Virus Corona
Orang Jepang Merasa Kesepian Lantaran Datang Pandemi Covid-19, Pemerintahnya Buat Kementerian Khusus
Kabar terbaru dari negara matahari terbit, Jepang yang mengalami wabah Corona
Para ilmuwan mengatakan, mutasi B.1.1.7 ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Mutasi SARS-CoV-2 itu disebutkan lebih menular disebabkan karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien dengan varian baru Covid-19, B.1.1.7, mempunyai viral load tinggi.
Viral load yang lebih tinggi dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan.
Gejala yang ditimbulkan
Diberitakan Kompas.com, 29 Januari 2021, sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan, orang yang terinfeksi varian baru Covid-19 merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Nyeri otot
Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala mungkin didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.
Data tersebut didapat ONS setelah bertanya kepada orang-orang tentang gejala mereka setelah menerima tes positif yang kuat untuk Covid-19 antara 15 November 2020 hingga 16 Januari 2021.
Baca juga: Ada Kandungan Tripsin Babi, MUI Sebut Vaksin AstraZeneca Haram, tapi Boleh Dipakai Vaksinasi Corona
Baca juga: Bukan Sinovac atau AstraZeneca, Sedang Diujicoba, Vaksin Virus Corona untuk Bayi & Anak Segera Hadir
(*)
Berita tentang Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandemi Covid-19 Picu Rasa Kesepian, Jepang Bentuk Kementerian Khusus, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/03/23/pandemi-covid-19-picu-rasa-kesepian-jepang-bentuk-kementerian-khusus