Berita Samarinda Terkini
DLH Samarinda Ikuti FGD Bangunan Rendah Karbon, Konsep Desain yang Manfaatkan Sirkulasi Udara
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Samarinda, bersama dengan instansi terkait ikuti FGD bahas bangunan rendah karbon di Kota Samarinda
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo
Acara itu dihadiri pula tokoh adat dan perwakilan 19 desa dari 10 kecamatan yang ada di Kutai Timur, seperti dari Karangan.
Dari FCPF, ada penurunan emisi yang ditandatangani ketika telah setuju dengan penurunan emisi melakukan 7 prinsip sekda dan kerangka keamanan.
Menjaga hak masyarakat lokal dan adat.

Masyarakat bisa menerima atau menolak kalau menurutnya membawa kerusakan.
Dan program ini berlangsung 2020 sampai 2024.
"Semua perwakilan 19 desa tadi sudah menandatangi komitmen tanpa paksaan dan kita berharap nanti kinerjanya bagus, seperti yang di Karangan tadi, ya kencang sekali menjaga hutannya," ucap Jauhar Efendi.
Permasalahan yang berkaitan dengan perubahan iklim sudah menjadi isu global.
"Ini tentunya penting ya, karena permasalahan tentang perubahan iklim itu sudah menjadi isu global, sehingga kita harus antisipasi dari jauh-jauh hari, nanti bisa menjadi bencana tidak hanya Kalimantan tapi Indonesia bahkan dunia.
Oleh karena itu Kalimantan Timur khususnya Kabupaten Kutai Timur mendukung secara penuh penurunan emisi ini," ucapnya.
Baca juga: Kabar Gembira! Terungkap 4 Negara Sebentar Lagi Mulai Vaksinasi Warga, Satu di Pekan Kedua Desember
Baca juga: 3 Toko di Samboja Kukar Ludes Terbakar, Dugaan Penyebab Ada Satu Rumah Korsleting Listrik
Baca juga: Dokter Terbang Layani Warga Perbatasan di Desa Long Ara dan Pujungan
Jauhar Efendi menambahkan tentang hal-hal yang ia harapkan berkaitan dengan program ini.
"Harapannya target-target penurunan emisi itu sampai katakanlah 22 juta ton CO2 (karbondioksida) atau sampai 30 juta ton itu bisa tercapai. Dan ini memang harus komitmen semua pihak dari level atas hingga tingkat desa, kelurahan," ucapnya.
Tidak hanya itu, Jauhar Efendi, mengatakan bahwa akan indah bila lingkungan bersih juga ramah lingkungan.
Penulis Muhammad Riduan | Editor: Budi Susilo