Mata Najwa
Tangis Najwa Shihab Hampir Pecah, Suaranya Bergetar Wawancara Istri Awak Nanggala 402 di Mata Najwa
Suara Najwa Shihab yang biasa tegar kini bergetar.Momen itu terjadi di tayangan Mata Najwa pada Rabu (28/4/2021).
TRIBUNKALTIM.CO - Presenter Mata Najwa, Najwa Shihab hampir tak bisa menahan tangisnya.
Hal itu terjadi ketika dirinya melakukan wawancara dengan istri dan keluarga salah satu awak KRI Nanggala 402 yang tenggelam di perairan Bali.
Suara Najwa Shihab yang biasa tegar kini bergetar.
Momen itu terjadi di tayangan Mata Najwa pada Rabu (28/4/2021).
Kesedihan masih terlihat pada raut wajah istri dan ibunda awak kapal selam KRI Nanggala 402, Serda Pandu Yudha Kusuma.
Dilansir TribunWow.com, sang ibunda, Sri Endah bahkan menangis tersedu-sedu mengaku ingin melihat jenazah putranya untuk terakhir kalinya.
Baca juga: Mata Najwa Tadi Malam, Ibu-Istri Awak KRI Nanggala-402 Bercucuran Air Mata Ungkap Permintaan Khusus
Tangis Sri Endah itu membuat Presenter Najwa Shihab ikut bersedih hingga suaranya bergetar.
Momen itu tampak dalam acara Mata Najwa, Rabu (28/4/2021).
"Apa yang diharapkan sekarang? Adakah hal tertentu yang masih jadi ganjalan di dalam hati?," tanya Najwa Shihab.
Sri Endah pun langsung menjawab pertanyaan Najwa Shihab tersebut.
Sambil menangis, Sri Endah mengaku ingin evakuasi KRI Nanggala 402 tetap dilanjutkan.
"Harapan saya sebagai orangtua semoga pemerintah segera mengevakuasi ABK KRI Nanggala," ucap Sri Endah.
"Apa pun itu saya ikhlas dan harapan saya semoga cepat diangkat, bisa pulang ke keluarga masing-masing."
Masih menangis, Sri Endah menyebut ingin menatap wajah anaknya untuk terakhir kalinya.
"Untuk kesempatan melihat terakhir kali, itu harapan saya sebagai orangtua," sambungnya.
Melihat tangis Sri Endah, suara Najwa Shihab terdengar bergetar saat bertanya pada istri Serda Pandu, Mega Dian.
"Mbak Mega juga seperti itu? Harapannya masih bisa melihat jenazah suami lagi?," tanya Najwa Shihab.
Baca juga: Bahas Tenggelamnya Kapal Selam, Netizen Minta Mata Najwa 28 April 2021 Malam Ini Ganti Tema
Selaras dengan Sri Endah, Mega Dian juga berharap evakuasi KRI Nanggala 402 terus dilanjutkan.
Ia mengaku masih menunggu kepulangan jenazah suaminya.
"Sama, semoga evakuasi tetap dilanjutkan, enggak berhenti sampai di sini," jawab Mega.
"Kami masih mengharap kepulangan suami kami."
"Kami masih ingin melihat untuk yang terakhir kalinya, kami masih ingin evakuasi terus berlanjut," sambungnya bergetar.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-9.50:
Penyebab Tenggelamnya KRI Nanggala 402
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Yudo Margono menduga kapal selam Nanggala 402 tenggelam bukan karena kelalaian manusia (human error).
Tak hanya itu, ia juga mengatakan black out atau mati listrik bukanlah penyebab tenggelamnya kapal selam buatan Jerman ini.
Dilansir TribunWow.com, dari analisis awal, Yudo menyebut tenggelamnya kapal selam Nanggala 402 lebih dari faktor alam.
"Sudah kita evaluasi dari awal saya berkeyakinan ini bukan human error dan lebih kepada faktor alam," jelas Yudo, dikutip dari Kompas.com, Minggu (25/4/2021).
Meskipun begitu, menurut Yudo, untuk memastikannya badan kapal selam perlu diangkat terlebih dahulu.
"Jadi nantinya akan diinvestigasi setelah badan kapal bisa diangkat," sambungnya.
Yudo yakin betul tak ada kelalaian manusia yang menyebabkan insiden ini.
Ia berpendapat, semua prosedur sudah dilaksanakan selama proses menyelam.
Prosedur tersebut berupa adanya laporan penyelaman saat menyelam.
Tak hanya itu, Yudo juga menyebut terdengar sea rider penjejak bahwa kapal selam Nanggala 402 telah melaksanakan persiapan tempur, menyelam dan sebagainya.
"Dari awal saya sampaikan kapal ini tidak atau bukan human error karena saat proses menyelam sudah melalui prosedur yang betul mulai laporan penyelaman dan terdengar dari penjejak kemarin itu," jelas Yudo.
Ia lantas menjelaskan alasannya yakin tak terjadi black out selama penyelaman.
"Artinya tidak black out saat menyelam langsung hilang ini."
