Virus Corona

Terjawab Penyebab Satpam Meninggal Usai Divaksin Covid-19, Bergejala Seperti Infeksi Virus Corona

Terjawab penyebab Satpam meninggal usai divaksin Covid-19, bergejala seperti infeksi Virus Corona

Editor: Rafan Arif Dwinanto
TRIBUNKALTIM.CO, DWI ARDIANTO
Ilustrasi masyarakat menerima vaksinasi Covid-19. 

Di sisi lain, pihakpun membantah bila S meninggal akibat penyuntikan dosis pertama vaksin covid-19 yang dilakoninya.

Kata ia, seseorang yang telah melakoni penyuntikan vaksin covid-19 bakal mengalami gejala dalam kurun 1 hari pelaksanaan.

Sebab, Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi bakal dirasakan individu dalam kurun waktu 24 jam usai penyuntikan berlangsung.

"Seharusnya tidak ada korelasi dengan KIPI. Karena kalau kita lihat kekebelan terbentuk sebulan setelah vaksin ke dua.

Dan data vaksin kedua itu tidak ada.

Baca juga: Penjelasan Efek Samping Vaksin Covid-19 pada Lansia dan Jadwal 14 April 2021 di Balikpapan

Baca juga: 50 Persen Guru Sudah Divaksinasi, Pembelajaran Tatap Muka di PPU Digelar Mulai Juli 2021

Tapi beliau tanggal 28 (Maret 2021) datang ke kita dan sudah dalam kondisi buruk.

Kalaupun vaksinnya sudah lengkap 2 dosis itu belum terbentuk," ungkap Lasdo.

"Dibilang akibat KIPI, harusnya waktunya enggak sejauh itu.

Kan divaksin tanggal 3 Maret 2021, kejadian meninggal di tanggal 29 (Maret 2021).

Kalau di KIPI itu kan cepat.

KIPI paling lama 24 jam," pungkasnya.

(*)

Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Sarmili Meninggal Dunia setelah Divaksin Covid-19, Istri: Bibirnya Menghitam, Kondisi Drop, https://wartakota.tribunnews.com/2021/04/02/sarmili-meninggal-dunia-setelah-divaksin-covid-19-istri-bibirnya-menghitam-kondisi-drop?page=all.

Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved