Virus Corona

Penjelasan Medis Satpam Meninggal Usai Divaksin, Gejala Demam Tinggi dan Sesak Nafas, Mirip Covid-19

Penjelasan medis satpam meninggal usai divaksin Covid-19, alami gejala demam tinggi dan sesak nafas

Penulis: Rafan Arif Dwinanto | Editor: Muhammad Fachri Ramadhani
TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI
Ilustrasi, vaksinasi Tahap 2 untuk petugas pelayanan publik di Kabupaten Malinau, Provinsi Kalimantan Utara, beberapa waktu lalu. TRIBUNKALTARA.COM/MOHAMMAD SUPRI 

TRIBUNKALTIM.CO - Penjelasan medis satpam meninggal usai divaksin Covid-19, alami gejala demam tinggi dan sesak nafas.

Seorang satpam sekolah meninggal dunia 3 hari setelah mendapat suntikan vaksin Covid-19.

Sang istri pun menjelaskan kondisi suaminya usai mengikuti program Vaksinasi tersebut.

Menurut istrinya, Sarmili, nama satpam tersebut, mengikuti vaksin dalam kondisi sehat dan bugar.

Sarmili disebut mengalami demam tinggi dan bibirnya menghitam.

Eti warga asal RT 03 / RW 09 Rawa Mekar Jaya, Serpong, Tangerang Selatan tak kuasa menahan sedih.

Baca juga: Pos Bindu di Masjid Agung Pelita Diresmikan, 50 Dosis Vaksin Sinovac Siap Dibagikan kepada Lansia

Baca juga: Derita Penyakit Prostat, Sarmili Meninggal Tiga Hari Usai Divaksin Covid-19, Awalnya Bibir Menghitam

Suaminya bernama Sarmili meninggal dunia setelah divaksin Covid-19.

Sang istri pun membeberkan sejumlah keterangan terkait kematian suaminya.

Menurutnya saat disuntik vaksin, suaminya itu dalam kondisi sehat.

"Tensi darah juga diperiksa, tapi tidak ditanya apa suami saya punya riwayat penyakit atau tidak," ujar Eti tampak pilu saat dijumpai Warta Kota di kediamannya, Minggu (2/4/2021).

Suaminya meninggal dunia setelah tiga hari divaksin.

Sarmili mengalami demam tinggi.

"Suami saya punya penyakit dalam," ucapnya.

Setelah divaksin, Sarmili mengeluhkan rasa pusing.

Bibirnya menghitam begitu juga berefek samping dengan kemaluannya.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved