Virus Corona di Balikpapan

Penjelasan Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Lansia dan Jadwal 14 April 2021 di Balikpapan

Setelah vaksin, setiap orang akan mengalami reaksi vaksin. Lalu bagaimana dengan mereka kalangan lansia yang ikut program vaksiniasi Covid-19

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Program vaksinasi Covid-19 di gedung Dome Kota Balikpapan, Provinsi Kalimantan Timur pada Selasa (30/3/2021). TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

TRIBUNKALTIM.CO, BALIKPAPAN - Efek samping vaksinasi yang ditimbulkan belum ketahap yang lebih serius.

Setelah vaksin, setiap orang akan mengalami reaksi vaksin. Lalu bagaimana dengan mereka kalangan lansia yang ikut program vaksiniasi Covid-19.

Apakah akan memberikan efek, seperti apa pengaruhnya? 

Baca juga: Tak Kunjung Peroleh Arahan, Walikota Balikpapan Rizal Effendi Keluarkan Surat Persiapan Ramadhan

Baca juga: Data Terbaru Virus Corona di Balikpapan, Jadwal Hingga 14 April 2021 Lansia Dapat Vaksin Covid-19

Vaksin pada dasarnya bertujuan untuk meningkatkan imunitas pada tubuh. Kemudian menjaga tubuh agar tidak dapat terinfeksi oleh serangan virus, bakteri dan kuman.

Sehingga seseorang tidak mudah mengalami sakit.

Begitu pula program vaksinasi Covid-19 yang dijalankannya oleh pemerintah saat ini.

Selain meningkatkan imunitas, vaksinasi harus aman dan efektif. Dan yang terpenting dari semua itu tentu dapat menimbulkan kekebalan.

Namun, berbeda pada orang dewasa muda, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan selama vaksinasi pada kelompok lanjut usia (lansia).

Menurut pemaparan dari Prof. Dr. dr Sitti Setiati SpPD-KGer,M.Epid, lansia memang dapat merasakan efek samping sedikit lebih tinggi dibandingkan dewasa muda.

Proses vaksinasi Covid-19 bagi kaum lansia di Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO
Proses vaksinasi Covid-19 bagi kaum lansia di Kalimantan Timur. TRIBUNKALTIM.CO/DWI ARDIANTO 

Namun sejauh ini, efek samping yang ditimbulkan belum ketahap yang lebih serius.

Setelah vaksin, setiap orang akan mengalami reaksi vaksin.

Pertama dirasakan itu adalah reaksi lokal.

Kedua adalah nyeri atau pegel. Ketiga adalah kemerahan pada bekas suntikan.

Kemudian Sitti juga menyebutkan ada reaksi sistemik seperti meriang, demam, ngantuk, hingga rasa lapar.

"Secara umum pada lansia kemungkinan lebih sering. Tapi kita perlu ingat jika manfaat vaksinasi lebih besar dari pada kemungkinan timbul reaksi pasca vaksinasi ini," katanya pada seminar virtual, Selasa (30/3/2021).

Baca juga: Turun Tajam, Jumlah Tenaga Kesehatan Terpapar Corona Berkurang Usai Vaksinasi di Balikpapan

Baca juga: Persiapan Belajar Tatap Muka di Malinau, Tahap Awal Vaksinasi Covid-19 untuk Guru di Perkotaan

Oleh karena itu, ia mengatakan jika setiap orang termasuk lansia perlu dilakukan vaksinasi.

Tentunya setelah dipastikan penyakit komorbid dapat terkontrol dan tubuh dalam kondisi baik.

Sehingga, jika vaksin dapat terlaksana secara baik, Indonesia dapat mencapai herd community. Di mana dapat terlindungi oleh serangan virus.

"Minimal 70% sudah menjalankan vaksinasi, maka mereka mampu untuk melindungi orang lain," katanya.

14 April 2021 Lansia Dapat Vaksin

Berita sebelumnya. Sebanyak 4.300 warga lanjut usia (lansia) di Kota Balikpapan kembali akan mendapat vaksin Covid-19 atau virus Corona.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Andi Sri Juliarty kepada awak media.

Ia mengatakan ribuan lansia tersebut kembali akan mendapat suntikan kedua mulai pekan ini hingga 14 April 2021, nanti.

Baca juga: Turun Tajam, Jumlah Tenaga Kesehatan Terpapar Corona Berkurang Usai Vaksinasi di Balikpapan

Baca juga: 200-an Pengajar se-Kaltim Ikuti Webinar Universitas Balikpapan, Bahas Guru di Era Pandemi Covid-19

"Saat ini dosis kedua lansia memang baru 116 orng atau 0,2 persen, akan tetapi sisanya mulai dilanjut pekan ini," ujarnya.

Wanita yang kerap disapa Dio itu pun melaporkan cakupan vaksinasi yang telah berhasil dilakukan pemerihtah kota.

Secara komulatif, capaian suntikan vaksinasi Covid-19 suntikkan pertama di Balikpapan mencalai 20,8 persen.

Rincinya, 5.658 lansia atau 10.2 persen sudah divaksin dan 11.583 atau 22.5 persen pelayan publik, telah melakukan vaksinasi.

Baca juga: Tarik Investor ke Penyangga Ibu Kota Negara, DPRD Balikpapan Kaji Penurunan Pajak Hotel dan Hiburan

Baca juga: Usaha Air Minum Isi Ulang di Balikpapan, Pemkot Inginkan Aturan Seperti Apa Sanksinya jika Melanggar

"Untuk jumlah tenaga kesehatan memang tidak berubah karena kita fokus pada pelayan publik dan lansia minggu ini," sebut Dio.

Sementara itu, terus melandainya kasus Covid-19 di Kota Balilpapan dibarengi juga dengan tingginya jumlah pasien sembuh.

Hal tersebut pun membuat tingkat keterisian kamar isolasi di sejumlah rumah sakit perlahan mulai longgar.

Berikut data terbaru kasus Covid-19 di Kota Balikpapan:

Kasus Baru : 52 positif
- 27 Suspek
- 8 OTG
- 16 perluasan tracing
- 1 pelaku perjalanan

Pasien Sembuh: 60 selesai isolasi
- 13 pasien berasal dari RS Restu Ibu
- 15 pasien berasal dari RSKD
- 7 pasien berasal dari RSBB
- 2 pasien berasal dari RSPB
- 23 selesai menjalani isolasi mandiri

Meninggal dunia : 4 kasus
- Laki-laki berusia 63 tahun
- Perempuan berusia 38 tahun
- Perempuan berusia 27 tahun
- Laki-laki berusia 47 tahun

Total Pasien Positif : 14.991
Pasien Dirawat : 225
Pasien Isolasi Mandiri : 302
Pasien Sembuh : 13.920
Meninggal Dunia : 544.

Berita tentang Balikpapan

Berita tentang Pandemi Corona

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Apakah Lansia Lebih Berisiko Terkena Efek Samping Vaksin Covid-19? Begini Penjelasannya

Penulis Aulia Anggraini | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved