Kisruh Partai Demokrat
Pesan Jusuf Kalla Kepada AHY yang Berseteru dengan Moeldoko Berebut Partai Demokrat, Singgung Golkar
Kedatangan AHY ke kediaman Jusuf Kalla ini berlangsung di tengah situasi Partai Demokrat yang tengah bergejolak,
Terkait permasalahan yang terjadi di tubuh Partai Demokrat akhir-akhir ini, JK berpesan agar AHY dan pimpinan Partai Demokrat bersabar. Dia berkaca pada Partai Golkar yang juga pernah mengalami hal serupa.
Akhir pertemuan, JK berpesan kepada Partai Demokrat untuk terus menjalin silaturahmi dan komunikasi dengan tokoh-tokoh politik maupun tokoh-tokoh nasional lainnya.
Kedatangan AHY ke kediaman JK ini didampingi Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya, Wakil Sekjen Agust Jovan Latuconsina, Wakil Bendahara Umum Lokot Nasution, dan Deputi Balitbang Partai Demokrat Syahrial Nasution.
Moeldoko Dianggap Amien Rais tak Berani jadi Ketua Umum Partai Demokrat tanpa Dukungan 'Lurah'
Kisruh di tubuh Partai Demokrat masih terus menghadirkan cerita-cerita baru.
Sebagaimana diketahui Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit Sumatera Utara memilih Moeldoko sebagai Ketua Umum.
Moeldoko terpilih menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) yang terpilih di kongres sebelumnya.
Namun KLB tersebeut dianggap kubu AHY tak sah
Politikus senior, Amien Rais memberi tanggapan soal gejolak di Partai Demokrat.
Ia menyebut, Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mendapat dukungan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).
Menurutnya, tanpa dukungan dari sosok yang disebut 'Lurah' itu, Moeldoko tak akan berani maju.
"Saya enggak mencampuri partai lain, saya khusus Moeldoko saja ini."
"Ini sesuatu yang luar biasa. Saya tidak yakin Moeldoko berani seberani itu tanpa kerlingan atau kedipan dari 'Lurah' kita itu," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (14/3/2021).
"Jadi sampai sekarang belum terucapkan satu patah kata pun," lanjutnya.
Amien Rais lalu menyayangkan sikap Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang belum buka suara soal Moeldoko yang terlibat kudeta Partai Demokrat.