Berita Kaltim Terkini
Sering Dikritik, Gubernur Kaltim Isran Noor: Saya dan Wagub Sangat Senang Ketika Ada Kritikan
Isran Noor sempat menyinggung salah satu kritikan dan saran dari teman dekatnya yang dianggap pembangunan Kaltim berjalan stagnan.
Penulis: Jino Prayudi Kartono | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Disela-sela kegiatan forum konsultasi publik mengenai perubahan RPJMD tahun 2019-2023 dan RKPD 2022 di ruang Heart of Borneo, Kamis (18/2/2021) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) sempat membahas kritikan dari masyarakat.
Ia pun sempat menyinggung salah satu kritikan dan saran dari teman dekatnya yang dianggap pembangunan Kaltim berjalan stagnan.
Mendengar hal tersebut Isran Noor menerima kritik dan saran dari kerabatnya tersebut.
Baca juga: BREAKING NEWS Dini Hari Jago Merah Beraksi di Balikpapan, Lahap Pertokoan Warga di Prapatan
Baca juga: Saksi Mata Pertama di Kebakaran Prapatan Balikpapan, Bangunkan Warga Pakai Palu, Dipukul ke Tiang
"Sekali lagi saya dengan Wakil Gubernur menerima dengan sangat senang ketika ada kritik," ucap Isran Noor.
Ia pun berharap banyak kritikan dan saran yang masuk, sehingga dengan kritik dan saran itu dapat meningkatkan pembangunan di Kalimantan Timur.
Namun ia berpesan jika mengkritik sebaiknya ada data ataupun fakta di lapangan. Sebab dengan penyajian data untuk mengkritik kinerjanya agar dapat diterima semua masyarakat.
"Sehingga tidak hanya kalangan sekolah saja yang paham tapi yang tidak sekolah juga paham. Jangan menganggap sebagian orang menganggap paham. Nah kalau tidak berkualitas sayang kan habisi baterai," ucap Isran Noor.
Hal tersebut bermula dari salah satu tulisan pemerhati sosial Samarinda Iswan Priady.
Dalam tulisannya yang berjudul Rapor Merah Gubernur Kaltim, Kritik Dari Seorang Teman.
Dalam tulisannya tersebut Iswan Priady mengkritisi kinerja 2 tahun lebih pemerintahan Isran Noor-Hadi Mulyadi.
Baca juga: Kemenpolhukam Petakan Ancaman, 2 Objek Vital Nasional di Kaltim jadi Perhatian
Baca juga: Kasus Covid-19 Turun di Balikpapan, Walikota Rizal Effendi tak Berani Ambil Kesimpulan
Dalam tulisannya itu ia mengkritik beberapa kinerja serta gaya pemerintahan pemerintah Kaltim di bawah naungan Isran-Hadi.
"Terlampau sering membuat pernyataan-pernyataan absurd dan kontra produktif. Masalah tewasnya 32 orang dibekas galian tambang dia sebut “Jangan2 banyak hantunya, sudah nasibnya”.
Masalah calon Sekda Abdullah Sani, gubernur berkomentar “Apa Sekda itu?”, Saya buta huruf”. “Virus Corona tidak akan bisa masuk kedesa-desa”. “Pandemi Covid-19 akan hilang pada Mei 2020”, nyatanya sampai saat ini pandemi masih semakin parah, bahkan Kaltim masuk 5 besar provinsi yang kasus positif nya tinggi," tulis Iswan Priady.
Sementara itu dalam tulisannya tersebut juga mengkritik beberapa janji kampanye yang belum terealisasi.
Salah satunya target perbaikan 5000 rumah per tahun belum terealisasi.