Ibu Kota Negara

Selaras dengan Ibu Kota Negara, Presiden Jokowi Ingin Pembangunan Provinsi Berkonsep Smart Indonesia

Presiden Republik Indonesia, Jokowi menegaskan, desain perencanaan wilayah dan kota yang matang akan berkontribusi besar terhadap kualitas hidup.

Editor: Budi Susilo
TRIBUNKALTIM/DWI ARDIANTO
KUNJUNGI TITIK NOL - Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa bersama Juru Bicara Presiden RI Fadjroel Rachman dan Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor berkunjung ke titik nol pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) dan titik lokasi Istana Negara pada Senin, (12/4/2021). 

Baca Juga: Obsesi Wisata Pertanian di Ibu Kota Negara, Desa Bangun Mulyo Penajam Tanam 2 Ribu Bibit Kelengkeng

Juga ada dari green building Council Indonesia, serta dari Persatuan Insinyur Indonesia.

"Kami adalah asosiasi profesi yang berpraktek di bidang jasa konstruksi. Tadi kami diterima dengan baik oleh bapak presiden kami diberikan kesempatan satu persatu untuk menyampaikan masukan terhadap pembangunan ibu kota negara," kata Andy.

Sejumlah masukan kata Andy disampaikan para ahli kepada presiden dalam merancang Ibu Kota Negara.

Pertama yakni adanya ketersambungan antara rencana yang bersifat makro sampai ke level mikro atau bangunan.

"Sehingga visi yang sudah disampaikan oleh Bapak Presiden betul-betul bisa diterjemahkan ke dalam proses konstruksi yang memenuhi standar-standar pembangunan," katanya.

Pihaknya juga berharap agar ibu kota negara ini menjadi contoh bagi dunia internasional.

Terutama dalam melakukan pembangunan yang mengedepankan aspek lingkungan dalam hal ini hutan hujan tropis yang ada di Kalimantan.

Pihaknya juga menekankan pentingnya satu proses yang betul-betul bisa terukur dalam implementasi rencana pembangunan Ibu Kota Negara sudah disiapkan pemerintah.

"Kita mendukung cepat prosesnya, jadi Indonesia maju harus cepat, tetapi kita tidak boleh terburu-buru,tergesa-gesa sehingga kemudian kita bisa itu betul menghadirkan kota yang sama-sama kita cintai," katanya.

Pastikan tak Ada Masalah Lahan

Gubernur Kalimantan Timur, Isran Noor memastikan tak ada persoalan lahan di pembangunan Ibu Kota Negara.

Sebab, hutan yang akan digunakan untuk kawasan pembangunan Ibu Kota Negara adalah milik negara.

Yang diberikan kewenangan pengelolaanya terhadap pihak swasta, yang telah menyetujui kawasan itu ditarik kembali.

Baca juga: Obsesi Wisata Pertanian di Ibu Kota Negara, Desa Bangun Mulyo Penajam Tanam 2 Ribu Bibit Kelengkeng

Baca juga: Gubernur Kaltim Isran Noor jadi Pembicara di Kampus UI, Bahas Keberlanjutan Bangun Ibu Kota Negara

"Swasta yg bersangkutan pun tidak ada masalah, karena memang ada ketentuan jika kawasan itu diperlukan maka harus setuju," ujarnya, Senin (12/4/2021).

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved