Berita Nasional Terkini
Terungkap Janji Megawati PDIP akan Usung Prabowo Subianto Jadi Capres, Ada Klarifikasi Djarot Saiful
Terungkap janji Megawati PDIP akan usung Prabowo Subianto jadi Capres, ada klarifikasi Djarot Saiful Hidayat
TRIBUNKALTIM.CO - PDIP ternyata pernah berjanji akan mengusung Prabowo Subianto sebagai Capres.
Namun, janji Megawati itu batal terwujud lantaran PDIP lebih memilih mencalonkan Joko Widodo.
Kini, janji PDIP mengusung Ketum Gerindra sebagai Capres 2024 kembali diungkit.
Diketahui, saat ini hasil survei beberapa lembaga menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto tertinggi diantara tokoh lainnya.
Ketua DPP PDI Perjuangan ( PDIP) Djarot Saiful Hidayat menjawab soal kemungkinan PDIP mengusung Prabowo Subianto sebagai calon presiden sesuai dengan perjanjian batu tulis.
Berdasarkan perjanjian yang dibuat pada 2009 itu, Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum PDIP mendukung pencalonan Prabowo Subianto sebagai presiden pada 2014.
Baca juga: Lengkap Hasil Survei Terbaru Elektabilitas Parpol Versi Litbang Kompas Demokrat Lewati Golkar, PDIP?
Baca juga: Solusi Sulit Unggah KTP Saat Daftar Kartu Prakerja Gelombang 12 Terjawab, Login www.prakerja.go.id
Namun, isi perjanjian tersebut belum terjadi sampai saat ini karena akhirnya Megawati memilih Joko Widodo sebagai calon presiden.
Sementara itu, Menurut Djarot, PDIP saat ini belum dapat menentukan siapa kandidat yang akan maju dalam menghadapi kontestasi Pilpres 2024.
“Masalah itu (pernjanjian batu tulis) nanti kan bisa dikomunikasikan sesama partai politik.
Memang tahun 2024 itu menentukan arah bangsa kita.
Orangnya nanti siapa saja terserah,” kata Djarot Saipada program Sapa Indonesia Malam, Kompas TV, Selasa (23/2/2021).
Adapun Prabowo Subianto menjadi salah satu tokoh dengan elektabilitas tinggi berdasarkan hasil survei Lembaga Survei Indonesia ( LSI).
Selain Prabowo Subianto, ada Gubernur Jawa Tengah sekaligus kader PDI-P Ganjar Pranowo yang elektabilitasnya tinggi.
Ada pula nama mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Ketua DPR Puan Maharani yang juga kader PDIP.
Hasil tersebut, menurut Djarot, menunjukan bahwa PDIP memiliki cukup banyak kader untuk kontestasi Pemilu 2024 nanti.
“Artinya apa, stok (kader) di PDI-P cukup banyak untuk berlaga (Pemilu 2024), tetapi kita masih fokus pada masalah bangsa saat ini,” kata Djarot.
Baca juga: Telak, Faldo Maldini Bongkar Bukti Kinerja Anies Baswedan Atasi Banjir Jakarta Rendah, Tak Kompeten
Meski saat ini elektabilitas sejumlah kader PDIP cukup tinggi, Djarot Saiful Hidayat menyebut bahwa dalam waktu tiga tahun mendatang, belum tentu tokoh-tokoh yang muncul saat ini yang akan mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
"Karena pengalaman menunjukkan, di akhir-akhir mendekati tahun 2023 nanti.
Biasanya ada element-element of surprise, unsur kejutan itu muncul juga, biar dinamis, bekerja dinamis alamiah,” kata Djarot.
“Yang ingin ktia sampaikan adalah siapa pun nama itu, tidak kemudian orientasinya hanya 2024 saja.
Tetapi fokus pada pekerjaan yang diberikan masyarakat saat ini," ucap dia.
Respon Hasil Survei LSI
Hasil survei dari Lembaga Survei Indonesia (LSI) kembali menempatkan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di posisi tertas dengan elektablitas tertinggi.
Elektablitas Prabowo mencapai 22,5 persen, mengungguli Gubernur Jawa Tengah dengan 10,6 persen, dan Anies Baswedan 10,2 persen.
Hasil survei tersebut tidak membuat Prabowo lantas menjadi besar kepala.
Kepastian itu disampaikan oleh Juru Bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam, Selasa (23/2/2021).
Baca juga: Apa Itu Cap Go Meh? Sejarah 2 Ribu Tahun, Chinese Valentines Day, Beda dengan Tahun Baru Imlek
Dahnil mengatakan bahwa Prabowo dalam menanggapi hasil-hasil survei sebagai sebatas tahu saja.
Terlepas dari itu, Dahnil Anzar Simanjuntak memastikan bahwa Prabowo Subianto sejauh ini belum memikirkan soal tujuan politiknya, meski secara survei terus unggul.
Karena menurutnya, fokus dari Ketua Umum Partai Gerindra itu adalah melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai Menhan.
Bahkan dikatakannya, karena ingin bekerja secara profesional, Prabowo dikatakan Dahnil tidak pernah berurusan langsung soal masalah politik dan memilih menyerahkan kepada Ketua Umum Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad.
"Itulah kenapa Pak Prabowo menunjuk Ketua Umum Harian itu Pak Sufi Dasco agar kemudian kerja-kerja politik bisa didelegasikan kepada pengurus partai yang lain," ujar Dahnil.
"Sehingga Pak Prabowo tidak secara langsung terlibat dalam agenda-agenda politik, Beliau ingin fokus bekerja memastikan pertahanan Republik Indonesia semakin kuat," imbuhnya.
Maka dari itu, Dahnil menegaskan bahwa belum waktunya juga bagi Prabowo untuk memikirkan hasil-hasil survei tentang elektabilitas menuju Pilpres 2024.
Baca juga: Akhirnya John Kei & Nus Kei Bertemu, Paman Sempat Bawa Anak Buah ke Persidangan Godfather of Jakarta
"Jadi Pak Prabowo terus terang menanggapi hasil-hasil survei yang ada, baik itu memposisikan Pak Prabowo di atas atau di bawah sebagai bagian yang biasa saja, tidak pernah besar kepala," kata Dahnil.
"Dan Pak Prabowo memaknainya 'Ya sudah itu adalah persepsi publik yang kapanpun bisa berubah' dan tentu untuk tetap menjaga kinerja beliu, fokus beliau tetap pada kerja-kerja pertahanan," pungkasnya.
(*)
Artikel ini telah tayang dengan judul "Soal Kemungkinan PDI-P Usung Prabowo Sesuai Perjanjian Batu Tulis, Ini Kata Djarot", Klik untuk baca: https://nasional.kompas.com/read/2021/02/24/13445801/soal-kemungkinan-pdi-p-usung-prabowo-sesuai-perjanjian-batu-tulis-ini-kata.
Artikel ini telah tayang dengan judul Punya Elektabilitas Tertinggi sebagai Capres 2024, Prabowo Subianto Mengaku Tak Pernah Besar Kepala, https://wow.tribunnews.com/2021/02/24/punya-elektabilitas-tertinggi-sebagai-capres-2024-prabowo-subianto-mengaku-tak-pernah-besar-kepala?page=all.