Virus Corona di Balikpapan

Pemeriksaan Mutasi Virus B117 Butuh 2 Minggu, Satgas Covid Balikpapan Masih Tunggu 8 Hasil

Belum usai pandemi covid-19, kini masyarakat kembali dikhawatirkan oleh mutasi dari virus Covid-19 itu sendiri, yakni B117

TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD ZEIN
Kadinkes Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Minggu (14/3/2021). 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Belum usai pandemi covid-19, kini masyarakat kembali dikhawatirkan oleh mutasi dari virus Covid-19 itu sendiri, yakni B117.

Untuk di Kota Balikpapan telah muncul 1 kasus yang diketahui merupakan seorang TKI yang memang berasal dari Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur.

Seperti yang sempat diberitakan sebelumnya, bahwa Satgas Covid-19 telah menerima sebagian hasil tracing mutasi virus B117.

Baca juga: Zona Hijau di Kutim Terus Bertambah, Kasus Covid-19 Semakin Turun, Dinkes Belum Tahu Penyebabnya

"Masih ada kemarin total yang diambil 14. Yang datang baru 6 hasil dari kontak erat keluarga," ucap Kadinkes Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty, Minggu (14/3/2021).

Sehingga pihaknya masih perlu menunggu kurang lebih 8 hasil untuk test PCR.

Disamping itu, Satgas Covid-19 juga sedang dalam tahap menunggu hasil Sequenze-im DNA dari 14 sampel yang telah diambil.

Baca juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

"Kita juga menunggu 14 hasil Sequenze-im DNA B117 yang waktu pemeriksaannya 2 minggu. Ini sudah berjalan sejak diambil," jelasnya.

Untuk diketahui, pengambilan 14 sampelnya sendiri sudah dilakukan sejak Senin (8/3/2021) lalu.

Baca juga: Waspada Mutasi Virus Corona B117 dan N439K, IDI Soroti tentang Resistan terhadap Antibodi

Sehingga masih perlu satu minggu lagi untuk menunggu hasilnya.

"Ini sudah berjalan sejak diambilnya senin kemarin, berarti kita masih menunggu untuk DNA-nya seminggu lagi," ucapnya.

Waspada Mutasi Virus Corona B117 dan N439K

Waspada keberadaan mutasi Virus Corona B117 dan N439K, IDI soroti tentang resistan terhadap antibodi.

Virus Corona yang awalnya muncul di Wuhan, Cina terus bermutasi.

Setelah mutasi virus Corona B117, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan ada varian N439K yang disebut sebagai mutasi lebih smart dari virus aslinya.

Baca juga: Wisata Pantai Monpera Balikpapan, Pengunjung Menikmati Ombak meski Masih Pandemi Corona

Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengatakan varian N439K yang disebut sebagai mutasi lebih smart dari virus aslinya.

Ketua Satgas Covid-19 dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban menerangkan, varian N439K diduga muncul dua kali secara terpisah.

Pertama kali mutasi virus Corona tersebut ditemukan di Skotlandia pada awal pandemi.

Lalu, kali kedua, dengan jangkauan lebih luas di Eropa dan saat ini sudah sampai Indonesia.

Baca juga: Pasokan Vaksin Covid-19 di Balikpapan Habis, Suntikan Dosis Kedua Terancam Mundur

N439K ini awalnya dianggap menghilang saat lockdown diberlakukan di Skotlandia. Tapi justru muncul di Rumania, Swiss, Irlandia, Jerman dan Inggris.

"Terus, mulai November tahun lalu, varian ini dilaporkan menyebar secara luas," katanya seperti dikutip dari akun twitternya, Sabtu (13/3/2021).

Guru Besar UI ini melanjutkan, sifat N439K yang paling disorot adalah resistans terhadap antibodi alias tidak mempan.

"Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita," kata Zubairi.

Baca juga: Varian Corona B117 Terdeteksi di Balikpapan, Dinkes Malinau Angkat Bicara, Beber 2 Cara Pencegahan

Ia menuturkan, Amerika Serikat merupakan negara yang mencoba mengantisipasi N439K ini.

Mereka mengeluarkan EUA untuk dua jenis obat antibodi monoklonal dalam pengobatan Covid-19.

"Yang jadi soal, N439K ini tidak mempan diintervensi obat itu," ucapnya.

Lebih jauh ujar dia, seperti dikatakan Gyorgy Snell, Direktur Senior Biologi Struktural di Vir Biotechnology California, N439K punya banyak cara mengubah domain imunodominan untuk menghindari kekebalan (tubuh manusia) sekaligus mempertahankan kemampuannya untuk menginfeksi orang.

Baca juga: Vaksin Nusantara untuk Covid-19 yang Digagas Terawan Tuai Polemik, Jokowi Angkat Bicara

Baca juga: Satu Hari Sebelum Nyepi di Samarinda, Warga Gelar Tawur Agung Kesanga Taat Protokol Kesehatan

Namun, yang jadi catatan epidemiolog, penyebaran N439K tidak secepat B117 dan semoga ke depannya juga demikian.

"Pesan saya. Tetap jaga jarak, pakai masker dan hindari kerumunan, apalagi di dalam ruangan. Jangan bosan saling ingatkan. Pandemi belum usai," ujar Zubairi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mutasi Virus Corona B117 dan N439K, Mana yang Lebih Diwaspadai ? Ini Kata IDI, https://www.tribunnews.com/Corona/2021/03/13/mutasi-virus-Corona-b117-dan-n439k-mana-yang-lebih-diwaspadai-ini-kata-idi?page=all

Penulis Mohammad Zein | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved