Berita Bontang Terkini

Rapat Komisi III DPRD Bontang Berlangsung Tegang, Tolak Rencana Muat Batu Baru di Pelabuhan Lok Tuan

DPRD Bontang Komisi II kembali menggelar rapat lanjutan membahas progres wacana pemanfaatan Pelabuhan Lok Tuan.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM.CO/ISMAIL USMAN
Rapat Kerja Komisi III DPRD bersama DLH, Dishub, dan Kantor Syabandar Bontang, Kalimantan Timur. 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - DPRD Bontang Komisi II kembali menggelar rapat lanjutan membahas progres wacana pemanfaatan Pelabuhan Lok Tuan, untuk kepentingan muat batu bara.

Rapat kerja bersama Dinas Perhubungan, Dinas Lingkungan Hidup, dan Syabandar itu dipimpin langsung ketua Amir Tosina, ketua komisi III pada, Senin (14/3/2021).

Ketua Komisi menanyakan mengenai progres kajian dampak lingkungan dari aktifitas muat batu bara di pelabuhan.

Baca juga: Wakil Ketua DPRD Bontang Minta Berikan Hak Setara bagi Perusahaan Muat Batubara di Pelabuhan Loktuan

Baca juga: Terpidana Korupsi Pengadaan Eskalator di Kantor DPRD Bontang Dibekuk di Bandara, 20 Bulan Menghilang

Kabid KSDA dan PDL Dinas Lingkungan Bontang, M Natsir, membeberkan jika kajian dampak lingkungan sebenarnya menjadi otoritas Pemerinta Provinsi Kalimantan Timur.

Pihaknya hanya sebetas mengusulkan untuk dilakukan kajian. Dari hasil koordinasi rencana pemanfaatan muat batu bara perlu proses yang panjang.

Sejauh ini pihak Pemprov belum memberikan keputusan. Bahkan atifitas penampungan batu bara di stockpile di Desa Martadinata di Wilayah Kutai Timur telah dihentikan sementara, lantaran tidak dilengkapi izin lingkungan.

"Sebelum dikaji amdal, banyak proses dulu yang dilalui. Tidak langsung," ungkapnya.

Sementara Kepala Kantor Syabandar, Rushan menyebutkan pemanfaatan pelabuhan itu diperuntukan untuk bongkar muat apa saja.

Namun harus mengacu pada skala prioritas untuk pemenuhan hidup masyarakat bontang. Kalau semua itu sudah terpenuhi, maka rencana ini baru bisa dilaksanakan.

Dari data cacatan sabandar, Maret 2021 ada 50 kapal yang berlabu di Pelabuhan Lok Tuan. "Memang betul semua bisa, tapi ada prioritasnya. Kalau belum, jangan dulu," bebernya.

Berbeda dengan Dishub Bontang. Kasi Angkutan Umum, Welly Zakius getol merealisasikan wacana tersebut.

Ia mengatakan, rencana muat batu bara ini berpeluang meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Namun ada mekanisme yang harus dilewati. Bahkan ia juga klaim, jika aktifitas batu bara itu resmi dan memiliki izin.

"Kami memperbolehkan karena memiliki izin. Kalau tidak ada izin penambangan, kami pasti tidak mau juga," ungkap Welly.

Baca juga: Belum Mengantongi Izin Lingkungan, Stockpile Batu Bara di Teluk Pandan Disegel DLH Kutai Timur

Baca juga: NEWS VIDEO Aktor Penambang Ilegal Batu Bara di Area Pemakaman Covid-19 Samarinda Ditangkap

Persoalan nanti proses muatan nanti, bakal mengikuti aturan main. Misalnya terkait pengawasan di jalan saat muat batu bara ke pelabuhan. Tumpahan batu bara pastinya akan rutin bersihkan baik di jalan maupun di pelabuhan.

"Kalau persoalan itu. Tergantung dari pengawasan. Karena beberapa daerah lain juga begitu," ungkapnya.

Hingga berita ini terbit, rapat kerja pembahasan pemanfaatan batu batu masih berlangsung.

Dari pantauan TribunKaltim.Co, dua anggota Komisi III DPRD yakni Astuti dan Faisal sejak dini menolak tegas rencana pemanfaat batu bara di Pelabuhan Lok Tuan.

