Ramadhan 2021
Harga Sembako di Bulungan, Stok Cabai Andalkan dari Berau, Nilai Jual Ayam Potong Kerap Naik
Satu pekan jelang masuknya Bulan Ramadhan, pihak Pemprov Kaltara akan melakukan pengawasan, terhadap kenaikan harga.
Penulis: Maulana Ilhami Fawdi | Editor: Budi Susilo
Harga Masih Stabil
Berita sebelumnya. Di tempat terpisah. Jelang Ramadhan, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UMKM terus memantau harga sembako di lapangan. Ini sebagai upaya antisipasi kenaikan harga sembako.
"Kita sudah melakukan monitoring harga. Untuk sementara ini, harga sembako masih stabil," ujar Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM Tarakan, Untung Prayitno, Kamis (1/4/2021).
Baca juga: Saat Ramadhan, Bangunkan Sahur Dilarang Gunakan Toa Masjid, Ini Penjelasan Kemenag Bontang
Baca juga: Apel Pengamanan di Bontang, Pastikan Jelang Ramadhan dan Perayaan Paskah Berlangsung Aman
Baca juga: Agar Anda Tidak Dehidrasi Saat Jalankan Puasa Ramadhan, Ini Takaran Air Putih Dikonsumsi Saat Sahur
Dia mengatakan, dari pantauan di lapangan harga daging ayam mengalami kenaikan, yang semula Rp 38 ribu sampai Rp 40 ribu, kini naik menjadi Rp 42 ribu.
Selain daging ayam, harga lombok juga masih tinggi, yaitu Rp 100 ribu per Kg.
"Bahkan sempat naik sampai Rp 135 ribu per Kg," sebutnya.
Terkait stok ayam dan lombok, dia katakan akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dan Peternakan Kota Tarakan.
"Karena daerah-daerah penghasil mengalami gagal panen, jadi masalah ini kita koordinasikan dengan dinas terkait, apakah ada tani lokal menanam cukup atau tidak, untuk antisipasi kekurangan itu saja," jelasnya

"Kalau kurang, nanti distributor bisa mendatangkan dari luar, termasuk lombok, akan kita tanya stok lokal dulu, mencukupi atau tidak," terangnya.
Untung mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan melaksanakan rapat koordinasi dengan distributor di Kota Tarakan, hal ini dalam rangka pendataan stok sembako di kota Tarakan jelang Ramadhan.
"Kalau stok sembako di Tarakan kurang, kita minta distributor segera mendatangkan barang dari luar daerah," katanya.
Penulis Maulana Ilhami dan Risnawati | Editor: Budi Susilo