Berita Bontang Terkini

Harga Cabai Masih Melambung Tinggi, DKP3 Bontang Prediksi Naik Hingga April Mendatang

Harga cabai dalam dua pekan terakhir, masih melambung tinggi disejumlah pasar di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Pedagang cabai rawit di Pasar Taman Rawa Indah, Bontang, Kalimantan Timur pada Rabu (10/3/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Harga cabai dalam dua pekan terakhir, masih melambung tinggi disejumlah pasar di Kota Bontang, Kalimantan Timur.

Dilansir dari data Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, harga cabai per Rabu (10/03/2021) tembus hingga Rp 100 ribu per Kilogram.

Dibeberkan oleh Kepala Bidang Ketahan Pangan DKP3, Debora Kritiani menuturkan, harga normal cabai biasanya hanya Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu.

Baca juga: Wawali Bontang Siapkan Skema Penanganan Banjir, Incar 3 Lokasi untuk Pembuatan Polder Air

Namun dalam dua pekan terkahir ini terus merangkak naik. Kenaikan harga cabai ini disebabkan adanya gagal produksi dari daerah pemasok cabai.

Musim hujan disusul banjir yang melanda sejumlah daerah sejak Februari lalu, membuat pentani lombok gagal panen.

Sehingga distribusi cabai dari luar kaltim mengalami penurunan. Otomatis ketersediaan terbatas mengkibat kenaikan harga.

Baca juga: 14 Cleaning Service di Kantor Sekretariat Umum Daerah Pemkot Bontang Terancam Dipecat

Baca juga: Diduga Terlibat Peredaran Narkoba, BNNK Bontang Kantongi Nama Tahanan Lapas Tenggarong

"Jadi lombok ini memang selalu bermasalah kalau lagi musim hujan. Nah kalau produksinya sedikit, otomatis harga naik," bebernya, Rabu (10/03/2021).

Selain itu ia juga ungkapkan, jika ketersediaan komuditas cabai rawit saat ini mencapai 7,63 Ton. Sementara untuk kebutuhan hanya 6,72 Ton.

Ketersediaan cabai ini meningkat akibat banyak masyarakat memilih untuk menahan diri berbelanja cabai rawit lantaran harga terlalu mahal.

Baca juga: 5 Rekomendasi Kedai Kopi yang Instagramable di Bontang, Pas buat Tempat Tongkrongan yang Cozy

Ketersediaan relatif amam. Sebelumnya sempat menipis, tapi sekarang sudah enggak. Banyak memilih tidak berbelanja cabai.

"Karena bukan bahan pokok. Jadi stok aman" tuturnya.

Ditambah lagi, banyak masyarakat telah mengaplikasikan program Pemanfaatan Pekarangan Lestari (P2L) di rumah masing-masing.

Baca juga: Ketua Fraksi Golkar - Nasdem Tolak Usulan Hak Interpelasi Terkait Persoalan Banjir di Bontang

Program yang telah lama disosialisasikan pemerintah ini cukup mengantisipasi kondisi seperti ini.

"Karena harga cabai naik, akhirnya masyarakat manfaatkan program ini. Jdi nanam cabai di pot pekarangan rumah aja. Jadi tidak beli," ujarnya.

Baca juga: Terpidana Korupsi Pengadaan Eskalator di Kantor DPRD Bontang Dibekuk di Bandara, 20 Bulan Menghilang

Ia pun memprediksi, distribusi pasokan cabai rawit akan kembali normal di Bulan Mei mendatang.

"Prediksinya itu, tapi semoga di April harga bisa kembali normal. Asal musim hujan ini tidak terus menerus," pungkasnya.

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved