Berita Bontang Terkini

DPRD Geram Layanan KIR di Bontang Tutup, Rp 528 Juta PAD Setiap Tahun Melayang

Usulan pembangunan gedung Uji KIR yang belum dapat lampu hijau dari pemerintah, dipersoalkan Komisi III DPRD Bontang.

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, ISMAIL USMAN
Anggota Komisi III DPRD Bontang, Faisal, TRIBUNKALTIM.CO, ISMAIL USMAN 

TRIBUNKALTIM.CO, BONTANG - Usulan pembangunan gedung Uji KIR yang belum dapat lampu hijau dari pemerintah, dipersoalkan Komisi III DPRD Bontang.

Pasalnya pengajuan rencana pembangunan tersebut sudah sejak tahun 2017 lalu.

Anggota Komisi III, Faisal pun geram atas sikap Pemkot Bontang yang hingga saat ini belum merealisasi rencana itu.

Baca juga: Usulan Pembangunan Gedung Uji KIR Belum Direstui, Begini Penjelasan Pemkot Bontang

Baca juga: Usulan Gedung Uji KIR Masih Ngambang, Dishub Bontang Gencarkan Razia Rutin, Begini Penjelasannya

Padahal, menurut dia, pembangunan gedung Uji KIR sudah selayaknya menjadi prioritas bagi pemerintah.

Sebab selama hampir 5 tahun ini masyarakat begitu kesulitan mengurus izin kendaraan.

Ia berhitung, biaya administrasi Uji KIR dulunya di Bontang hanya Rp 80 ribu.

Namun sekarang masyarakat bisa mengeluarkan kurang lebih Rp 1 juta.

"Karena mereka harus bolak balik ke Samarinda. Belum lagi banyak biaya yang harus dikeluarkan. Misalnya ongkos bensin, makan, dan penginapan," ujar Faisal, Rabu (14/4/2021).

Selain itu, layanan Uji KIR ini juga merugikan Pemkot Bontang. Layanan ini ditutup, praktis sumber pendapatan asli daerah (PAD) melayang.

Padahal setiap tahun, ada sekitar 6.600 kendaraan yang tercatat mengurus KIR di Bontang.

Biayanya Rp 80 ribu per kendaraan. Jika diakumulasikan, artinya sebanyak Rp 528 juta per tahun PAD dilepas pemerintah dari layanan ini.

"Nah sayang bangetkan kalau gini. Makanya saya minta harus disiapkan pos anggarannya itu untuk gedung KIR," Kata Faisal.

Baca juga: Dongkrak PAD Bontang, DPRD Prioritaskan Bangun Gedung Uji Kir Kendaraan daripada Kantor Kelurahan

Jika sekarang pemerintah beralasan karena kesulitan anggaran, lantas kenapa tidak dari sejak awal rencana pembangunan gedung Uji KIR ini tidak dilakukan.

Artinya, kepedulian pemerintah terhadap masyarakat sangat begitu minim.

Sehingga permasalahan seperti ini dibaikan dan tidak masuk dalam daftar prioritas rencana kerja.

"Giliran anggaran sulit begini baru kebingungan kan," tutur politisi Nasdem itu.

Pada intinya, kata Faisal, pemerintah harus cari segera solusinya.

Baca juga: Uji Kir di Bontang Distop, Gedung Numpang dan Fasilitas tak Layak, Layanan Dialihkan ke Samarinda

Karena jika tidak dianggarkan tahun ini, bisa jadi semakin banyak masyarakat nanti yang bakal kesulitan.

Kalau perlu, pembangunannya dilakukan secara bertahap.

Asal rencana ini bisa direalisasikan dulu. Setelah anggaran Pemkot Bontang kembali pulih, pembangunan bisa dilanjut lagi.

"Tidak mau tahu saya, pokoknya gedung itu segera dibangun. Banyak sekali sudah yang mengeluh ke saya. Intinya pemerintah harus cari jalan keluarnya," pungkasnya.

Berita tentang Bontang

Penulis: Ismail Usman | Editor: Mathias Masan Ola

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved