Ramadhan 2021
Teliti Sebelum Menerima, Polresta Samarinda Minta Warga Waspada Uang Palsu Beredar di Pasar Ramadhan
Momentum Pasar Ramadhan dan Jelang Idul Fitri bukan hanya dimanfaatkan untuk jualan makanan atau perlengkapan ibadah, tetapi juga pengedaran uang pals
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola
TRIBUNKALTIM.CO, SAMARINDA - Momentum Pasar Ramadhan dan Jelang Idul Fitri bukan hanya dimanfaatkan untuk jualan makanan atau perlengkapan ibadah, tetapi juga pengedaran uang palsu.
Polresta Samarinda juga meminta warga agar senantiasa mewaspadai para pelaku yang sengaja memanfaatkan momen, dan meminta teliti sebelum transaksi jual-beli dilakukan.
Baca juga: TERBONGKAR Trik Dukun Gondrong Bekasi Gandakan Uang, Istri Tak Bisa Bohongi Polisi, Pakai Uang Palsu
Baca juga: Pelaku Pengedar Uang Palsu di Balikpapan Ditangkap Polisi, Kasatreskrim: Masih Ada yang Beredar
Dengan melihat, meraba, dan menerawang uang yang diberikan.
Baru-baru ini di media sosial Facebook juga beredar postingan yang diunggah warganet agar waspada terhadap uang palsu
Kasat Reskrim Polresta Samarinda Kompol Andika Dharma Sena melalui Plt. Wakasat Reskrim Polresta Samarinda Iptu Teguh Wibowo mengatakan belum ada laporan terkait peredaran uang palsu ini.

Pasar Ramadhan menjadi momen para pelaku pengedar uang palsu menyebarkan kepada pedagang.
"Modus mereka mencari pedagang kecil saat berdagang di Pasar Ramadhan, memanfaatkan keramaian dan kesibukan para pedagang,” tegasnya, Jumat (23/4/2021) hari ini.
Menilik kebelakang, kasus peredaran uang palsu sebelumnya, biasanya menggunakan uang pecahan Rp 100 ribu dan Rp 50 ribu.
Iptu Teguh Wibowo juga berharap, masyarakat dapat lebih mengantisipasinya dengan selalu waspada terhadap peredaran uang palsu.
Baca juga: Kisah IRT Edarkan Uang Palsu di Balikpapan, Sudah Belanjakan Rp 800 Ribu, Terancam Dibui 15 Tahun
"Tentu berharap masyarakat teliti dengan mengecek uang yang diterima, selama Ramadhan ini dan menjelang lebaran Idul Fitri nantinya (penukaran uang),” tegasnya.
"Sampai saat ini belum ada (laporan), akan kami tindaklanjuti jika ada masyarakat yang melaporkan," imbuhnya.
Penulis: Mohammad Fairoussaniy | Editor: Mathias Masan Ola