Virus Corona di PPU

SMKN 1 Sepaku Penajam Paser Utara Berlakukan Belajar Tatap Muka, Kemudian 20 Siswa Reaktif Covid-19

Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 1 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DIAN MULIA SARI
Pelajar SMKN 1 Sepaku, Penajam Paser Utara melakukan tes Covid-19 kepada tim medis. Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 1 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, telah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak satu bulan lalu. 

TRIBUNKALTIM.CO, PENAJAM - Sekolah Menengah Kejuruan Negeri atau SMKN 1 Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Provinsi Kalimantan Timur, telah memberlakukan pembelajaran tatap muka (PTM) sejak satu bulan lalu.

Konsep pembelajaran tatap muka tersebut menurut penuturan, Kepala SMKN 1 Sepaku, Satoni Solle, dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Juga disediakan pula dua bilik sterilisasi di sekolah tersebut.

Sebelum dimulainya PTM juga pihaknya mewajibkan siswa melakukanr rapid tes melalui izin dari orang tua siswa.

Baca juga: NEWS VIDEO Penerimaan Siswa PPDB Jalur Reguler Dibuka, SMKN 1 Samarinda Siapkan Posko Pengaduan  

"Kita suruh rapid ulang semua orang tuanya, itu kan awalnya bahwa smkn 1 sepaku melaksanakan PPM praktek, wajib seluruh siswa harus melaksanakan rapid tes," kata Kapsek Satoni kepada Tribunkaltim.co pada Jumat (6/3/2021).

Dari pelaksanaan rapid tersebut, lanjut Satoni mengungkapan sebanyak 20 siswa diketahui relatif dari total sekira 500 siswa yang menjalani rapid tes untuk melaksanakan PTM.

"Rapid test itu kita laksanakan di sekolahan dengan biaya murah, karena kita beli alatnya dan bekerja sama dengan puskesmas Sepaku 1," ujarnya.

Baca juga: PPDB Jalur Reguler Dibuka Sampai Tanggal 2 Juli, SMKN 1 Samarinda Siapkan Posko Pengaduan

"Dari situ akhirnya ditemukanlah 20 siswa-siswa tersebut (reaktif) artinya siswa tersebut tidak boleh sekolah harus daring di rumah," kata dia.

Adapun PTM dilakukan karena permintaan dari orangtua murid itu sendiri, sebab sudah satu tahun lamanya siswa tidak melaksanakan pembelajaran secara langsung. A

Permintaan orang tua juga untuk dilaksanakan PTM karena sudah satu tahun lebih anak-anak di rumah.

Baca juga: Waspada Gejala Varian Corona B117, Satgas Covid-19 Balikpapan Imbau Kenali Cirinya

Baca juga: Virus Corona Diprediksi Jadi Endemik, Bagaimana Nasib Vaksinasi? Ini Respon Jubir Satgas Balikpapan

Apalagi SMK dengan latar belakang jurusan, harus memiliki kompetensi.

"Kan aneh juga kalo gak dilaksanakan makanya kami coba," lanjutnya.

Baca juga: UPDATE Virus Corona di Penajam Paser Utara, Tambah 8 Kasus Positif, Daerah Babulu Sedikit Terpapar

Sementara itu protokol kesehatan juga diterapkan dengan sangat ketat di sekolah.

Pihaknya mewajibkan siswa membawa dua masker dan sekolah juga menyediakan masker untuk para siswa.

Waspada Gejala Varian Corona B117

Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty meminta masyarakat wasapada terhadap varian baru Corona B117.

Masyarakat diminta mengenali dan mempelajari gejala yang ditimbulkan oleh varian Corona B117 yang berasal dari Inggris.

"Waspada dengan mempelajari gejala. Ada kelelahan, bukan lagi demam. Perlu diwaspadai jika kehilangan daya," ujarnya, Rabu (3/3/2021).

Wanita yang kerap disapa Dio itu menambahkan masyarakat Kota Balikpapan juga tak boleh lengah dalam penggunaan masker.

Baca juga: Langgar Upaya Karantina karena Covid-19, Satgas Balikpapan Serahkan Laporan Perusahaan ke Disnaker

Sebab, Varian baru Corona B117 tetap menular melalui hidung dan mulut. Sehingga masker masih menjadi senjata andalan yang utama.

"Terutama penularan tetap lewat hidung dan mulut. Jadi masker sebagai senjata utama," terangnya.

Sebagaimana diketahui, dalam evaluasi satu tahun Covid-19 di Indonesia, Menteri Kesehatan telah mengumunkan penemuan dua kasus varian Corona B117.

Baca juga: Universitas Balikpapan Lakukan Penarikan Peserta KKN

Terbaru, ditemukan dua kasus lagi di daerah Karawang, Jawa Barat. Untuk itu, Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur diimbau untuk tetap waspada.

Corona Diprediksi Jadi Endemik

Status pandemi Covid-19 diperkirakan akan menjadi endemik oleh pakar Organisasi Kesehatan Dunia.

World Health Organization (WHO) baru-baru saja memperkirakan Covid-19 bisa menjadi penyakit musiman.

Namun begitu, Juru bicara Satgas Covid-19 Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut upaya penanganan Covid-19 masih terus berjalan.

Pihaknya selaku instansi yang bergerak menanganai bidang kesehatan, mengaku akan mengikuti arahan dari pemerintah pusat.

Baca juga: Kecelakaan Lalu Lintas Sesama Motor di Taman Makam Pahlawan Balikpapan, Korban Wanita Tersungkur

"Jadi tidak serta merta kita mengembangkan, mengecilkan atau menghentikan. Semua tetap ada panduannya," ujarnya, Rabu (3/3/2021).

Wanita yang kerap disapa Dio itu menilai, jika Covid-19 berubah menjadi endemik, maka tidak bisa serta merta merubah cara penanganannya.

Khususnya dalam menjalankan proses vaksinasi Covid-19 yang saat ini terus digencarkan oleh pemerintah pusat dan daerah.

Baca juga: PPKM Mikro di Balikpapan Diperpanjang, Simak Detail Aturannya

Baca juga: Dinas Kesehatan Balikpapan Tambah Puluhan Tenaga Penyuntik Vaksin Sinovac

“Ya sama kan dengan hepatitis, sama dengan influensa, sama dengan vaksinasi pneumonia,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, program vaksinasi kini masih terus berjalan.

Tim relawan melakukan semprot disinfektan Covid-19 dalam rangka menangkal penyebaran virus Corona.
Tim relawan melakukan semprot disinfektan Covid-19 dalam rangka menangkal penyebaran virus Corona. (TRIBUNKALTIM.CO/BUDI SUSILO)

Diawali tenaga kesehatan, disusul institusi seperti TNI dan Polri.

Saat ini pun digencarkan untuk 13 sektor pelayan publik.

Baca juga: Soal Pelaksanaan Vaksin Mandiri di Balikpapan, Dinkes Belum Dapat Laporan dari Perusahaan

Tak terkecuali, bagi para guru dan pedagang pasar tradisional.

Sebelumnya, pada Jumat (26/2/2021) tenaga vaksinator melakukan penyuntikan terhadap pedagang Pasar Klandasan.

Kemudian pada Selasa (2/3/2021) kemarin dijadwalkan penyuntikan untuk para guru serta atlet.

Selanjutnya pada Jumat (5/3/2021) nanti, dijadwalkan penyuntikan terhadap pedagang di Pasar Pandansari.

Baca juga: Warga Balikpapan Diharapkan Hati-hati Gejala Long Covid, Penyintas Wajib Kenali Cirinya 

“Karena jumlahnya banyak, penyuntikan direlokasi yang tadinya ke Puskesmas semua dipusatkan di BSCC Dome,” imbuhnya.

Penulis Dian M dan Miftah A A | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved