Berita Nasional Terkini

Nasib Para Miliarder Tuban yang Borong Mobil, Bakal Diberi Proyek oleh Pertamina, Bisa Makin Kaya

Nasib para miliarder Tuban yang borong mobil, bakal diberi proyek oleh Pertamina, bisa makin kaya

Editor: Rafan Arif Dwinanto
Kolase Tribunkaltim.co
Lihat aksi miliarder Tuban beli ratusan mobil, Pertamina akui kesalahan, warga terancam miskin lagi? 

TRIBUNKALTIM.CO - PT Pertamina khawatir dengan nasib para miliarder Tuban yang memborong mobil usai tanahnya dibebaskan oleh perusahaan BUMN, tersebut.

Diketahui, para miliarder mendadak ini memborong mobil usai mendapatkan dana ganti rugi pembebasan lahan.

Agar warga tak jatuh miskin karena salah mengelola keuangan, Pertamina berencana memberi mereka proyek.

Meski demikian, ada syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan pekerjaan dari Pertamina.

Presiden Direktur PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia Kadek Ambara Jaya merasa prihatin dan sedih mengetahu warga desa di Tuban memborong mobil dari hasil menjual tanah ke Pertamina.

Ia khawatir masyarakat yang mendadak menjadi miliarder itu terancam miskin karena tak bisa mengelola uang dengan baik.

Baca juga: Hanya 113 RW yang Terendam, Bamus Betawi Puji Penanganan Banjir, PDIP Bongkar Anies Tak Buat Apa-Apa

Baca juga: Lengkap, Daftar Mobil Daihatsu yang Turun Harga Mulai Bulan Depan, Ada Diskon PPnBM dan DP 0 Persen

Untuk menindaklanjuti dan tanggung jawab terhadap masalah sosial warga, PT Pertamina Rosneft akan bekerja sama dengan pihak ketiga untuk melakukan riset dan pemetaan kondisi warga di tiga desa tersebut.

"Kita akan gandeng tim riset dari Lembaga Antropologi Untuk Riset dan Analisa dalam rangka membangun cetak biru CSR (corporate social responsibility) perusahaan berbasis kearifan lokal," ungkap Kadek saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (17/2/2021).

Perusahaan ingin mengajak warga berbagi pekerjaan dengan padat karya sebagai upaya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) hadir untuk negeri.

Sebelum melibatkan warga sekitar, perusahaan akan memberikan pembinaan dan pelatihan.

Sehingga, warga sekitar memiliki kemampuan yang baik.

"Kita punya kewajiban untuk membantu warga dari ring satu, apalagi warga saat ini kan mulai susah karena Covid-19," jelasnya.

Sementara itu, proses pengerjaan proyek pembangunan kilang minyak masih tahap awal. Seperti pembersihan lahan atau clearing.

Menurutnya, warga sekitar khususnya para penggarap lahan diharapkan dapat bergabung dan mendapatkan pekerjaan melalui padat karya tersebut.

"Kalau punya lahan kan punya duit banyak nih, namun penggarapnya kan kasihan," jelasnya.

Sebelumnya diberitakan, Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, dari 840 kepala keluarga (KK) di desanya, ada 225 KK menjual tanah ke Pertamina.

Tanah itu dijual untuk pembangunan kilang minyak new grass root refinery (NGRR) yang merupakan kerja sama Pertamina dan perusahaan asal Rusia, Rosneft.

Baca juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Minggu 21/2/2021, Sikap Posesif Taurus Buat Konflik, Leo Mau Melarikan Diri

PT Pertamina juga menghargai tanah warga lebih tinggi dari biasanya, sekitar Rp 600.000 sampai Rp 800.000 per meter.

Rata-rata, warga mendapat uang sebanyak Rp 8 miliar dari penjualan tanah itu.

Gihanto menjelaskan, warga yang memiliki empat hektare lahan mendapat uang sebesar Rp 26 miliar.

Sebagian besar warga yang mendapat uang ganti untung memborong mobil.

Gihanto mencatat sudah ada 176 mobil yang dibeli warga desanya.

Beli Mobil Dulu, Baru Belajar Nyetir

Memborong mobil, seorang warga Tuban yang kini jadi miliarder pun mengurai pengakuan.

Matrawi (55), salah satu warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mengaku belum bisa menyetir mobil sebelum membeli dua mobil sekaligus dari hasil menjual tanahnya ke Pertamina.

"Saya beli dulu baru belajar, sekarang sudah bisa sedikit-sedikit. Belum berani jalan ke kota, di desa dulu," kata Matrawi dilansir dari Kompas.com.

Baca juga: Detail, Anies Baswedan Bocorkan Penyebab Banjir Jakarta Saat Ini, Bukan dari Bogor dan Kali Ciliwung

Seperti diketahui, Matrawi menerima uang Rp 3 miliar dari penjualan setengah hektare tanah miliknya.

Uang tersebut dia gunakan untuk membeli satu Toyota Rush dan satu mobil pikap.

Hal serupa juga dialami oleh tetangganya, Wantono (40), yang belum mengaku belum tahu apa pun soal menyetir mobil.

Wantono menceritakan, dirinya hanya tahu cara bagaimana mengendarai traktor di sawah.

"Memang sebelum beli mobil ini tidak bisa nyetir, setelah beli saya belajar," ujar Wantono, saat ditemui di rumahnya, seperti dilansir dari Tribunjatim.com, Kamis (18/2/2021).

Namun, setelah menerima Rp 24 miliar dari penjualan tanahnya seluas 4,2 hektar, Wantono membeli Mitsubishi Expander.

Diberitakan sebelumnya, banyak warga di sejumlah desa di Tuban 'kaya mendadak' usai tanah mereka dibeli oleh Pertamina sebagai ganti rugi pembangunan kilang minyak GRR.

Kilang minyak tersebut memiliki luas sekitar 1.050 hektare.

Terdiri dari 821 ha lahan darat yang tersebar di Desa Kaliuntu, Wadung, Sumurgeneng, perhutani dan KLHK serta sisanya reklamasi laut.

Rencananya kilang ini akan beroperasi pada tahun 2024.

Kilang ini merupakan kerja bareng antara PT Pertamina dan Rosneft dari Rusia senilai Rp 225 Triliun.

Baca juga: GRATIS Link Streaming RCTI Liga Italia, AC Milan vs Inter Milan Malam Ini, Tonton dari Ponsel

Rata-rata Warga Terima Rp 8 Miliar

Ratusan warga di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Tuban, mendadak menjadi miliarder setelah mendapatkan uang ganti rugi pembebasan lahan dari proyek kilang yang digarap oleh PT Pertamina (Persero).

Hal itu pun tengah ramai dibicarakan di jagat media sosial, setelah sebuah rekaman video pendek yang viral menunjukkan datangnya belasan mobil yang diangkut oleh truk towing secara bersamaan di Desa Sumurgeneng.

Kepala Desa Sumurgeneng Gihanto mengatakan, setidaknya terdapat 225 warga yang mendapatkan uang penjualan tanah dari Pertamina.

Rata-rata para warga menerima sekitar Rp 8 miliar.

Pembebasan lahan tersebut dilakukan Pertamina untuk membangun Kilang Tuban yang merupakan proyek New Grass Root Refinery (NGRR).

Proyek ini digarap perusahaan pelat merah itu untuk menciptakan kemandirian energi.

Baca juga: PREDIKSI Liga Italia, Juventus vs Crotone: Ronaldo Cs Bakal Pesta Gol, Inter & AC Milan Adu Bonyok!

Kilang baru itu akan memiliki kapasitas produksi sebesar 300.000 barrel per hari.

Selain itu, Kilang Tuban juga akan menghasilkan bahan bakar dengan kandungan yang lebih berkualitas, berstandar Euro V.

Kilang Tuban merupakan proyek yang digarap oleh perusahaan gabungan bernama PT Pertamina Rosneft Pengolahan dan Petrokimia, yakni gabungan dari Pertamina dan perusahaan minyak dan gas asal Rusia, Rosneft.

(*)

Artikel ini telah tayang dengan judul "Khawatir Warga Tuban Jatuh Miskin Usai Borong 176 Mobil, Ini yang Dilakukan Bos Pertamina Rosneft", Klik untuk baca: https://regional.kompas.com/read/2021/02/21/07530331/khawatir-warga-tuban-jatuh-miskin-usai-borong-176-mobil-ini-yang-dilakukan?page=2.

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Borong Mobil Tapi Belum Bisa Nyetir, Begini Nasib Miliarder Tuban, Kondisi Kendaraannya Mengenaskan

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved