Virus Corona
Orang Jepang Merasa Kesepian Lantaran Datang Pandemi Covid-19, Pemerintahnya Buat Kementerian Khusus
Kabar terbaru dari negara matahari terbit, Jepang yang mengalami wabah Corona
TRIBUNKALTIM.CO, JENEWA - Kabar terbaru dari negara matahari terbit, Jepang yang mengalami wabah Corona.
Ternyata, orang-orang Jepang merasa kesepian lantaran datang pandemi Covid-19.
Karena itu, pemerintahnya, di Jepang telah membuat Kementerian khusus soal ini.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pemutusan hubungan sosial selama masa pandemi virus Corona atau Covid-19 yang diberlakukan pemerintah banyak negara.
Baca juga: Covid-19 di Kutai Timur Kembali Memakan Korban Jiwa, 2 Pasien Meninggal Dunia
Baca juga: Rentan Terpapar Covid-19, Guru Lansia Jadi Prioritas untuk Divaksin
Baca juga: Pandemi Covid-19, DJKN Kaltimtara Masih Surplus Rp 14 Miliar untuk Penerimaan Kas Negara
Hal ini telah menimbulkan krisis kesehatan serius bagi masyarakat.
Penerapan kebijakan sistem pembatasan yang ketat pada pekerjaan dan kehidupan sosial ini pun mendorong banyak orang untuk tinggal di dalam rumah dan tidak bergaul dengan orang lain.
'Kesepian' telah menjadi ciri utama pandemi Covid-19 bagi banyak orang di dunia.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (23/3/2021), di Jepang, pemerintahnya bahkan membentuk Kementerian Kesepian, sebuah inisiatif yang muncul setelah negara itu mengalami lonjakan angka bunuh diri pada tahun lalu.
Bulan lalu, Perdana Menteri (PM) Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa penduduknya, khususnya kaum perempuan, tengah berjuang menghilangkan rasa kesepian.
Suga pun mendesak menteri barunya untuk mencari solusi dari masalah tersebut.
Baca juga: Virus Corona di Penajam Paser Utara, Positif Covid-19 Meningkat 13 Kasus, Wisma PKK Nihil Pasien
Menurut angka sementara yang dikeluarkan oleh Badan Kepolisian Nasional negara itu, sebanyak 20.919 orang tewas pada tahun 2020.
Angka ini mengalami peningkatan sebanyak 750 jika dibandingkan tahun sebelumnya.
Sementara itu di Inggris Raya, di tengah masa pandemi, badan amal juga melaporkan peningkatan kasus kesepian di kalangan kaum lanjut usia (lansia).
Menurut penelitian yang dilakukan di Inggris oleh PLOS ONE pada September 2020, 36 persen dari orang yang diwawancarai melaporkan bahwa mereka 'kadang-kadang atau sering' merasa kesepian selama pandemi.
Seperti yang disampaikan seorang Psikolog Klinis, Dr. Joshua Klapow.
Baca juga: NEWS VIDEO Gempa Jepang Magnitudo 7,2 Hantam Miyagi Disertai Gelombang Tsunami
Baca juga: Bukan Sinovac atau AstraZeneca, Sedang Diujicoba, Vaksin Virus Corona untuk Bayi & Anak Segera Hadir
"Individu yang tidak memiliki jaringan dukungan sosial yang kuat untuk memulai dan mungkin pada akhirnya diisolasi oleh penyakitnya, adalah kelompok yang rentan. Mereka tinggal sendiri dan keluarganya tidak dapat mengunjungi mereka, mereka berisiko tinggi depresi karena tidak dapat didukung oleh keluarga, teman atau organisasi keagamaan, isolasi itu bisa menyebabkan kesepian," kata Dr Klapow.
Menurutnya, rasa kesepian dapat memicu tindakan ekstrem seperti bunuh diri dan penggunaan obat-obatan terlarang.
