Berita Paser Terkini
Wabup Paser Sebut Pemkab dalam Buat Kebijakan Selalu Pertimbangkan Isu Gender
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf memimpin jalannya klasifikasi terhadap penilaian Anugrah Pradita Ekapraya, Jumat (26/3/2021).
Penulis: Syaifullah Ibrahim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANAPASER- Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf memimpin jalannya klasifikasi terhadap penilaian Anugrah Pradita Ekapraya, Jumat (26/3/2021).
Pelaksanaan kegiatan tersebut dilakukan oleh tim penilai dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Siti Khadijah Nasution, yang berlangsung di kantor Bappedalitbang secara virtual.
Kegiatan tersebut juga diikuti oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Paser Katsul Wijaya, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Muksin, Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Paser Hadijah, serta para Perangkat Daerah Kabupaten Paser.
Baca juga: Kadishub Paser Pastikan Akan Menindak Truk Muatan Sawit Jika Terbukti Melanggar
Baca juga: 163 ASN Jabatan Fungsional Dilantik, Wabup Paser Syarifah Ingatkan PNS Adalah Pelayan Bukan Penguasa
Program dan kegiatan yang mendukung Pengarus Utamaan Gender (PUG) akan dilakukan penilaian, di mana tim penilai dari Kementerian akan mempertanyakan sudah sejauh mana pelaksanaan PUG di Kabupaten Paser.
Wakil Bupati Paser Syarifah Masitah Assegaf mengatakan, PUG dalam pembangunan merupakan hal strategis untuk mewujudkan kesetaraan gender pada sumber daya serta hasil pembangunan.
Menurutnya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Paser, dalam membuat kebijakan selalu mempertimbangkan isu-isu gender.
"Hal ini dibuktikan dengan diterbitkannya regulasi berupa 4 Peraturan Bupati (Perbup) dan 2 edaran Bupati," kata Masitah.
Ia mengaskan, isu terkait PUG ada dalam visi Kabupaten Paser dengan mendorong peranan perempuan dalam keterlibatan pembangunan.
"Program dan kegiatan Pemkab Paser disusun berdasarkan Pengarus Utamaan Gender didalamnya," sambung Masitah.
Melalui DP2KBP3A Paser, bekerja sama dengan UPTD PPA, POKJA PUG, Focal Point di Perangkat Daerah dan desa serta Teknis PUG, mengawal dan menjalankan regulasi dan program kegiatan Pengarus Utamaan Gender.
"Kami optimistis dapat mewujudkan PUG dengan berbagai program inovasi," tutur Wabup Paser.
Program-program yang dimaksud antara lain Gerakan Penanaman Gender Sejak Usia Dini Melalui Dongeng (Gemar Udang), Aspirasi Perempuan Dalam Pembangunan Tingkat Daerah (Asam Putar), Satu Desa Satu Kelompok Usaha Perempuan (Sate Puan).
Selain itu, Klinik Konseling PPRG, Sekolah Perempuan Menuju Mandri dan Sejahtera (Selera Manja), dan Gerakan Perempuan Berdaya Paser Maju.
Syarifah Masitah Assegaf menambahkan Pemkab Paser menjalankan program dan kebijakan bukan hanya untuk meraih penghargaan tetapi sebagai motivasi.
"Ini motivasi postif bagi daerah untuk berinovasi dalam menjangkau masyarakat lebih luas, terutama perempuan," katanya.