Berita Nasional Terkini
Nama Prabowo Diprediksi Bakal Maju Kembali di Pilpres 2024, Dahnil Anzar Bicara Soal Takdir
Faktor elektabilitas yang masih tinggi membuat Menteri Pertahanan itu punya kans besar di Pilpres 2024
Penulis: Januar Alamijaya | Editor: Amalia Husnul A
TRIBUNKALTIM.CO - Prabowo Subianto diprediksi menjadi salah satu calon yang maju di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Faktor elektabilitas yang masih tinggi membuat Menteri Pertahanan itu punya kans besar di Pilpres 2024
Ditambah lagi Partai Gerindra, partai yang dipimpinnya punya banyak kursi untuk mengajukan Prabowo Subianto.
Juru Bicara Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, ikut menanggapi soal peluang Prabowo mengikuti kontestasi Pilpres 2024.
Mengutip Tribunnews.com Dahnil menungkapkan saat ini fokus Ketua Umum Partai Gerindra ini hanya ingin menunaikan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan hingga 2024.
Baca juga: Akhirnya Disalip Anies Baswedan, Dahnil Anzar Bocorkan Langkah Politik Prabowo Jelang Pilpres 2024
Baca juga: Refly Harun Sebut Pilpres 2024 Bisa Munculkan Prabowo - Anies Baswedan, Singgung Gelandangan Politik
Adapun mengenai langkah politik selanjutnya, Dahnil menilai Prabowo akan berserah pada takdir.
"Yang jelas Pak Prabowo tetap dalam posisi ingin menunaikan amanah sebagai Menteri Pertahanan."
"Dan langkah politik berikutnya seperti apa, biarlah takdir yang menentukan," ungkap Dahnil, dikutip dari tayangan Youtube tvOne, Kamis (25/3/2021).
Dahnil juga ikut menanggapi soal hasil survei Capres pilihan anak muda versi Indikator Politik Indonesia.
Dalam hasil tersebut, Anies Baswedan menempati urutan pertama.
Sementara itu, nama Prabowo Subianto berada di posisi kelima.
Meski menghormati hasil survei itu, Dahnil menyebut agak sungkan untuk membicarakannya.
Sebab, Prabowo ingin mengindari pembicaraan politik karena ingin fokus dengan tugasnya sebagai Menteri Pertahanan.
"Terus terang kami sejak awal agak sungkan bicara terkait hasil survei."
"Karena sampai detik ini tugas beliau sebagai Menteri Pertahanan dan tidak ingin terlibat dalam pembicaraan dan diskursus politik."