Virus Corona di Balikpapan
Rentan Terpapar Covid-19, Guru Lansia Jadi Prioritas untuk Divaksin
Lantaran vaksin bermerek Sinovac itu terbatas, maka guru yang divaksin berada di rentang usia 50 tahun ke atas alias lansia.
Penulis: Miftah Aulia Anggraini | Editor: Samir Paturusi
TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN- Pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dengan target 2 ribu guru di Balikpapan masih berlangsung.
Lantaran vaksin bermerek Sinovac itu terbatas, maka guru yang divaksin berada di rentang usia 50 tahun ke atas alias lansia.
Walikota Balikpapan Rizal Effendi, mengatakan jumlah vaksin yang disediakan bagi para guru memang sudah disiapkan.
Baca juga: 2 Ribu Guru Disuntik Vaksin Hari Ini, Satgas Balikpapan Kerahkan 27 Puskesmas
Baca juga: Soal Efek Samping Vaksin Sinovac, Dinkes Kutai Barat Beri Penjelasan Begini
Salah satunya dengan menggunakan buffer stok atau vaksin cadangan yang dimiliki Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
"Memang vaksin terbatas, tapi kita sudah minta ke Provinsi, buffer stoknya kita pakai," ujarnya, Selasa (23/3/2021).
Prioritas vaksinasi kini memang lebih mengutamakan lansia. Dengan pertimbangan lansia lebih rentan terpapar Covid-19.
Baca juga: Vaksinasi Kedua, Walikota Samarinda Andi Harun: Rasanya Ini Dikit-dikit Sedaplah
Di sisi lain, lansia juga biasanya mengidap berbagai penyakit komorbid sehingga resikonya lebih rentan meninggal dunia.
Namun demikian, saat ini acuan dan panduan khusus dari Kementrian Kesehatan pun terus diperbaharui oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty menyebut acuan itu berdasar pemikiran dokter ahli penyakit dalam Indonesia.
"Hampir seluruh penyakit komorbid itu dikaji, dan revisi terakhir itu tanggal 18 Maret, kemarin. Sudah banyak penyakit-penyakit komorbid yang boleh divaksin,” imbuhnya.
Baca juga: Anggota Komisi II DPRD Kaltim Tak Gugup saat Divaksinasi, Tiyo: Dekat Perempuan Baru Dag Dig Dug
Sehingga, warga lansia tidak perlu khawatir. Lansia yang akan divaksin juga akan melalui tahapan konsultasi.
Konsultasi tersebut akan dilakukan dengan tenaga medis terlebih dahulu sebelum melakukan penyuntikan.
“Ya tetap perlu konsultasi, tapi bukan berarti tidak boleh,” tutup wanita yang kerap disapa Dio itu. (*)