Berita Nasional Terkini
Dipecat, Jhoni Allen Bongkar Modus SBY Bawa AHY di Puncak Demokrat, Jadi Tak Mengerti Turun Gunung
Dipecat, Jhoni Allen bongkar modus SBY bawa AHY di puncak Partai Demokrat, jadi tak mengerti turun gunung
TRIBUNKALTIM.CO - Kader Partai Demokrat yang sudah dipecat, Jhoni Allen Marbun buka suara mengenai Kongres V PD, beberapa waktu lalu.
Diketahui, Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) terpilih aklamasi sebagai ketua umum dalam Kongres V Partai Demokrat.
Jhoni Allen Marbun pun lantas membeberkan modus Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) untuk membawa putranya menjadi Ketum partai berlambang mercy tersebut.
Hal ini, kata Jhoni Allen, berdampak pada kemampuan AHY memadamkan upaya kudeta yang berlangsung saat ini.
Mantan politisi Partai Demokrat Jhoni Allen Marbun menuding, hasil Kongres V Partai Demokrat yang mengukuhkan Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY) sebagai Ketua Umum merupakan hasil rekayasan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY).
Jhoni mengungkapkan hal itu melalui video dan beredar di kalangan awak media serta media sosial, Senin (1/3/2021).
Baca juga: Indonesian Idol Spektakuler Show Malam Ini 7 Finalis Wajib Nyanyikan Lagu Cinta, Live Streaming RCTI
Baca juga: Kuota Gratis Kemendikbud hingga 15 GB, Bisa untuk YouTube, tanpa Kuota Belajar, Sosial Media & Game?
"SBY mendesain seluruh ketua-ketua DPD seluruh Indonesia untuk mendeklarasikan AHY sebagai ketua umum.
Itulah yang mereka sebut aklamasi.
Makanya, AHY berada di puncak gunung, tapi tidak pernah mendaki," kata Jhoni Allen Marbun dalam pernyataan video yang diterima Kompas.com, Senin.
Tak hanya menuding, Jhoni membeberkan sejumlah fakta terkait Kongres V Partai Demokrat.
Menurut dia, Kongres V Partai Demokrat sama sekali tidak ada bahasan mulai dari tata tertib acara hingga syarat pemilihan ketua umum.
"Selain itu, tidak ada laporan pertanggungjawaban dari Ketua Umum, SBY.
Setelah pidato ketua umum SBY, peserta kongres yang tidak punya hak suara, diusir keluar arena kongres," ujarnya.
Padahal, menurut Jhoni, semua peserta kongres seharusnya memiliki hak untuk berbicara.