Berita Viral
VIRAL! Pemuda Ini Rela Tinggalkan Jasad Ayah Demi Tes Masuk Calon Polisi, Kapolres Langsung Bergerak
pria ini menjadi perbincangan warganet karena fotonya saat meninggalkan jasad sang ayah beredar luas di jagat maya.
TRIBUNKALTIM.CO - Sebuah foto yang memperlihatkan seorang pria meninggalkan jasad ayahnya viral di media sosial.
Pria tersebut terpaksa harus meninggalkan jasad ayahnya lantaran harus mengikuti tes masuk calon polisi.
Setelah viral, Kapolres Humbang Hasundutan (Humbahas) langsung bergerak.
Todu Silaban sempat viral di media sosial. Pria asal Desa Pakkat Hauagong, Kecamatan Pakkat, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Sumatera Utara ini menjadi perbincangan warganet karena fotonya saat meninggalkan jasad sang ayah beredar luas di jagat maya.
Baca juga: Viral, Penjambret Tarik Paksa Kalung Korban hingga Terjatuh, Aksinya Terekam Kamera Pengawas
Baca juga: NEWS VIDEO Viral Aksi Pria Magelang Buka Jasa Membangunkan Sahur Gratis, Bisa Langganan 1 Bulan
Dia berusaha tegar meninggalkan tubuh kaku sang ayah, lantaran harus menjalankan amanah yang disampaikan sang ayah sebelum meninggal dunia.
Pascafotonya viral dan menjadi pemberitaan, Kapolres Humbang Hasundutan (Humbahas) AKBP Ronny Nicholas Sidabutar langsung bergerak.
Ronny meminta Kasat Binmas Polres Humabahas Iptu Dariyanto untuk menyambangi kediaman Todu Silaban.
Di rumah duka, Dariyanto menyerahkan tali asih, titipan dari Kapolres Humbahas.
"Pak Kapolres tergerak hatinya, dan saya mewakili beliau langsung menuju rumah duka serta memberikan bantuan tali asih yang diserahkan kepada pihak keluarga," kata Dariyanto, Minggu (18/4/2021).
Dia mengatakan, memang Todu Silaban saat ini tengah berupaya mendaftarkan diri sebagai anggota Polri.
Melihat ketegarannya itu, Dariyanto pun sedih.
Begitu juga dengan Kapolres Humbahas AKBP Ronny Nicholas Sidabutar.
Terpisah, PS Paur Subbag Humas Polres Humbang Hasundutan Bripka SB Lolo Bako mengatakan kedatangan Kasat Binmas atas perintah Kapolres ke rumah Todu Silaban untuk memberikan semangat pada pihak keluarga.
"Pak Kapolres terharu begitu melihat aksi warga itu yang viral di media sosial. Sehingga tergerak hatinya untuk memberikan tali asih, juga memberi semangat kepada Todu," tutur Lolo.
Semangat yang diberikan Kapolres, lanjutnya, agar Todu dapat menggapai cita-cita dan pesan ayahnya guna menjadi anggota Polri.
"Jadi, Kapolres turut mengucapkan belangkusawanya yang sedalam-dalamnya kepada keluarga Todu," kata Lolo.
Kisah Viral Briptu Tivany
Berita lainnya, inilah kisah Briptu Tivany kini viral, seperti apa sosok dan kisah masa lalunya? simak ulasannya.
Seorang polisi wanita, Brigadir Polisi Satu (Briptu), Tivany Agustin menginspirasi banyak orang.
Briptu Tivany Agustin sukses menjadi polisi setelah sebelumnya mengalami rangkaian masa lalu yang cukup sulit.
Kabar tentang dirinya viral di media sosial TikTok setelah diunggah Briptu Tivany pada akun milik pribadinya @tivanyagstn17, Sabtu (10/4/2021).
Unggahan yang telah disukai lebih dari 500 ribu warganet ini menceritakan pengalaman masa lalunya yang sering diremahkan orang.
Saat dikonfirmasi oleh Tribunnews.com pada Selasa (13/4/2021), Briptu Tivany menceritakan dirinya pernah diremehkan tetangga karena penampilannya.
