Berita Samarinda Terkini

Wawali Rusmadi Wongso Sambangi Pasar Segiri Samarinda, Masih Berkesan Kumuh, Temukan Genangan Air

Pasar basah menjadi seni ekonomi masyarakat secara luas, termasuk di Kota Samarinda, Kalimantan Timur masih ada pasar-pasar jenis ini.

Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MUHAMMAD RIDUAN
Wakil Walikota Rusmadi Wongso usai menyambangi Pasar Pagi Samarinda, Senin (15/3/2021). 

Di tempat terpisah. Dinas Perdagangan Kota Balikpapan berencana menata ulang seluruh atau melakukan revitalisasi pasar tradisional.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Perdagangan Kota Balikpapan Arzaedi Rahman usai Coffe Morning, Senin (15/3/2021).

Ia mengatakan proses revitalisasi terhadap pasar tradisional sedang dalam kajian untuk pembuatan detail engineering desain (DED).

Baca juga: Embarkasi Batakan akan Dipakai Calon Haji 2021, Pemkot Balikpapan Cari Tempat Isolasi Covid-19 Baru

Baca juga: Penerimaan Pajak Menyusut, Pendapatan Empat Sektor Ini di Balikpapan Paling Terdampak Selama Pandemi

"Jadi di tahun 2021 kita targetkan selesai DEDnya. Karena untuk melakukan revitalisasi pasar tidak hanya menyiapkan revitalisasi bangunannya saja," ujarnya.

Arzaedi menjelaskan, setelah DED selesai dilakukan pada tahun ini, maka selanjutnya akan diadakan pembangunan fisik.

Pembangunan itu masuk dalam rencana program revitalisasi pasar tradisional dapat mulai dilaksanakan pada tahun 2023 mendatang.

Baca juga: Viral, Kisah 2 Wanita Balikpapan Galang Donasi Hijab dan Sedekah Jumat, Ini Cara Ikut Nyumbang

Baca juga: Prakiraan Cuaca Balikpapan Senin 15 Maret 2021, Siang Hari Cerah Berawan, Tengah Malam Hujan Petir

“Jadi berdasarkan rencana itu, akan mulai tahun 2023 dan 2024, sehingga tahun 2025 itu bisa selesai pembangunannya,” sebutnya.

Adapun untuk pembuatan DED dalam rencana revitalisasi pasar tradisional akan dibuatkan dalam dua bagian.

Pertama akan terlebih dahulu mengkaji terkait rencana pembangunan ulang kondisi bangunan pasar tradisional.

Kemudian akan mengkaji rencana untuk penyediaan tempat penampungan sementara bagi pedagang tradisional yang ada.

"Kita harus menyiapkan penampungan sementara. Karena tidak bisa langsung menutup pasar agar pedagang bisa tetap berjualan," urainya.

Baca juga: Mayat Tergeletak di Pinggir Jalan Ahmad Yani Balikpapan, Warga Menduga Korban Alami Gagal Jantung

Baca juga: Pemeriksaan Mutasi Virus B117 Butuh 2 Minggu, Satgas Covid Balikpapan Masih Tunggu 8 Hasil

Berdasarkan perhitungan awal, diperkirakan setiap pasar tradisional membutuhkan biaya berkisar Rp 12 miliar hingga Rp 20 miliar.

Setiap revitalisasi pembangunan satu pasar tradisional akan menyesuaikan jumlah pedagang dan kondisi luasan pasarnya.

Dinas Perdagangan Kota Balikpapan pun menargetkan bisa menyelesaikan revitalisasi untuk satu pasar setiap tahunnya.

"Targetnya dalam setahun itu kita minimal menyelesaikan revitalisasi 1 pasar. Besaran biaya tergantung jumlah pedagang dan kondisi luasan pasarnya," tutupnya.

Penulis Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved