Kisruh Partai Demokrat
Jokowi Dianggap Dalam Bahaya Usai KLB Partai Demokrat Sahkan Moeldoko Sebagai Ketua Umum
Dalam KLB tersebut Moeldoko disahkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru periode 2021-2026.
TRIBUNKALTIM.CO - Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat telah berlangsung di Suamtera Utara, Jumat (5/3/2021).
Dalam KLB tersebut Moeldoko disahkan sebagai Ketua Umum Partai Demokrat yang baru periode 2021-2026.
KLB tersebut juga melengserkan posisi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum sebelumnya.
Namun dibalik kondisi itu hasil KLB Partai Demokrat justru dianggap membahayakan bagi Presiden Jokowi.
Relawan Jokowi menilai Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021) merupakan kemunduran demokrasi.
KLB Partai Demokrat yang mendapuk Kepala Staf Presiden Moeldoko sebagai Ketua Umum tersebut justru membahayakan Presiden Jokowi.
Baca juga: Buruan Gabung, Prakerja Gelombang 13 Ditutup 7 Maret 2021 Jam 12.00 WIB, Simak Sistem Seleksinya
Baca juga: Kabar Buruk Bagi KSAD Jenderal Andika Perkasa, Anggota TNI Dikeroyok Sekelompok Pria Bertopeng
Mereka menilai pengambilalihan Partai Demokrat tidak beretika politik dan berbahaya buat Presiden Jokowi dan demokrasi.
"Dengan segala hormat, apa yang dilakukan Moeldoko tidak baik. Ini jelas pastinya bisa mengganggu pikiran Presiden Jokowi," kata Ketua Jokowi Mania (Joman), Immanuel Ebenezer atau Noel saat dihubungi, Minggu (7/3/2021).
Noel mengatakan pengambilalihan Partai Demokrat tersebut telah jelas menyeret pejabat istana.
Sehingga muncul narasi bahwa untuk pertama kalinya di era reformasi, pejabat Istana terlibat langsung merebut partai politik.
Padahal kata dia, Presiden Jokowi sama sekali tidak terlibat dalam KLB tersebut.
"Salah kalau disebut Pak Jokowi disebut intervensi Partai Demokrat, karena Pak Jokowi tidak tahu sama sekali," katanya.
Noel meyakini perebutan Partai Demokrat merupakan konflik internal lama. Konflik tersebut dipadu dengan adanya syahwat keinginan menuju pasar bebas Pilpres 2024.
"Saat ini, banyak tokoh yang bersiap diri menuju 2024. Salah satunya, mungkin Moeldoko," jelas Noel.
Baca juga: AHY Dikudeta dari Partai Demokrat, Annisa Pohan Justru Sebut Ada Pembiaran dari yang Punya Kuasa
Baca juga: Pernyataan Mengejutkan Gatot Nurmantyo Dibalik Kisruh Partai Demokrat, Ingat Balas Jasa SBY
Selain itu menurut Noel, konflik Partai Demokrat ini akan memunculkan persepsi publik bahwa SBY teraniaya oleh elit politik yang berkuasa.