Para tetangga mengatakan dirinya pasti tidak akan tamat sekolah.
Bahkan, mereka mengatakan, jika saja Tivany menyelesaikan sekolahnya, dirinya kedepan akan menjadi perempuan yang tidak benar dan hanya membuat malu keluarga.
Tivany mengatakan, saat masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA), dirinya memang memiliki penampilan yang berbeda dengan teman perempuan lainnya.
Rambut Tivany pernah di pangkas botak bersih bagian samping, memakai tindik dan bertato kontemporer di bagian tangan.
"Kelas 2 SMA aku semakin nggak kontrol dengan pergaulan, aku dulu sampai botakin rambut aku sebelah, suka bikin tato-tato di tangan (bukan asli), dan sampai aku tindik," kata Tivany.
Tak hanya itu, dirinya juga sering bermain hingga larut, bahkan bolos sekolah.
Tivany pun mengaku teman-temannya lebih banyak laki-laki ketimbang perempuan.
Tivany menceritakan dirinya dulu merupakan anak yang orang tuanya berpisah (broken home).
Dirinya tinggal bersama ibunya yang sibuk bekerja untuk membiayai hidup dan sekolah untuk adik-adiknya.
Sedangkan ayahnya pergi ke Batam, Kepulauan Riau.
Jadi tidak ada yang mengatur waktu bermain Tivany.
Sejak saat itu, dirinya suka bermain dan mulai melakukan hal-hal yang berbeda dari kebiasaanya.
"Mama aku sibuk jualan buat cari duit untuk kami bertiga (Tivany dan dua adiknya)," kata Tivany yang merupakan warga Mentawai ini.
"Sebab kalau dulu pas ada papa telat pulang aja langsung dicari, sejak papa nggak ada aku pun nggak peduli lagi, pikiranku cuman main-main, aku jarang bantuin mama jualan," kata Tivany.
Sehingga dirinya lebih senang menghabiskan waktu dengan teman-temannya di luar rumah.
Meski begitu, Tivany mengatakan dirinya aktif dalam kegiatan luar sekolah seperti olahraga silat hingga pernah menjuarai tingkat kabupaten.
"Aku aktif dibagian luar sekolah, seperti olahraga silat, aku dulu sering juara silat membawa nama," kata Tivany.
Sehingga saat Tivany berhasil lulus sekolah, dirinya menginginkan untuk melanjutkan sekolah di jurusan olahraga di Yogjakarta.
Namun, niatnya terhenti karena sang ibu membujuknya untuk mengikuti test Polisi Wanita.
Akhirnya Tivany mengikuti test penerimaan POLRI Tahun 2015.
Meski dalam keadaan terpaksa, Tivany tetap melanjutkan tahapan-tahapan test demi ibunya.
"Aku baru mulai brfikir, aku sudah kasihan lihat mama yang berjuang mati-matian demi aku supaya lulus Polwan," katanya.
Tanpa disangka, Tivany dinyatakan lolos dan diterima menjadi anggota Polwan setelah melalui serangkaian tes, yakni administrasi, akademik, psikologi, aku kulus, hingga test kesehatan jasmani.
Menurut Tivany, sang ibu sangat merasa bangga terhadap Tivany, mengingat dirinya berjuang sendiri untuk membiayai kebutuhan sekolah anak-anaknya.
Para tetangga pun juga tak menyangka, Tivany dapat menjadi kebanggaan keluarga.
Kini, dirinya bertugas di Polres Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat.
Tivany berharap dengan pengalaman masa lalunya dapat menginspirasi banyak orang untuk lebih percaya diri, termotivasi, dan lebih semangat dalam menjalani hidup.
Juga tak lain, dirinya ingin dapat memberikan gambaran bahwa penampilan bukan hal yang mutlak untuk menilai seseorang, apalagi jika membuat orang tersebut patah semangat.
Tivany juga ingin memotivasi para peserta yang mengikuti seleksi penerimaan anggota POLRI baru di tahun-tahun setelahnya.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Pria Asal Humbahas Ini Rela Tinggalkan Jasad Ayahnya Demi Daftar Polisi, Kapolres Langsung Bergerak