Berita Nasional Terkini

Derita Penyakit Prostat, Sarmili Meninggal Tiga Hari Usai Divaksin Covid-19, Awalnya Bibir Menghitam

Warga RT 03 / RW 09 Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan , Sarmili meninggal dunia. Ia meninggal usai mendapatkan vaksin Covid-19.

Editor: Samir Paturusi
THINKSTOCK
Ilustrasi-Warga RT 03 / RW 09 Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan , Sarmili meninggal dunia. Ia meninggal usai mendapatkan vaksin Covid-19. 

"Datang tanggal 28 maret malam itu sudah rujukan dari Puskesmas. Jadi sudah ada komunikasi antara Puskesmas dengan kita datang memang sudah dalam kondisi sakit berat. Gejala-gejala yang muncul seperti covid-19 kemudian dilakukan konfirmasi dengan tes swab, hasilnya memang positif," kata Lasdo saat ditemui di RSU Kota Tangsel, Pamulang, Kamis (1/4/2021).

Ia menjelaskan saat dilakukan diagnosis riwayat penyakit, tim medis mendapati bukti bahwa S telah terpapar infeksi covid-19.

Kondisi tersebut semakin memburuk usai tim medis RSU Kota Tangsel mendapati diagnosis penyakit penyerta yang diderita Sarmili.

"Jadi pasien datang sudah dalam kondisi dengan pasien covid-19. Kondisinya memang sudah sangat berat, dan menurut anamnesa memang beliau sudah mengeluhkan batuk-batuk semenjak dua minggu sebelum masuk rumah sakit. Sudah ada gejala batuk. Tapi memang masalah nafas, dari anamnesa itu enam jam sebelum masuk rumah sakit. Dia sudah kesulitan bernafas," jelas Lasdo.

"Penyakit penyerta dari anamnesa itu ada jantung, hipertensi, sebelumnya dia ketahuan diabetes melitus itu dalam waktu dekat," lanjutnya.

Di sisi lain, pihakpun membantah bila S meninggal akibat penyuntikan dosis pertama vaksin covid-19 yang dilakoninya.

Kata ia, seseorang yang telah melakoni penyuntikan vaksin covid-19 bakal mengalami gejala dalam kurun 1 hari pelaksanaan.

Sebab, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi bakal dirasakan individu dalam kurun waktu 24 jam usai penyuntikan berlangsung.

"Seharusnya tidak ada korelasi dengan KIPI. Karena kalau kita lihat kekebelan terbentuk sebulan setelah vaksin ke dua. Dan data vaksin kedua itu tidak ada. Tapi beliau tanggal 28 (Maret 2021) datang ke kita dan sudah dalam kondisi buruk. Kalaupun vaksinnya sudah lengkap 2 dosis itu belum terbentuk," ungkap Lasdo.

"Dibilang akibat KIPI, harusnya waktunya enggak sejauh itu. Kan divaksin tanggal 3 Maret 2021, kejadian meninggal di tanggal 29 (Maret 2021). Kalau di KIPI itu kan cepat. KIPI paling lama 24 jam," pungkasnya. (*)

Berita tentang Nasional

Berita tentang Virus Corona

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sarmili Meninggal Dunia setelah Divaksin Covid-19, Istri: Bibirnya Menghitam, Kondisi Drop, https://wartakota.tribunnews.com/2021/04/02/sarmili-meninggal-dunia-setelah-divaksin-covid-19-istri-bibirnya-menghitam-kondisi-drop?page=all

Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved