Berita PPU Terkini

Pengukir Kayu di Waru Ini Ternyata Sosok di Balik Pencipta Desain Seragam Batik Sekolah di PPU

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) telah mendistribusikan seragam sekolah gratis

TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Suradi (48) adalah sosok pembuat desain seragam batik sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM- Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) melalui Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) telah mendistribusikan seragam sekolah gratis untuk siswa tingkat SD dan SMP, SMK/SMA se-Kabupaten PPU tahun anggaran 2020.

Pemberian seragam gratis tersebut adalah merupakan program prioritas Bupati PPU Abdul Gafur Masud (AGM) di masa kepemimpinannya.

Berbicara terkait seragam sekolah, kali ini TribunKaltim.co akan mengulik sedikit terkait dengan salah satu seragam siswa-siswi yang termasuk dalam satu paket seragam gratis, yaitu seragam batik.

Baca juga: 2 Tenaga Kesehatan di Balikpapan Positif Covid-19 Usai Vaksinasi Sinovac Pertama, Begini Kata Satgas

Baca juga: 215 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Balikpapan selama 2021, Ahli Waris tak Lagi Dapat Santunan

Seragam batik ternyata didesin oleh salah satu warga asli Kelurahan Waru, Kecamatan Waru, Kabupaten PPU, yakni Suradi (48).

Ia adalah seniman ukiran kayu (wood carving).

Produk-produk karya tangannya sudah banyak dikirim keluar daerah, bahkan hingga Malaysia.

Selain memiliki keterampilan pengukiran kayu, Suradi juga mahir dalam mendesain batik di selembar kertas.

Ia pernah memperoleh juara 3 dalam kejuaraan desain batik tingkat provinsi di Kalimantan Timur pada tahun 2013 silam.

Ternyata, Suradi adalah salah satu di antara ribuan penduduk Benua Taka yang dipercaya untuk mendesain seragam batik sekolah di PPU tahun ajaran 2020.

"Baru tahun 2020 ini diminta mendesain batik sekolah, , untuk seragam SD dan SMP, tapi nggak tahu juga apakah di pakai untuk SMA juga apa enggak, setahu saya untuk baju batik sekolah," kata Suradi, Minggu (28/2/2021).

Suradi menjelaskan, awal mula dirinya dipercaya mendesain seragam batik sekolah berasal dari permintaan dari Ketua Dekranasda, sekaligus Tim Penggerak PKK PPU Risna Rais Abdul Gafur pada saat itu.

Baca juga: 2 Tenaga Kesehatan di Balikpapan Positif Covid-19 Usai Vaksinasi Sinovac Pertama, Begini Kata Satgas

Baca juga: 215 Pasien Covid-19 Meninggal Dunia di Balikpapan selama 2021, Ahli Waris tak Lagi Dapat Santunan

"Pertama yang punya ide ibu Risna Rais, beliau minta buatkan hanya menggunakan unsur kelapa sama rusa, beliau bilang ke saya, 'minta tolong saya gambarkan desain batik untuk baju sekolah, motif kelapa dan tanduk rusa," ungkapnya.

Adapaun inspirasi mendesain batik sekolah, Suradi melihat sekeliling rumah, kebetulan di rumah miliknya mememiliki pohon kelapa.

ia menyatupadukan pohon kelapa tersebut dengan inspirasi tanduk rusa yang ia dapatkan dari penangkaran rusa di Kelurahan Api-Api.

"Kalau inspirasi ya bagaimana dari bentuk tanduk rusa dan pohon kelapa saya masukkan jadi satu, jadi kalau pohon kelapa kan ada di rumah, jadi saya lihatin terus kemudian saya gambar, kalau untuk tanduk rusa kan saya ke penangkaran rusa yang ada di Api-Api, ada yang tanduk enam, karena tanduk enam baguskan," ucapnya.

Penulis: Dian Mulia Sari | Editor: Rahmad Taufiq

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved