Berita Mahulu Terkini
Harga Cabai di Mahakam Ulu Meroket, Tembus Rp 110.000 per Kilogram
Harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus meroket. Pekan ini bahkan tembus Rp 110.000 per kilogram
Penulis: Febriawan | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, UJOH BILANG - Harga cabai rawit di pasar tradisional Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) terus meroket. Pekan ini bahkan tembus Rp 110.000 per kilogram (Kg).
Menurut sejumlah pedagang, kenaikan harga cabia dikarenakan daerah penghasil atau penyuplai cabai di Kabupaten Mahulu, Kalimantan Timur (Kaltim) mengalami gagal panen.
Baca juga: Sempat Rp 120.000 per Kg, Harga Cabai di Pasar Induk Sangatta Utara Kutim Mulai Turun
Tingginya harga cabai di Mahulu bukan hal yang langka. Bagi masyarakat Mahulu naiknya harga cabai sudah sering terjadi.
"Karena memang dari Ilir (sebutan daerah penghasil cabai) harganya sudah naik. Jadi mau tidak mau di sini juga dinaikkan," kata Mamat, seorang pedagang sayur di Long Bagun. Selasa (16/3/2021)
Dia menjelaskan, harga cabai di ilir sudah berkisar Rp 90 ribu hingga Rp 100 ribu per Kg.
Ditambah biaya transport, sehingga mau tidak mau pedagang harus menaikkan. “Sekarang di sini kita jual Rp 110 ribu per kg," ucapnya.
Harga ini sangat jauh dibandingkan pada saat harga normal. Pada hari biasa harga cabai di Mahulu berkisar Rp 30.000 hingga Rp 40 ribu per Kg.
Baca juga: Harga Cabai Masih Melambung Tinggi, DKP3 Bontang Prediksi Naik Hingga April Mendatang
Hal ini kata Mamat, kerap terjadi di Mahulu jika daerah penghasil mengalami lonjakan harga.
Sebab cabai yang dijual di Mahulu rata-rata disuplai dari daerah luar.
"Kebutuhan pertanian di sini belum cukup,” kata dia.
Mamat mengaku tidak heran jika harga cabai di Mahulu fluktuatif.
Bahkan bisa mengalami lonjakan cukup tajam.
Meski demikian hal itu tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk membeli cabai.
Rian misalnya. Salah satu warga Mahulu yang ditemui saat membeli cabai, mengaku tak ada pilihan jika harus membeli cabai dengan harga tersebut.
Baca juga: Harga Sembako di Kubar, Disperindagkop Sebut Hanya Cabai yang Naik, Komoditi Lainnya Stabil
"Mau diapakan lagi. Memang segitu mau diapakan lagi," katanya.
Dia mengatakan, harga cabai tersebut memang wajar karena daerah penghasil juga naik.
"Yang penting barangnya ada. Yang kita khawatirkan jika barangnya tidak ada," kata dia. (*)
Penulis: Febriawan | Editor: Mathias Masan Ola