Berita Kaltara Terkini
Naik Daun Kala Pandemi Covid-19, Sisi Lain Karakter Humoris Ipung, Konten Kreator Lokal Kaltara
Pengguna media sosial di Malinau, tentu tak asing dengan nama Ipung. Seorang konten kreator yang dikenal dengan selera humornya dan cerita sehari-hari
TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Pengguna media sosial di Malinau, tentu tak asing dengan nama Ipung. Seorang konten kreator yang dikenal dengan selera humornya dan cerita sehari-hari yang dikemas dengan tema lawak satir.
Purnomo, nama lengkapnya, atau di dunia maya dikenal dengan sebutan "Bang Ipung", menceritakan kepada TribunKaltara.com, awal mula dia melakoni karir sebagai konten kreator dan cerita dibalik keberhasilannya memikat hati netizen di Kaltara.
Baca juga: Pandemi Covid-19, Pengusaha Muda Balikpapan Support Konten Kreator dan Atlet Kalimantan Timur
Pria humoris ini ternyata punya banyak cerita dibalik konten unggahannya yang dikenal hingga saat ini.
Ipung mulai merintis hobinya sebagai konten kreator pada tahun 2016 silam.
Awalnya konten video berdurasi pendek, ditayangkan di kanal You tube miliknya, dengan genre traveling atau perjalanan.
Kala itu, dirinya mengabadikan momen tersebut tak lebih sebatas catatan harian. Semacam rekam jejaknya selama dia berkunjung ke beberapa wilayah wisata di Indonesia.
Ipung mengakui, saat itu hanya sedikit sekali netizen yang tertarik dengan kontennya.
Interaksi terbatas di lingkungan kerabat, kolega serta rekan kerjanya.

(HO / Purnomo SP)
Tak jarang pula ada yang mencibir, menilai usahanya merupakan pekerjaan sia-sia. Jalan terjal menjadi seorang konten kreator, diakui Ipung kadang menguras emosi dan tenaga.
Pria kelahiran Mensalong, Kabupaten Nunukan tersebut mulai naik daun pada masa-masa awal pandemi Covid-19 mewabah di Kalimantan Utara, sekira tahun 2020 lalu.
Karena bosan dengan rutinitas yang serba terbatas, akhirnya dia kembali memulai video komedi dan humor satir berisi kehidupannya sehari-hari.
Tak disangka, unggahannya di media sosial mendapat reaksi positif dari pengguna media sosial di Kaltara. Bahkan banyak yang menyarankan agar ia rutin mengunggah konten-konten serupa.
"Waktu itu tahun 2020 lalu, saya mengupload konten di facebook, ternyata sambutan netizen luar biasa, sampai ribuan interaksi. Banyak yang minta supaya saya terus buat konten, cari cerita-cerita lucu," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Sabtu (27/3/2021).
Baca juga: Indosat Ooredoo Edukasi Program Freedoom Internet ke Mahasiswa dan Konten Kreator Balikpapan Kaltim
Berawal dari itu, Ipung mulai termotivasi membuat video pendek genre komedi.
Sensasi membuat orang-orang terhibur menjadi penyemangat buatnya, terlebih banyak dukungan dan interaksi positif netizen di kolom komentar.
Di Kabupaten Malinau, konten unggahan Ipung sering diteruskan oleh muda-mudi di akun media sosialnya.
Pria yang juga pernah berdomisili di Kabupaten Malinau tersebut mengatakan, berbeda dengan jenis konten lainnya, komedi pasarnya lebih masif. Tak terbatas usia dan sesuai untuk seluruh golongan.
"Kenapa saya milih komedi, karena mau buat orang-orang terhibur. Komedi sifatnya ringan, hiburan. Bisa dinikmati semua kalangan, tidak terbatas usia, baik tua ataupun muda," katanya.
Alhasil, Pria yang sehari-harinya bekerja sebagai Pegawai di Dinas Perhubungan Kota Tarakan tersebut menjadi konten kreator sekaligus selebgram yang cukup dikenal dengan konten satirnya yang mengocok perut.
Menurut Ipung, buah dari penghasilannya sebagai seorang konten kreator merupakan bonus dari kerja kerasnya. Seorang konten kreator dituntut kreatif mengemas bahan-bahan unggahannya.
Ditanya mengenai penghasilan, Ipung mengakui seperti halnya freelancer lainnya, penghasilan dari endorsemen produk, jumlahnya tak tetap.
Selain dari mendapatkan penghasilan sebagai brand ambassador dari sebuah perusahaan kosmetik di Kaltara, dan iklan di sosial media, dia turut menerima penghasilan melalui monetisasi iklan di kanal You Tube miliknya.
Baca juga: Telkom Group Buka Akses Layanan ke Netflix, Konten Lokal Mengedepankan Kenyamanan
Kata Ipung, jika memang seseorang berniat untuk melakoni dunia konten kreator dengan serius, pekerjaan tersebut punya penghasilan yang cukup menggiurkan.
"Kalau pendapatan sebenarnya tidak tetap. Kadang sebulan ada satuan sampai puluhan juta, kadang juga tidak ada kalau lagi sepi, begitulah rejeki. Intinya pekerjaan ini sebenarnya menyenangkan dan lumayan lah jika digeluti serius," ungkapnya.
Ipung mengatakan hal yang paling penting bagi seorang penggiat konten adalah soal kesungguhan, ide dan daya kreativitas.
Hal tersebut pulalah yang membuatnya tetap mempertahankan aksen kedaerahan, yang kini menjadi ciri khas konten-konten unggahannya.
Baca juga: Remaja Samarinda Ciptakan Game Our Last Stand: The Arena, Konten Lokal Kini Mendunia
Sebagai warga yang lahir dan dibesarkan di Kalimantan Utara, Ipung mengatakan, dirinya berkewajiban membangun dan memperkenalkan budaya daerah.
Terlebih karena Kaltara sebagai Provinsi muda, memperkenalkan budaya lokal dinilai sebagai upaya agar Kaltara bisa dikenal meluas di Indonesia.
"Inilah kenapa ciri khas kami, pakai logat orang Kaltara, sebagai ikon dan ciri khas kita. Kalau orang di luar pakai bahasanya sendiri, contoh di Jakarta, Papua, Jawa, Sumatera.
Begitu juga di Kaltara, tujuan kami memperkenalkan, bahwa inilah budaya dan logat kita, orang Kaltara," ucapnya.

Misi tersebut diemban Ipung bersama rekan-rekannya di sebuah komunitas Konten Kreator di Kabupaten Malinau dan di Kalimantan Utara.
Saat ini, dia bersama rekan-rekannya mulai merencanakan program kolaboratif sejenis film pendek atau video dokumenter kebudayaan.
Harapan terbesarnya adalah agar budaya, keunikan hingga potensi wisata di wilayah Kaltara dapat terekspos secara luas, sehingga dapat menjadi salah satu aktor pemacu perekonomian daerah.
"Kami berterima kasih kepada seluruh pihak yang sudah mendukung kami sampai detik ini. Minimal kami bisa memperkenalkan budaya kita di Kaltara," katanya.
Penulis: Mohammad Supri | Editor: Mathias Masan Ola