Breaking News

Virus Corona di Malinau

Pembelajaran Tatap Muka Juli 2021, Kepsek SMP 2 Malinau Beberkan Mayoritas Pilih di Sekolah

Pemerintah Republik Indonesia telah merencanakan pembelajaran tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru mulai Juli 2021.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/MOHAMMAD SUPRI
Kepala Sekolah SMPN 02 Malinau Kota, Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, Mekhendri, Selasa (30/3/2021). TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTIM.CO, MALINAU - Pemerintah Republik Indonesia telah merencanakan pembelajaran tatap muka terbatas pada tahun ajaran baru mulai Juli 2021 di seluruh satuan pendidikan di Indonesia.

Hal tersebut tertuang dalam Surat Keputusan Bersama 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di masa pandemi Covid-19.

Menanggapi keputusan tersebut, Kepala Sekolah (Kepsek) SMPN 02 Malinau Kota, Mekhendri, mengakui sebagian besar orang tua dan wali peserta didik menginginkan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Mempersihkan Sekolah untuk Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka

Baca juga: 1.300 Guru SD Divaksin, Tim Satgas Covid-19 Pastikan Pembelajaran Tatap Muka di Bontang Bisa Digelar

Tiap pekan, Mekhendri mengatakan pihaknya menyebar angket untuk menilai pendapat peserta didik dan orang tua/wali terkait pilihan kegiatan belajar mengajar di sekolah.

"Tiap pekan, siswa-siswi dan orang tua, kami berikan angket terkait pilihan antara belajar tatap muka atau belajar dari rumah," ujarnya kepada TribunKaltara.com, Selasa (30/3/2021).

Hasilnya, sebagian besar orang tua peserta didik menginginkan pola belajar tatap muka dibandingkan belajar dari rumah.

Menurut Mekhendri, tiap pekan pilihan orang tua peserta didik cenderung memilih pembelajaran tatap muka.

Kenaikan persentase orang tua yang menginginkan pola belajar tatap muka terus mengalami peningkatan.

"Berdasarkan hasil angket mingguan. Awalnya 60 persen, minggu selanjutnya 70 persen, dan terakhir naik 78 persen. Memang kecenderungannya memilih tatap muka," katanya.

Baca juga: Wagub Kaltim Hadi Mulyadi Mempersihkan Sekolah untuk Ujicoba Pembelajaran Tatap Muka

Mekhendri mengatakan sebagai seorang Guru, dia mengatakan kesiapannya menggelar pembelajaran tatap muka.

Efektivitas pembelajaran secara daring menurutnya berdampak pada psikologi peserta didik. Menurutnya, berbeda dengan belajar di rumah, belajar di sekolah nyatanya memang jauh lebih efektif.

"Kita juga prihatin dengan kondisi saat ini. Kasian siswa-siswi, karena beda jauh antara BDR dan BTM. Kami sebagai pengajar juga siap jika diminta memberlakukan tatap muka," ucapnya.

Mekhendrik mengatakan, sebagai Kepala Sekolah SMPN 02, sekaligus Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Malinau, persiapan dilakukan di sejumlah satuan pendidikan.

Baca juga: Disdik Bulungan Setuju Pembelajaran Tatap Muka Dimulai Juli

Mengenai ketersediaan sarana sanitasi, kesiapan tenaga pendidik, kurikulum hingga pengaturan jam belajar di sekolah.

Sesuai kebijakan pemerintah, tahap awal adalah vaksinasi tenaga pengajar di sekolah.

Ada beberapa satuan pendidikan yang juga sudah menggelar tatap muka.

"Kita diminta mengatur sarana sanitasi, jam belajar termasuk, pola belajar dan kurikulum," ungkapnya.

Guru di Malinau akan Divaksin

Berita sebelumnya. Kabupaten Malinau kembali mendapatkan tambahan 170 botol Vaksin Covid-19, pada pelaksanaan vaksinasi tahap ke 2 penyuntikan ke 2.

Sebelumnya, Jatah vaksin Covid-19 tahap ke 2 untuk penyuntikan pertama, Kabupaten Malinau mendapatkan 50 botol vaksin sinovac.

50 botol tersebut diperuntukkan untuk sekira 200 sasaran yang merupakan aparat keamanan dan petugas pelayanan publik.

Baca juga: Personel Kodim Malinau Disuntik Vaksin Covid-19, Dukung Program Vaksinasi di Perbatasan RI-Malaysia

Baca juga: Ratusan Driver Ojol di Balikpapan Disuntik Vaksin Covid-19 Pertama, Harap Konsumen tak Cemas Lagi

Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes P2KB) Kabupaten Malinau, John Felix Rundupadang.

"Di awal kita dapatkan sebanyak 50 vial, untuk vaksinasi tahap kedua round 1. Kemudian di round ke 2 ini jatah kita bertambah 170 vial," ujarnya kepada TribunKaltim.Co, Sabtu (27/3/2021).

John Felix Rundupadang menjelaskan,tambahan vaksin tersebut diprioritaskan untuk 2 kalangan di Kabupaten Malinau, yakni calon jemaah haji dan guru.

Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Massal di Balikpapan Berlanjut, Sasar Ojol Hingga Pekerja Perhotelan

Hal tersebut dilakukan guna memperlancar perjalanan ibadah calon jemaah haji di Malinau, juga mendukung kegiatan belajar mengajar tatap muka di satuan pendidikan.

"Tambahan 170 vial ini nantinya diprioritaskan untuk calon jemaah haji, dan juga untuk tenaga pendidik, guru di sejumlah satuan pendidikan di Malinau," katanya.

Sebagai langkah persiapan mendukung kelancaran kegiatan belajar mengajar tatap muka di satuan pendidikan, tenaga pendidik dipersiapkan untuk pendataan sasaran vaksinasi.

Diberitakan sebelumnya, 4 Kementerian akan mengeluarkan surat keputusan bersama tentang pedoman penyelenggaraan pembelajaran tatap muka.

Baca juga: Pekerjaannya Beresiko Tinggi, Mitra Ojek Online Balikpapan Berharap Segera Dapat Vaksin Covid-19

Berisi persiapan tentang kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satuan pendidikan di seluruh wilayah Indonesia.

"Untuk mendukung proses pembelajaran tatap muka, vaksinasi juga diprioritaskan untuk tenaga pendidik di seluruh sekolah negeri dan swasta. Karena terbatas, di Malinau sasaran diusahakan untuk 4 kecamatan terlebih dulu," ungkapnya. 

Berita tentang Malinau

Berita tentang Virus Corona

Penulis Mohammad Supri | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved