Berita Kutim Terkini

Kisah Kepala Sekolah SLBN Kutim, 26 Tahun Perjuangkan Hak Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus

Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Kutai Timur tidak serta merta hadir begitu saja. Ada perjuangan kepala SLBN Kutim Haristo selama bertahun-tahun untu

Penulis: Syifaul Mirfaqo |
TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO
Kepala Sekolah Luar Biasa Negeri Kutai Timur Haristo memperjuangkan hak pendidikan bagi Anak Berkebutuhan Khusus di Kabupaten Kutai Timur Provinsi Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/SYIFAUL MIRFAQO 

Memiliki tempat untuk sarana edukasi tidak membuat SLBN langsung bisa berkegiatan untuk belajar-mengajar.

"Pas baru saya lihat kondisi sekolah, saya bingung bercampur takut. Ternyata sekitar ini rawa," ujarnya.

Ia khawatir ketika ada anak-anak yang berkeliaran di sekitar sekolah terancam dengan kehadiran buaya.

"Sangatta ini kan terkenal dengan buaya," ucap Haristo.

Untuk mengakali dan memastikan tidak ada ancaman dari hewan mematikan tersebut, ia membeli beberapa ekor ayam yang diperlihara di sekitar sekolah.

Hingga beberapa bulan, tidak ada ayam yang berkurang sehingga Haristo bisa memastikan tidak ada hewan ganas di sekitar sekolah.

Masa rintisan SLBN dirasa cukup sulit oleh Haristo.

Biaya operasional yang diberikan pemerintah daerah hanya Rp 10 juta per tahun sehingga karyawan yang bekerja di SLBN pada masa itu belum mendapatkan gaji.

Dengan jumlah murid yang hanya sembilan orang, Haristo dibantu dengan 2 orang karyawan mengerjakan semua keperluan untuk siswanya.

"Saya yang jemput, saya yang mengajar. Dari A sampai Z kami bertiga kerjakan," ucapnya mengenang.

Lambat laun SLBN Kutai Timur mulai dikenal masyarakat sampai ke berbagai kecamatan.

Bahkan siswanya ada yang datang dari luar kecamatan seperti Rantau Pulung, Teluk Pandan, dan Bengalon.

Guru yang mengajar juga semakin bertambah setelah Haristo berusaha melakukan kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi yang memiliki cabang pendidikan khusus.

Hingga kini, setelah 10 tahun berdiri, SLBN Kutai Timur sudah memiliki ratusan siswa dan berhasil mengambil perhatian masyarakat sekitar melalui program budidaya sayuran dan ikannya.

Tetapi Haristo masih kurang puas.

Halaman
123
Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved