Kisruh Partai Demokrat
Jokowi Dianggap Dalam Bahaya Usai KLB Partai Demokrat Sahkan Moeldoko Sebagai Ketua Umum
Dalam KLB tersebut Moeldoko disahkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru periode 2021-2026.
Persepsi tersebut akan menguntungkan Ketua Umum Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Pilpres 2024, apabila dimainkan secara piawai.
"Kita lihat saja siapa yang menang dalam pertarungan opini ini. Pastinya ini bakal panjang, menguras energi Moeldoko sendiri," ujarnya.
Manuver Moeldoko di KLB Partai Demokrat Disebut Bukan Sikap Negarawan
Manuver Moeldoko di KLB Partai Demokrat disebut bukan sikap Negarawan, pengamat: Jokowi tidak bisa mendiamkan, harus merespon.
Manuver Kepala Kantor Staf Presiden ( KSP ) Moeldoko di Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat masih terus jadi sorotan.
Menurut Kepala Pusat Penelitian Politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (P2P-LIPI), Firman Noor menganggap manuver Moeldoko, kurang cantik.
Melansir dari TribunWow.com, Firman menyebut Moeldoko sangat terlihat ingin merebut kepemimpinan Demokrat.
Demikian disampaikan Firman seiring dengan penetapan Moeldoko sebagai ketua umum Partai Demokrat versi Konferensi Luar Biasa (KLB), Jumat (5/3/2021).
Dikutip dari kompas.com, Jumat (5/3/2021), "Iya, karena begini, manuvernya ketahuan sekali ya, kurang cantik Pak Moeldoko mainnya," kata Firman.
Menurut Firman, kesalahan ini bukan hanya dilakukan oleh Moeldoko.
Sejumlah pihak yang membantu Moeldoko menduduki kursi ketua umum versi KLB juga disebutnya bersalah.
"Untuk pak Moeldoko jangan begitulah, seharusnya ya tidak memanfaatkan kekisruhan rumah tangga orang, sebetulnya sangat tidak etis begitu," jelas Firman.
Baca juga: Curhat Ibunda Felicia, Ungkit Janji Kaesang Nikahi Anaknya, Jokowi Ikut Disebut, Siapa Nadya Arifta?
Baca juga: Soal KLB Partai Demokrat, Mahfud MD: Pemerintah tak Berwenang Intervensi, Singgung Era SBY & Mega
Tak hanya itu, dalam hal ini, Firman menganggap Moeldoko tak menunjukkan sikap seorang negarawan.
Pasalnya, Moeldoko memilih menjadi ketua umum saat Demokrat tengah bermasalah.
Firman melanjutkan, seharusnya Moeldoko mendirikan partai baru untuk mencapai visi misinya sendiri.