Ujian Akhir SD Digelar Luring, SD Muhammadiyah Bontang Perketat Prokes, Siswa Masker dan Cuci Tangan

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Ujian akhir di 60 Sekolah Dasar (SD) di Bontang, berlangsung tatap muka alias luring hingga tiga hari ke depan. Protokol kesehatan diperketat.

Selama pelaksanaan ujian, diwajibkan seluruh pihak sekolah memperketat pengawasan protokol kesehatan, demi memastikan para murid aman dari penyebaran Covid-19.

Baca juga: Ujian Sekolah di Bontang Tatap Muka April 2021, Disdikbud Belum Dapat Restu Tim Satgas Covid-19

Skema pengawasan prokes pun mengacu pada instruksi Dinas Pandidikan dan Kebudayaan atau Disdikbud Bontang.

Yakni, sebelum memasuki ruang ujian, setiap murid diwajibkan melakukan screening. Selama proses ujian pun harus dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD) seperti masker dan handsanitizer.

Bahkan saat sebelum dan sesudah pelaksaan ujian, para guru diharuskan lebih aktif mengawasi seluruh siswa agar tidak berkerumun selama dalam lingkungkungan sekolah.

Baca juga: Nadiem Makarim Keluarkan Keputusan Tak Ada UN, Ujian Sekolah dan Ujian Kesetaraan di Tahun 2021

Kepala SD Muhammadiyah Wahyudi Untoro mengungkapkan, selama proses pelaksanaan ujian ini pihaknya memanfaatkan 5 fasilitas ruangan untuk digunakan ujian. Dengan jumlah 65 murid kelas 6.

"Sebelum murid memasuki ruangan guru piket yang bertugas melakukan cek suhu badan, mencuci tangan, dimasukkan ke ruangan sterilisasi dan selanjutnya baru memasuki ruang ujian," kata Wahyudi saat ditemui di ruangan Kepala Sekolah, Senin (5/4/2021).

Ujian tatap muka dilaksanakan selama dua jam yang dilakukan secara konvensional, dengan memberikan lembaran soal serta lembar jawaban komputer (ljk).

Dalam dua jam waktu pelaksanaan ini pun hanya untuk satu mata pelajaran.

"Hari pertama ini siswa melaksanakan Ujian Mata pelajaran bahasa Indonesia. Yang berlangsung dari pukul 08.00-10.00 Wita jarak duduk antar siswa juga berjauhan," ujar Wahyudi.

Baca juga: Lintang Skada Beri Apresiasi Siswa SMKN 2 Balikpapan Peraih Nilai Ujian Sekolah Terbaik

Wahyudi juga menyebutkan, jika pelaksanaan ujian tatap muka ini disambut baik oleh seluruh orang tua murid.

"Pelaksanaan ujian tatap muka mendapatkan respons baik dari peserta didik dan wali murid, pasalnya sekolah sudah melakukan sosialisasi selama sepuluh hari sebelum pelaksanaan ujian di hari ini. Dan juga menyampaikan bahwa setiap guru sudah mendapatkan vaksin," sambungnya.

Tak hanya itu, ia mengaku prokes yang digunakan pihak sekolah sebagian dari bantuan Disdikbud melalui Dinas Kesehatan. Seperti masker dan disenfektan.

"Ada suport dari Dinas terkait memberikan bantuan berupa 3 liter cairan disinfektan, masker, dan termogan pengukur suhu tubuh," ungkapnya.

"Bantuan disenfektan kami semprotkan secara rutin setiap hari selama pelaksanaan ujian tatap muka" sambungnya.

Diakhir ia menyebutkan, untuk beberapa mata pelajaran lainnya akan digelar secara daring mulai dari Kamis 08 hingga Jumat 9 April nanti.

"Tiga mapel aja yang tatap muka. Sisanya daring," pungkasnya.

Baca juga: SDN 028 Tenggarong Siap Menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional Berbasis Komputer

Sementara, antusias murid melaksanakan ujian cukup besar.

Salah satunya Lisia, murid kelas 6 SD Muhammadiya Bontang ini mengaku senang bisa melakukan ujian tatap muka.

Lisia pun melaksanakan ujian dengan membekali dirinya APD seperti masker dan handsanitizer, sesuai perintah dari sekolah.

"Iya senang. Persiapannya selain belajar juga menyiapkan alat tulis dan masker dan handsanitizer," kata Lisia.

Berita tentang Bontang

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola