Wawancara Eksklusif
WAWANCARA EKSKLUSIF Rektor Uniba Dr Isradi Zainal MM, Hobi Kuliah Jurusan Berbeda karena Kebutuhan
Apa yang akan dilakukan Isradi Zainal sebagai Rektor Uniba periode 2021-2025, berikut wawancara eksklusifnya di program VIP Tribun Kaltim Official.
Penulis: Siti Zubaidah | Editor: Adhinata Kusuma
Waktu kuliah di UI, saya mendapat tawaran beasiswa dari beberapa lembaga. Ada dua orang di Indonesia yang dipilih, termasuk saya. Beasiswa BSN kala itu memilih saya untuk mendapat pendidikan di Jepang. Setelah pendidikan di Jepang, saya mewakili Indonesia kembali dipilih dari 25 negara mengikuti pelatihan Association Safety Management.
Anda juga dikenal sebagai orang yang hobi sekolah, dan gelar yang Anda raih dari berbagai disiplin ilmu, bagaimana belajarnya?
Semua gelar yang saya raih punya sejarah tersendiri. Pertama Magister Manajemen Perkalapan di UI. Waktu itu saya juga ambil kuliah di Magister Manajemen dan Master Bisnis Administrasi.
Kuliahnya bersamaan, kebetulan Master Bisnis dosennya dari Prancis yang diterbangkan ke Indonesia. Syaratnya lulusan UI dan harus lulus tes Bahasa Prancis. Kebetulan saya kedua-duanya lulus.
Jadi Anda menguasai Bahasa Inggris atau Prancis?
Saya tidak mengatakan menguasai, tapi saya belajar sekeras-kerasnya. Sudah jadi tour guide sejak SMP, dan waktu kuliah di Unhas saya adalah Presiden English In Class Fakultas Teknik.
Saya juga kepala terjemaah untuk Indonesia-Jerman, dan saya menyelesaikan tesis dalam Bahasa Prancis.
Apa alasan Anda mengambil jurusan yang berbeda-beda?
Saya sebagai karyawan BUMN pasti ini menjadi manajer, sambil bekerja sebagai orang teknik saya ambil Magister Teknik. Magister Hukum juga begitu.
Saat mengajar di Teknik Mesin di Uniba masih banyak waktu luang, jadi sambil mengajar saya kuliah lagi ambil Magister Hukum di Uniba. Saya ambil hukum, karena profesi saya meminta keahlian hukum.
Misal ada kapal ditangkap, secara hukum pemilik kapal meminta perlindungan hukum, tidak semua teknik mengerti, sehingga ingin memahami persoalan hukum dengan kuliah.
Setelah dilantik menjadi Rektor Uniba, apa yang akan Anda lakukan untuk Uniba semasa kepemimpinan Anda?
Uniba merupakan Perguruan Tinggi satu-satunya di Kalimantan, bahkan Indonesia yang memiliki Fakultas K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) D4 yang unik. Di UI misalnya, K3 di sana hanya berbasis kesehatan, kalau Uniba, memiliki K3 Keteknikan, K3 Lingkungan, K3 Kesehatan, dan ada K3 Elgonomik.
Dosennya juga praktisi dan akademisi dari berbagai unsur. Kami berkeinginan K3 Uniba menjadi jurusan unggulan secara nasional. D4 Uniba sejajar dengan S1 dan bahkan tingkat kepraktisannya lebih tinggi. Sekarang saja Fakultas D4 K3 kewalahan menerima mahasiswa. Kami berencana akan mengembangkan S2 K3 Terapan.
Apa visi dan misi Uniba ke depan?
Cita-cita Uniba diarahkan ke pundak saya. Pesan Dewan Pembina atau Yayasan ingin Uniba menjadi universitas yang lebih besar dan modern. Tentu saja menjadikan universitas yang lebih besar akan membuka sejumlah program studi.
Insya Allah saya rencanakan tahun ini dibuka tiga prodi baru, yakni Teknik Lingkungan, Arsitek, dan Manajemen. Fakultas Teknik Lingkungan sepertinya akan menjadi satu-satunya universitas swasta di Kaltim, karena sekarang kita punya lingkungan bekas batu bara yang memerlukan recorvery untuk masa depan.