"Saat kesepian muncul, mereka merasa putus asa, memiliki perasaan tidak berdaya yang biasanya dapat menyebabkan depresi atau penggunaan narkoba," pungkas Dr Klapow.
Varian B117 dari Inggris
Awal Maret, varian baru B117 dari Inggris ini diumumkan telah ditemukan di Indonesia.
Pengumuman dari Wamenkes, Dante Saksono Harbuwono ini disiarkan langsung di kanal YouTube Kemenristek/Brin, Selasa (2/3/2021).
Wamenkes menyampaikan pengumuman tersebut dalam acara Inovasi Indonesia untuk Indonesia Pulih Pasca-pandemi, yang
Dante mengatakan, "Tadi malam, saya mendapatkan informasi bahwa dalam tepat satu tahun (pandemi), hari ini kita menemukan mutasi B.1.1.7, UK (United Kingdom) mutation, di Indonesia."
"Ini fresh from the oven, baru tadi malam ditemukan dua kasus," imbuhnya.
Dante mengatakan, dengan adanya temuan dua kasus yang terkait dengan mutasi B.1.1.7 ini, maka Indonesia akan menghadapi pandemi Covid-19 dengan tingkat kesulitan yang semakin berat.
Dia mengatakan, temuan dua kasus mutasi B.1.1.7 itu ditemukan dari hasil pemeriksaan terhadap 462 sampel menggunakan metode pengurutan genom atau Whole Genome Sequence (WGS), yang telah dilakukan selama beberapa bulan terakhir.
"Proses mutasi ini sudah ada di sekitar kita," kata Dante.
Mutasi yang lebih menular
Diberitakan Kompas.com, 11 Januari 2021, Mutasi virus corona yang lebih menular sebelumnya telah teridentifikasi di Inggris pada November 2020.
Negara-negara lain juga telah melaporkan penemuan kasus dari varian baru virus corona ini seperti Singapura, India, Malaysia, hingga Korea Selatan.
Para ilmuwan mengatakan, mutasi B.1.1.7 ini, 70 persen lebih menular daripada sebelumnya.
Mutasi SARS-CoV-2 itu disebutkan lebih menular disebabkan karena varian virus corona ini mengalami replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan.
Sebuah studi yang dilakukan Universitas Birmingham Inggris menemukan, pasien dengan varian baru Covid-19, B.1.1.7, mempunyai viral load tinggi.
Viral load yang lebih tinggi dapat menentukan tingkat penularan subjek dan kemampuan virus untuk ditularkan.
Gejala yang ditimbulkan
Diberitakan Kompas.com, 29 Januari 2021, sebuah survei yang dilakukan oleh Kantor Statistik Nasional Inggris (ONS) menemukan, orang yang terinfeksi varian baru Covid-19 merasakan gejala berikut ini dibandingkan varian sebelumnya:
- Batuk
- Sakit tenggorokan
- Kelelahan
- Nyeri otot
Sejumlah ahli menyebut, pergeseran gejala mungkin didorong oleh sifat varian yang lebih menular dan menyebar lebih cepat di tubuh.
Data tersebut didapat ONS setelah bertanya kepada orang-orang tentang gejala mereka setelah menerima tes positif yang kuat untuk Covid-19 antara 15 November 2020 hingga 16 Januari 2021.
Baca juga: Ada Kandungan Tripsin Babi, MUI Sebut Vaksin AstraZeneca Haram, tapi Boleh Dipakai Vaksinasi Corona
Baca juga: Bukan Sinovac atau AstraZeneca, Sedang Diujicoba, Vaksin Virus Corona untuk Bayi & Anak Segera Hadir
(*)
Berita tentang Virus Corona
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pandemi Covid-19 Picu Rasa Kesepian, Jepang Bentuk Kementerian Khusus, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/03/23/pandemi-covid-19-picu-rasa-kesepian-jepang-bentuk-kementerian-khusus