Kisruh Partai Demokrat
Kisruh Partai Demokrat Siapa Untung? Relawan Jokowi Sebut Moeldoko Kena Jebakan SBY, AHY Bermanuver!
Kisruh Partai Demokrat siapa untung? Relawan Jokowi sebut Moeldoko kena jebakan SBY, AHY bermanuver
Hal ini bisa terjadi karena ada syahwat politik yakni keinginan untuk maju dalam Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
"Saat ini, banyak tokoh yang bersiap diri menuju 2024. Salah satunya, mungkin Moeldoko," kata Immanuel.
Baca juga: KLB Cuma Pembuka, Ferdinand Hutahaean Ungkap Gong Perang Sesungguhnya dalam Konflik Partai Demokrat
Lebih lanjut, Immanuel menambahkan, dengan adanya tindakan kudeta terhadap AHY di Demokrat, secara disadari atau tidak oleh Moeldoko bahwa ada perangkap politik.
Moeldoko, kata Immanuel, telah terjebak dalam desain politik yang dilakukan oleh Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Bahwa SBY ini ingin membesarkan anaknya. Desain konstruksi konflik seperti ini harusnya mudah terbaca oleh Moeldoko. Sayang beliau terjebak dalam syahwatnya," ucapnya.
Baca juga: AHY: Moeldoko Hanya Berambisi Tapi Tak Mencintai Demokrat, Bukti Setia pada AHY, Kader DKI Cap Darah
Dari konflik yang terjadi saat ini, Immanuel meyakini bahwa akan muncul persepsi publik jika SBY teraniaya oleh elite politik yang berkuasa.
Menurut dia, kalau narasi teraniaya ini dimainkan secara piawai oleh kelompok SBY, pastinya menguntungkan AHY pada Pilpres 2024 nanti.
Baca Juga: Politikus Demokrat Sebut Ada Kekuatan Besar di Balik Terpilihnya Moeldoko Jadi Ketum
"Kita lihat saja siapa yang menang dalam pertarungan opini ini. Pastinya ini bakal panjang, menguras energi Moeldoko sendiri," ujar Immanuel.
AHY Bawa 5 Kontainer ke Kemenkumham
Ketum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono telah menyerahkan berkas-berkas terkait keabsahan kepengurusan Partai kepada Kemenkumham, Senin (8/03/2021).
Total ada 5 kotak yang dibawa AHY bersama timnya sebagai bukti bahwa KLB Demokrat di Deli Serdang adalah ilegal.
“Laporan siang hari ini tentu tidak hanya secara verbal tetapi juga dalam bentuk dokumen atau berkas yang otentik. Ada 5 kontainer yang kami siapkan untuk membuktikan bahwa apa yang dilakukan oleh GPK-PD gerakan pengambilalihan Partai Demokrat yang mengklaim telah melakukan kongres luar biasa tanggal 5 Maret 2021 di Deli Serdang, Sumatera Utara memang benar-benar ilegal dan inkonstitusional.”kata AHY.
Dalam berkas tersebut AHY menyerahkan konstitusi partai dan AD/ART yang juga telah disahkan oleh negara oleh pemerintah, negara pada tahun lalu.
“Juga kepengurusan dan kepemimpinan partai demokrat berdasarkan kongres ke 5 Partai Demokrat tanggal 15 Maret 2020 yang berlangsung dengan demokratis dan juga telah disahkan oleh Kemenkumham.”jelas AHY.