Virus Corona di Bulungan
Pembelajaran Tatap Muka Kala Pandemi Covid-19, Bupati Bulungan Syarwani Pakai Kehati-hatian
Hari pertamanya masuk kantor, Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan pembelajaran tatap muka atau PTM.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG SELOR - Hari pertamanya masuk kantor, Bupati Bulungan, Syarwani, mengatakan pembelajaran tatap muka atau PTM, harus menggunakan prinsip kehati-hatian.
Menurutnya, dengan prinsip kehati-hatian, maka kesiapan sarana dan prasarana sekolah harus benar-benar dipastikan.
Sehingga tidak menimbulkan penambahan kasus positif Covid-19 baru, di lokasi PTM.
Hal tersebut ia ungkapkan, saat ditemui di Kantor Bupati Bulungan, usai acara silaturahmi bersama pimpinan OPD lingkup Pemkab Bulungan.
Baca juga: Dinas Pendidikan Bulungan Sebut 6 Kecamatan Siap Pembelajaran Tatap Muka di Pandemi Covid-19
"Terkait tatap muka, tentunya nanti harus dengan prinsip kehatian-hatian," ujar Bupati Bulungan, Syarwani, Senin (1/3/2021).
"Jangan sampai kita buka, lalu bukan dampak positif yang didapat, melainkan peningkatan kasus Covid-19 baru," tambahnya.
Dirinya pun telah meminta kepada pihak Dinas Pendidikan untuk memastikan sekolah dan wilayah kecamatan tersebut, aman dari tingkat penularan kasus Covid-19.
Baca juga: Pengetatan Covid-19 Jalur Darat, Dinas Perhubungan Berau akan Bicarakan dengan Satgas
Selain itu, kesiapan sarana untuk mendukung PTM harus dipastikan ada di tiap sekolah.
"Karenanya kami sudah minta kepada pihak Dinas Pendidilan, untuk memastikan kembali bila itu aman," katanya.
"Dipastikan lagi kesiapan sarana dan prasarananya baik itu masker, tempat cuci tangan, thermogun," tuturnya.
Diberitakan sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan mengatakan enam kecamatan telah siap untuk melaksanakan PTM.
Baca juga: Sekolah K.A.R.Y.A Harapan Bangsa Banjir Prestasi Walau di Tengah Pandemi Covid-19
Kesiapan tersebut diambil dari hasil survei bersama dari tim Dinas Pendidikan, Dinas Kesehatan dan BPBD Bulungan.
Adapun enam kecamatan tersebut ialah, Tanjung Palas Timur, Tanjung Palas Barat, Tanjung Palas Tengah, Peso, Peso Hilir, Sekatak.
Penanggulangan Covid-19 dan Pangan
Hari pertama berkantor, Bupati Bulungan akan berfokus pada penanggulangan Covid-19 serta sektor Pangan.
Hal tersebut ia sampaikan, dalam paparannya di hadapan pimpinan OPD lingkup Pemkab Bulungan, dalam acara silaturahmi bersama pimpinan OPD dan Bupati, bertempat di Ruangan Serbaguna, Kantor Bupati Bulungan, Senin (1/3/2021).
Dalam hal penanggulangan Covid-19, politisi Golkar itu meminta, agar lingkungan kantor Bupati Bulungan memperketat di pintu-pintu masuk.
"Saya minta ini nanti dari Dinkes untuk membuat pos di depan kantor ini, minimal ada pengecekan suhu, semua harus dicek, Bupati, Wakil Bupati, semua," ujar Bupati Bulungan, Syarwani.
Selain Kantor Bupati, pengetatan pengecekan kesehatan juga akan dilakukan di pintu masuk jalur air, seperti pelabuhan speedboat Kayan II.
Baca juga: UPDATE Virus Corona di Balikpapan, 2 Meninggal, Sejak PPKM Mikro Keterisian Rumah Sakit Berkurang
Dimana pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, serta BPBD dan Satpol PP, yang akan menjadi satuan tugas yang akan berjaga.
"Saya juga minta Pelabuhan Kayan II diperketat lagi pengecekannya, kalau belum ada rapid antigen, minimal cek suhu. Mohon nanti dari Dinkes Dishub dan BPBD juga Satpol PP untuk berkoordinasi," katanya.
Tak hanya penanggulangan Covid-19, dirinya juga akan berfokus pada pengembangan sektor pangan di Bulungan.
Salah satunya dengan melakukan perbaikan yang terintegrasi baik dari hulu hingga hilir. Dirinya meminta agar OPD terkait, memikirkan mengenai intensifikasi hasil pertanian.
Sehingga tidak lagi bertumpu pada pembukaan lahan baru, melainkan mengintensifikasikan lahan yang telah ada.
Baca juga: Sepanjang Februari Virus Corona Menelan 16 Korban Jiwa, Total Kematian di Bontang Mencapai 78 Kasus
"Pertanian ini juga harus dipikirkan, dari Hulu hingga ke Hilirnya, jangan di Hulu atau di Hilir saja," ucapnya.
"Nanti tidak lagi pada luas bukaan lahan baru, tapi bagaimana lahan yang sudah ada eksisting hari ini kita intensifikasi lagi," katanya.
Menurutnya, persoalan pangan sangat penting karena menyangkut kehidupan semua orang. Selain persoalan pangan menyangkut pada kehidupan petani, yang kerap kali hidup dalam kesulitan.
"Karena kalau pemerintahan tidak bicara pangan, maka siapa lagi yang akan membantu petani kita," tuturnya.
Penulis Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo