Berita Samarinda Terkini

Film Kinipan Hadirkan Kisah Menipisnya Sumber Oksigen yang Merusak Ekosistem Hutan Indonesia

Film Kinipan merupakan sebuah karya visual rilisan Watchdog Documentary yang tayang pada April 2021 dan didistribusikan secara luas ke publik.

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, NEVRIANTO HARDI PRASETYO
FILM DOKUMENTER-Sejumlah pengunjung rata rata usia muda nonton bareng (nobar) dan Dsikusi Bareng Film Dokumenter Kinipan berkisah tentang Pandemi, Omnibus Law dan Lumbung Pangan diselenggarakan WALHI Kaltim, JATAM KALTIM, AJI Samarinda,LBH Samarinda, POKJA 30, Kopri Rayon Dakwah T.Co Coffee Jalan Benggeris Kota Samarinda Kalimantan Timur, Senin (5/4/2021) malam. TRIBUNKALTIM.CO, NEVRIANTO HARDI PRASETYO 

Masyarakat adat asli yakni Laman Dayak Kinipan "bersedih" lantaran hutan yang dijaga dari nenek moyang hingga mereka beranjak dewasa dibabat habis oleh corporate demi kepentingan bisnis.

Alih-alih pemerintah pusat membantu masyarakat Kinipan agar bebas dari belenggu pembabatan sumber oksigen disana, malah membebaskan beribu-ribu pohon dipangkas dan menjadi lahan konsesi perusahaan.

Baca juga: Awkarin Turun Langsung di Lokasi Kebakaran Hutan Kalimantan, Ini Foto-fotonya Bantu Padamkan Api

Penyederhanaan 76 pasal dalam UU Omnibus Law kian sarat kepentingan, pemerintah juga membuka seluas-luasnya investor masuk guna mengelola sumber daya Indonesia termasuk hutan Kalimantan, sebagian Sumatera dan beberapa daerah lain, miris.

Sorotan tajam pada film Kinipan juga menyoroti kepentingan bahwa inginnya masyarakat tetap menikmati asri dan hijaunya hutan demi anak cucu mereka, tak pelak "oknum-oknum" yang membela korporasi justru hadir sebagai tameng untuk mengusir mereka bahkan mencoba membuat para pelindung hutan jera dengan melaporkan ke pihak berwajib.

Konsep membangun dan mengalihfungsikan hutan menjadi lahan perkebunan dengan merusak hutan justru menjadi catatan hitam pemerintahan dan para menteri yang kurang bijak dalam mengeluarkan izin, termasuk izin pertambangan yang kini beralih ke pusat.

Berita tentang Samarinda

Berita tentang Film

Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved