Berita Bontang Terkini
Pembangunan Jalan di Bontang Lestari Ditaksir Rp 100 Miliar, PUPR Bakal Gunakan Dana Bankeu
Perbaikan Jalan Soekarno-Hatta arah Bontang Lestari, Kota Bontang, Provinsi Kalimantan Timur, ditaksir Rp 100 miliar
Penulis: Ismail Usman | Editor: Budi Susilo
Baca Juga: Kedapatan Balap Liar Saat Ramadhan, Polres Bontang Tahan Motor Hingga Lepas Idul Fitri
Sehingga, DPRD Komisi III pun menanyakan pengasan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait yakni Dinas Perhubungan dan PUPRK Kota Bontang.
"Gimana pengasannya. Kan sudah tahu ada aktitas industri yang jelas-jelas banyak kendaraan muatan berat. Sementara jalan itu, kapasitasnya 8 ton. Terus apakah dibiarkan saja," ujar Faisal Anggota DPRD Komisis III saat rapat kerja, Senin (19/04/2021).
Ia juga menanyakan, permasalahan ini sampaikan kapan dibiarkan. Inisiatif dari Dinas terkait bahkan tidak ada.
Baca Juga: Daftar Penerima Bantuan PKH 2021 di Bontang Menurun dari Tahun Sebelumnya, Cek Datanya
Baca Juga: Walikota Bontang Terpilih akan Berbagi Peran, Wakilnya Khusus Tangani Internal Pemerintahan
Sementara pihaknya sebagai mintra kerja kerapa mendapat sorotan dari sejumlah pihak.
Disana, sembungnya, sempat ada perbaikan jalan disana.
Namun tidak bertahan lama jalan kembali rusak.
"Kalau terus dibiarkan seperti maka semua jalan akan rusak. Apalagi itu masuk jalan industri. Makanya jalan itu harus dinaikin kapasitasnya selayakanya jalan untuk aktifitas indsutri," tuturnya lagi.
Sementara dikonfirmasi terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPRK Bontang, Bina Antasariansyah membenarkan jika kerusakan jalan tersebut akibat kendaraan berat berat yang melebihi kapasitas badan jalan.
Apa lagi jalan disana hanya aspal dengan struktur yang berkapasitas berat 8 ton.
Harusnya untuk memenuhi kebutuhan standar wilayah industri, kapasitas jalan minal 10 ton.
Belum lagi, menurut catatan lalu lintas harian rata-rata (LHR), yang melintas disana per hari 960 kendaraan. Jadi wajar saja rusak.
Semestinya, sepanjang jalan disana dari simpang RSUD hingga di Nyerakat perbatasan Kutai Kartanegara, harus dibeton dulu baru diaspal.