Berita Nasional Terkini
Istri KSAD Andika Perkasa Menangis saat Beri Nama Baru Aprilia Manganang, Terselip Doa Dalam Artinya
Dalam momen tersebut Diah Erwiany tak kuasa menahan tangisnya di depan Aprilia Manganang.
Ada tiga jenis hipospadia yang sering ditemukan, di anataranya adalah lubang penis yang terletak pada bagian bawah penis, penis yang menekuk ke arah bawah, hingga kulit penis yang berlebihan di bagian atas penis.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab hipospadia.
Namun, ada beberapa faktor yang mungkin berperan dalam kelainan tersebut, di antaranya adalah sejarah keluarga, genetika, bayi yang lahir dari ibu di atas 35 tahun, hingga paparan zat tertentu.
Namun pada beberapa kasus, hipospadia membutuhkan corrective surgery.
Hal itu dilakukan untuk meluruskan bentuk penis dan memperbaiki posisi bukaan urethra.
Saat ini, corrective surgery juga dilakukan terhadap Aprilia Manganang.
Andika Perkasa mengatakan jajarannya menyampaikan diperlukan bedah korektif atau corrective surgery sebanyak dua kali berdasarkan persetujuan dan keinginan Manganang.
"Jadi saat ini Sersan Manganang yang di tengah dia masih salam proses recovery, operasi sudah selesai dan sesuai rencana, proses recovery nya juga bagus, tetapi masih belum bisa keluar dari rumah sakit," kata Andika.
Masa Lalu Aprilia Manganang
Sebelum dikenal sebagai atlet voli putri profesional, Aprilia Manganang yang juga tercatat sebagai anggota TNI AD berpangkat Sersan ini ternyata harus berjuang keras memenuhi kebutuhannya.
Berikut masa lalu Aprilia Manganang dan perjuangan hidupnya:
1. Membantu kerja di ladang
Aprilia Manangang lahir di Tahuna, Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara pada tanggal 27 Maret 1992.
Orangtua Aprilia, Akip Zambrut Manganang dan Suryati Lano hidup pas-pasan.
Sewaktu Aprilia lahir dan tumbuh, Akip Zambrut Mangangan bekerja sebagai buruh tani lepas.
Sedangkan, Suryati Lano adalah seorang asisten rumah tangga yang terkadang berjualan pisang goreng untuk menyambung hidup keluarga.
Keterbatasan ekonomi itu membuat Aprilia Manganang tidak bisa bermalas-malasan sewaktu kecil.
Ketika masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Aprilia Manganang terbiasa membantu ibunya menjajakan pisang goreng dengan berjalan kaki.
Aprilia Manganang kecil juga terkadang membantu ayahnya mencangkul ladang hingga memanjat dan mengupas kelapa.
2. Atlet voli kampung
Aprilia Manganang kemudian mulai mengenal olahraga ketika berusia belasan tahun atau saat duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP).
Sewaktu sekolah, Aprilia sempat bermain bulu tangkis, basket, dan tentu saja voli.
Aprilia Manganang mulai serius menekuni voli ketika duduk di bangku SMA.
Aprilia tertarik karena sempat melihat kakaknya, Amasya, bisa mendapatkan uang dari bermain voli.
Hal itu membuat Aprilia Manganang mulai berkeliling mengikuti kejuaraan voli antarkampung.
Upah yang diterima Aprilia Manganang tentu tidak besar dari kejuaraan antarkampung tersebut.
Aprilia Manganang bahkan pernah hanya mendapat bayaran berupa mi instan, telur rebus, hingga ucapan terima kasih dari kejuaraan antar kampung.
3. Bermain voli profesional
Nasib Aprilia Manganang kemudian berubah pada 2011 saat direkrut tim voli profesional, Alko Bandung.
Sejak saat itulah, Aprilia Manganang mulai dilirik oleh berbagai tim elite Proliga hingga timnas voli putri Indonesia.
Puncaknya, Aprilia Manganang bergabung ke Jakarta Elektrik PLN pada 2015.
Berkat kerja kerasnya, Aprilia Manganang sukses meraih tiga gelar juara Proliga tiga tahun beruntun bersama Jakarta Elektrik PLN pada 2015, 2016, dan 2017.
Di level timnas putri Indonesia, Aprilia Manganang pernah meraih medali perak SEA Games 2017 dan dua perunggu SEA Games (2013 dan 2015).
Aprilia Manganang kemudian pensiun sebagai atlet pada 2020.
4. Kerap diprotes

Terlepas dari sederet prestasi yang ia torehkan di voli, Aprilia juga sempat menghadapi isu soal gender pada 2011, saat melakoni musim debut di Proliga.
Hal ini kemudian terjadi lagi pada 2015 ketika dia membela timnas putri Indonesia di SEA Games Singapura.
Baca juga: NASIB Karier Aprilia Manganang setelah Ditetapkan Laki-laki Kini, KSAD Andika Perkasa Beri 2 Opsi
Baca juga: NEWS VIDEO Fakta Aprilia Manganang Atlet Voli Putri yang Dipastikan Laki-laki
5. Cedera pakai higgh heels saat jadi Kowad
Aprilia Manganang dilantik menjadi Bintara TNI berpangkat Sersan Dua (Serda) pada Desember 2016.
Dia mengaku canggung saat diwajibkan berdandan dalam sebuah acara resmi Korps Wanita Angkatan Darat (Kowad).
Bagi Aprilia, berdandan menjadi hal yang tak biasa baginya.
Sebab, pemilik nama lengkap Aprilia Santini Manganang itu kerap berpenampilan tomboi layaknya seorang laki-laki.
"Pas difoto itu saya kelihatan kaku banget. Kalau anggota Kowad yang cewek kan memang wajib make-up saat acara resmi," ungkap Aprilia kepada JUARA.net di Padepokan Voli Santul, Kabupaten Bogor, medio 2017 lalu.
"Sudah lama sekali tak berdandan seperti itu. Dulu pernah pakai gaun saat peneguhan sidi (baptis), itu pun sudah lama sekali," imbuhnya.
"Akan tetapi, namanya juga kerja. Saya disuruh pakai rok, sepatu high heels yang tingginya lima senti, dan jalan harus feminim. Saya pun sebenarnya enggak mau ngaku kalau itu saya," tutur Aprilia seraya tertawa.
Sebagai anggota Kowad, Aprilia Manganang bertugas di bagian jasmani karena dianggap memiliki prestasi di bidang olahraga.
Pengalaman unik Aprilia lainnya saat menjadi Kowad adalah ketika ia sampai mengalami cedera karena memakai high heels.
"Bayangkan saja, saya sampai cedera ankle karena pakai sepatu high heels. Kan tahu sendiri, basic aku tuh cowok banget, lalu tiba-tiba harus perpenampilan cantik," kata Aprilia.
(*)