Pelabuhan Lok Tuan Mulai Dioperasikan

Berita sebelumnya. Absen berlayar sejak tahun 2020 lalu, KM Binaiya kini mulai kembali beroperasi di Pelabuhan Lok Tuan pada, Selasa (23/03/2021) kemarin.

KM Biniaya yang berlayar dari Awerange, Sulawesi Selatan, itu berlabuh sekira pukul 18.00 Wita petang kemarin.

Kapal berkapasitas 1.200 penumpang itu, kali ini hanya mengangkut 100 penumpang dari Awerange ke Pelabuhan Lok Tuan.

Baca juga: Per Jam 64 Truk Muat Batu Bara akan Melintasi Lok Tuan Bontang, Jatam Kaltim Nilai jadi Kota Debu

Baca juga: Pemkot Bontang Buka Posko Pemeriksaan Rapid Test Antigen Bagi Calon Penumpang di Pelabuhan Lok Tuan

"Memang dari kebijakan pemerintah, penumpang itu dibatasi hanya 50 persen dari kapasitas kapal," ujar Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Bontang, Kamilan saat dijumpai di Pelabuhan Lok Tuan, Rabu (24/03/2021).

Selama proses berlayar dari Awerange ke Bontang, seluruh penumpang diawasi awak kapal agar tetap mematuhi protokol kesehatan.

Bahkan tempat tidur penumpang telah diatur jarak kasur per satu meter dengan diberi pembatas pelindung plastik.

Selain itu, seluruh penumpang yang tiba di Bontang juga telah melalui pemeriksaan antigen yang dibuktikan surat keterangan non reaktif.

Baca juga: Iseng Nongkrong di Selambai Lok Tuan Bontang, Sejumlah Pemuda Nyaris Menangkap Buaya Berukuran Besar

"Kami sudah cek ke kapal tadi, memang prokes di dalam sangat ketat," bebernya.

Sementara di malam yang sama, sekira pukul 21.00 Wita, KM Binaiya kembali akan berlayar mengangkut penumpang dari Bontang menuju ke Pelabuhan Awerange.

Namun sebelum penumpang diperbolehkan naik, para kru kapal terlebih dulu menyemprotkan disenfektasi ke seluruh sudut-sudut ruangan di kapal.

Hal itu sebagai upaya antisipasi penyebaran virus corona di KM Binaiya.

"Sebelum penumpang baru dinaikan, seluruh ruangkan terlebih dulu dipasti steril dari virus," ungkapnya.

Seluruh penumpang yang rencananya bertolak dari Pelabuhan Lok Tuan ke Awerange dipastikan juga akan mengikuti proses yang sama.

Yakni, penumpang wajib melakukan pemeriksaan rapid antigen dengan melampirkan surat hasil non reaktif sebagai tanda bukti.

Seluruh surat rapid antegan penumpang juga akan divalidasi oleh petugas pelabuhan, demi mastikan keaslian dari surat, sebelum dipersilahkan naik ke kapal.

Dari laporan PT Pelni, tercatat sekitar 191 tiket pemberangkatan dari Bontang menuju Pelabuhan Awerange, Sulsel.

Angka ini jauh lebih kecil dari kapasitas penumpang yang ditentukan oleh Tim Satgas Covid-19. Jika mengacu pada aturan operasi pelabuban selama masa pandemi, jumlah penumpang dibatasi hanya sekira kurang lebih 500 orang.

Baca juga: PPKM di Bulan Ramadhan, Pemkot Bontang Bolehkan Gelar Salat Tarawih dan Buka Puasa Bersama

"Iya kami periksa betul-betul suratnya. Untuk menghindari kejahatan oknum terntentu yang kadang memalsukan surat hasil antigen," kata Kamilan.

Selain itu, kata Kamilan, Pelabuhan Lok Tuan juga telah dilengkapi ruang pemeriksaan dan ruang isolasi bagi penumpang yang terjangkit Covid-19.

"Jadi kalau ada penumpang yang ditemukan reaktif kami langsungn isolasi. Setalah itu kami serahkan penanganan lanjut ke pihak Tim Satgas Covid-19," pungkasnya. 

Berita tentang Bontang

Penulis Ismail Usman | Editor: Budi Susilo

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved