Virus Corona di Berau
7.793 Warga Berau Telah Divaksinasi pada Tahap Pertama, Kadinkes: Kita Masih Kekurangan Dosis
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Berau Iswahyudi mengatakan, sedikitnya sudah 7.793 masyarakat Bumi Batiwakkal telah selesai disuntik vaksin sinovac p
Penulis: Ikbal Nurkarim |
TRIBUNKALTIM.CO, TANJUNG REDEB- Kepala Dinas Kesehatan Berau Iswahyudi mengatakan, sedikitnya sudah 7.793 masyarakat Bumi Batiwakkal telah selesai disuntik vaksin sinovac pada tahap pertama, terdiri dari tenaga kesehatan 2.116 orang, pelayan publik 4.742 orang dan lansia 935 orang.
"Yang telah divaksin dosis satu sebanyak 7.793 orang, dan dosis dua sebanyak 4.339 orang, tersebar di seluruh Kabupaten Berau, namun yang terbanyak di 4 kecamatan terdekat yang memiliki potensi besar yang kita dulukan, yakni Tanjung Redeb, Sambaliung, Gunung Tabur, Teluk Bayur," kata Iswahyudi ke TribunKaltim.co, Rabu (31/3/2021).
Ketersediaan vaksin sinovac sendiri, kata Iswahyudi, saat ini masih terbatas dan diperkirakan 2 hingga 3 hari ke depan vaksin sinovac di Berau habis jika tak kunjung ada penambahan.
Baca juga: Pemkab Berau Datangkan Satu Alat GeNose, Kadinkes: Masih Tahap Uji Coba untuk Screening
Baca juga: Kepala Satpol PP Kaltim Sebut Tingkat Kepatuhan Warga Berau terhadap Prokes Mulai Tinggi
"Vaksin masih terbatas dan mungkin dalam kurung waktu 2 atau 3 hari sudah habis. Karena posisi kita hanya menunggu distribusi dari Pusat," tuturnya.
Ditanya terkait vaksinasi tenaga pendidik atau guru jelang pemberlakuan pembelajaran tatap muka yang direncanakan Juni atau Juli mendatang, Iswahyudi mengatakan, baru 200 guru yang mendapat jatah vaksin.
"Untuk guru kemarin kita alokasikan sebanyak 200 orang. Dan kami sangat tergantung dengan stok vaksin, jika Vaksin tersedia kami tidak masalah melakukan vaksinasi seluruh guru yang ada di Kabupaten Berau," katanya.
"Tetapi kalau vaksin tidak tersedia tentu akan susah. Tapi mudah-mudahan saja itu tidak terjadi, karena saya dengar di Jawa sudah banyak sekolah atau kampus yang dilakukan vaksinasi dan mudah-mudahan kita di Berau tidak lama lagi ada vaksin alokasi khusus untuk guru," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Berau, Murjani mengatakan, masih akan melakukan koordinasi sembari melihat perkembangan Covid-19 yang ada di Kabupaten Berau terkait pelaksanaan belajar tatap muka yang direncanakan bulan Juni atau Juli mendatang.
Diakui Murjani, pihaknya juga telah banyak mendapat keluhan dari tenaga pengajar maupun orangtua murid dengan sistem belajar online atau daring yang dinilai tidak terlalu efektif.
"Nanti kita koordinasikan dengan Satgas Covid-19 Kabupaten bagaimana ke depan dan langkah apa yang akan kita ambil," kata Murjani.
"Paling tidak jika wilayah kecamatan sudah masuk zona hijau, bisa ada pertemuan tatap muka umpamanya satu minggu sekali tatap muka dalam kelas, bagi yang sudah hijau karena guru juga banyak mengeluhkan kondisi mereka harus mendatangi satu per satu siswanya untuk memberi pelajaran, sehingga kalau sudah hijau akan dipertimbangkan," bebernya.
Murjani menegaskan kalaupun sekolah dengan sistem tetap muka dilakukan masih tetap memperhatikan kondisi Covid-19.
Namun untuk wilayah blank spot dan sudah masuk zona hijau maka diupayakan bisa dilakukan sistem belajar tatap muka dengan protokol kesehatan ketat.
"Untuk belajar saat ini semua dilakukan daring atau online, kalaupun nanti ada tatap muka itu khusus yang zona blank spot, dengan catatan zona hijau dan jamnya dikurangi," tuturnya.
"Jadi nanti kami akan bahas sambil memantau kondisi Covid-19 yang ada karena ini masih ada waktu tiga bulan dari sekarang sehingga kita masih ada waktu untuk menilai kondisi Covid-19," ucapnya.
Berita tentang Virus Corona di Berau
Penulis: Ikbal Nurkarim | Editor: Rahmad Taufiq