Virus Corona di Tarakan
Pemesanan Tiba di Tarakan Menunggu 10 Minggu, Satu Unit Alat GeNose C19 Tembus Rp 80 Juta
Total Rp 80 juta anggaran yang harus disiapkan untuk mendatangkan alat skrining GeNose C19 ke Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara
"Mereka memang tidak memberi batasan berapa yang bisa dipesan. Tidak ada ketentuan. Tapi siapa cepat dia dapat. Berapa kita order, maka kalau ada barang, siap dikirim," lanjut dr. Wira.
Untuk stok tabung plastik yang didatangkan pihaknya mencapai 20 ribu kantong. Namun didatangkannya pun bertahan dan tidak sekali datang.
"Makanya jangan tunggu stok kosong harus order. Itupun nunggu 10 minggu. Kita sudah deposit dengan biaya cukup besar," ujarnya.
Adapun penyebab kelangkaaan dibeberkan dr. Wira, karena tabung plastik terbuat dari bahan plastik khusus. Bentuknya lebih mirip urine pack. Dan itu diimpor dari luar negeri.
"Itu bukan bahan plastik sembarangan. Bahannya spesial untuk virus. Itu tidak mudah bocor," tegasnya.
Kondisi itu pula menjadi kendala pihaknya ditambah lagi permintaan dari masing-masing daerah yang siap menjalankan GeNose C19 cukup tinggi.
"Karena sekarang juga bisa digunakan di mall mall untuk deteksi masyarakat bukan cuma di Bandara," jelasnya.
Adapun lama waktu yang dibutuhkan untuk membaca Covid-19 per satu sampel kurang lebih dua menit.
"Dua mneit sudah terdeteksi sudah bisa terbaca," beber dr. Wira.
Untuk biaya sendiri lanjut dr. Wira, sangat tejangkau dan sama dengan wilayah lainnya. "Cuma Rp 50 ribu saja di Tarakan," pungkasnya.
Walikota Tarakan Khairul Beri Penilaian
Berita sebelumnya. Walikota Tarakan, dr Khairul akui, Kota Tarakan masih gunakan hasil rapid test antigen sebagai salah satu persyaratan masuk ke Kota Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara.
"Saat ini yang standar masih yang direkomendasikan kementerian kesehatan, ya kalau naik transportasi harus rapid antigen. Terus untuk konfirmasinya (apabila reaktif) pakai PCR," ujarnya, Sabtu (3/4/2021).
Dia sampaikan, pegawai negeri di lingkup Kota Tarakan pun jika kembali dari perjalanan dinas, masih menggunakan PCR.
Baca juga: Pembagian Zakat Jadi Sorotan, Satgas Covid-19 Balikpapan Siapkan Tim Rapid Antigen untuk Petugas
Baca juga: Kasus Positif Covid-19 Melandai, Balikpapan Batal Bangun Rumah Sakit Darurat
"Karena masih itu yang standar," terangnya kepada Tribunkaltim.co.
Meski begitu, dia menuturkan, masyarakat Indonesia harus menghargai karya anak bangsa itu.