnya bahagia.
Baca juga: Bupati Paser Yuriansyah Syarkawi Tutup Usia, Kronologinya Mengeluh Demam, Batuk dan Sesak
“Cukup menjadi orang yang peduli dengan sesama saja sudah cukup sulit bagi saya.
Ingin rasanya saya bantu semua orang, cuma memang belum di kapasitasnya, semampu saya, sebisa saya, saya bantu.. Dengan membantu mereka, saya merasa bahagia,” tambah Baim lagi.
Baim kembali menegaskan bahwa apa yang dilakukannya tak ada sangkut pautnya dengan dunia politik.
“Tapi kalau apa yang saya lakukan dikaitkan dengan kepentingan seperti ini, saya tidak mau.
Ayah saya mengajarkan supaya saya tidak haus jabatan, tapi kalau jabatan itu mendatangkan pahala, saya diperbolehkan, karena saya sangat percaya pertanggung jawaban seorang pemimpin akan lebih sulit nantinya,” tulis Baim lagi.
Pada akhir keterangan tulisan, Baim menyarankan agar memilih orang yang jujur dan taat kepada Allah.
“Pesan saya, pilihlah orang yang jujur dan takut sama Allah. Ketika seseorang mempunyai tiang agama yang kuat, Insyaallah dia akan melakukan hal yang benar untuk negaranya,” tutur Baim.
(*)
Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul https://www.kompas.com/hype/read/2021/02/15/210106966/namanya-muncul-di-survei-cagub-dki-jakarta-ini-tanggapan-baim-wong dan Tribunnews.com dengan judul https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/02/15/survei-median-anies-dan-risma-bersaing-jika-pilgub-dki-diadakan-saat-ini?page=all