Berita Nasional Terkini
Dipecat, Jhoni Allen Bongkar Modus SBY Bawa AHY di Puncak Demokrat, Jadi Tak Mengerti Turun Gunung
Dipecat, Jhoni Allen bongkar modus SBY bawa AHY di puncak Partai Demokrat, jadi tak mengerti turun gunung
Sementara itu, hak suara hanya digunakan pada saat pemilihan ketua umum atau jika ada perbedaan pendapat.
Oleh karena itu, ia berpendapat bahwa bahwa AHY tidak pernah berupaya mendaki ke puncak gunung, tetapi tiba-tiba berada di puncak.
Sehingga, AHY tidak mengetahui bagaimana cara turun gunung dalam menghadapi konflik internal partai.
Sehingga, isu-isu mengenai kudeta Partai Demokrat harus dihadapi langsung oleh SBY.
"AHY selaku ketua umum tidak tahu cara turun gunung.
Sehingga bapaknya, SBY yang saya hormati menjadi turun gunung.
Inilah yang disebut krisis kepemimpinan," terang dia.
Baca juga: Kabar Gembira Bobotoh, Pengganti Omid Nazari & Kim di Persib Berlabel Timnas, Ada Pilar Naturalisasi
Respon Partai Demokrat
Beberapa jam setelah video Jhoni Allen Marbun beredar, Partai Demokrat pun angkat bicara melalui Kepala Badan Komunikasi Strategis Herzaky Mahendra Putra.
Menurutnya, pernyataan Jhoni Allen Marbun hanya merupakan ekspresi kekecewaan dari seseorang yang baru dipecat.
Padahal, kata dia, pemecatan yang dilakukan Demokrat justru karena kesalahan dari Jhoni Allen Marbun sendiri.
"Anda-anda dipecat karena tindakan Anda sendiri, terlibat dalam Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat dan bekerja sama dengan oknum kekuasaan melakukan abuse of power serta mencederai demokrasi Indonesia," kata Herzaky dalam keterangan tertulis, Senin.
Selain itu, ia juga menanggapi adanya tudingan Jhoni Allen menyebut bahwa SBY tidak berkeringat dalam Pemilu 2004.
Menurutnya, tudingan tersebut merupakan cara dari Jhoni Allen Marbun untuk memanipulasi sejarah yang ada.
"Ini namanya manipulasi sejarah kalau bilang enggak ada keringat Pak SBY mendirikan partai.
Gagasan membentuk partai ini dimulai ketika SBY kalah dari Hamzah Haz untuk menjadi calon wakil presiden Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan di Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 2001," jelasnya.