Baca juga: Di Mata Najwa, Dahlan Iskan tak Peduli Disebut Pembela Mati-matian Vaksin Nusantara
Kronologi tenggelamnya KRI Nanggala 402
Tenggelamnya KRI Nanggala-402 diawali ketika kapal selam buatan Jerman ini mengikuti latihan penembakan senjata strategis TNI AL 2021, Sesuai rencana, kapal selam ini hendak melakukan latihan tembak torpedo kepala perang, pada Rabu (22/4/2021) dini hari.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Yudo Margono menjelaskan, latihan dimulai sekitar 02.30 Wita.
"Sesuai prosedur, pukul 02.30 sudah dilakukan isyarat terbit yakni mulai latihan," kataya saat konferensi pers di Bali, pada Kamis, seperti dilansir Kompas.com.
Lalu pada 03.00 Wita, kapal buatan Jerman ini izin menyelam pada kedalaman 13 meter untuk persiapan menembak torpedo.
Sesuai prosedur dalam penembakan tersebut kapal selam didampingi sea rider penjejak yang di dalamnya ada Kopaska.
Nantinya jika torpedo meluncur, maka sea rider akan mengikuti.
Saat itu, geladak haluan dan conning tower masih terlihat oleh tim penjejak dalam jarak 50 meter.
Sekitar 03.30 Wita, KRI lain yang terlibat latihan memeriksa torpedo warning dan dalam hal ini unsur lain sudah persiapan torpedo meluncur.
Namun sekitar 03.46 Wita, sea rider memonitor periskop dan lampu pengenal dari KRI Nanggala-402 perlahan mulai menyelam dan tak terlihat.
"Jadi untuk penembakan tersebut harus menyelam," kata dia.
Sejak 03.46 Wita hingga 04.46 Wita, saat jadwal penembakan, pemanggilan terus dilakukan KRI Nanggala tapi tidak ada respons.
"Harusnya saat tenggelam tadi, masih ada periskop pasti kelihatan. Ini tak ada periskop dan komunikasi saat itu tidak terjalin," kata dia.
Pada saat penembakan ini harusnya KRI Nanggala-402 meminta otorisasi untuk penembakan.
Begitu dipanggil untuk diberikan otorisasi, tak ada respons.
Selanjutnya, pada 04.17 Wita diterbangkan helikopter dari KRI I Gusti Ngurah Rai untuk deteksi visual dan hasil nihil.
Sesuai jadwal, estimasi KRl Nanggala-402 harusnya timbul ke permukaan pukul 05.15 Wita.
Karena tidak juga ke permukaan, maka saat itu dilakukan prosedur sublook.
KRI Nanggala-402 dinyatakan Sublook pada 05.15 Wita.
"Jam 05.15 kita mengadakan prosedur Sublook yakni aksi yang dilaksanakan jika Kapal selam hilang kontak dan diduga mengalami permasalahan, ini sudah sesuai prosedur," katanya.
Setelah tiga jam pencarian, prosedur berganti menjadi submiss yakni status kapal selam hilang.
KRI Nanggala-402 dinyatakan submiss pada 06.46 Wita.
"Sehingga seluruh unsur yang melaksanakan pengamanan di luar untuk melaksanakan pencarian dan latihan kita tunda," kata dia.
Hampir selama empat hari, tim gabungan melakukan penyisiran dan pencarian di lokasi sekitar hilangnya KRI Nanggala-402.
Pencarian dipersempit di areal adanya tumpahan minyak dan adanya tanda kemagnetan cukup besar di utara Celukan Bawang.
Di titik-titik itu, petugas menemukan sejumlah benda yang merupakan bagian dari KRI Nanggala-402.
Barang-barang yang ditemukan yaitu pelurus tabung torpedo, pembungkus pipa pendingin, dan di botol oranye pelumas periskop kapal selam.
Ditemukan juga alat yang dipakai ABK Nanggala untuk shalat dan spons untuk menahan panas pada presroom.
Benda-benda tersebut menjadi bukti otentik dan menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam atau isyarat subsunk, sekitar 17.00 Wita.
Kapal dinyatakan tenggelam setelah pencarian memasuki hari keempat sejak dinyatakan hilang pada Rabu (21/4/2021).
"Dengan adanya bukti otentik tersebut, maka pada saat ini kita isyaratkan dari submiss menjadi subsunk," kata Yudo Sabtu sore.
Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian untuk menentukan titik pasti di mana KRI Nanggala-402 tenggelam pada kedalamam 850 meter.
Baca juga: Satu Gara-gara Ditolak, Dahlan Iskan Bongkar Alasan Dukung Penelitian Vaksin Nusantara di Mata Najwa
Daftar Nama Awak dan Komandan KRI Nanggala 402
Sebelumnya, KRI Nanggala-402 dinyatakan hilang kontak saat pelatihan di Perairan Utara Bali, Rabu (21/4/2021) lalu.
Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, berikut daftar nama awak kapal KRI Nanggala-402:
1. Letkol Laut (P) Heri Oktavian
2. Mayor Laut (P) Eko Firmanto
3. Mayor Laut (T) Wisnu Subiyantoro.
4. Kapten Laut (E) Yohanes Heri
5. Kapten Laut (P) I Gede Kartika
6. Lettu Laut (P) Muhadi
7. Lettu Laut (P) Ady Sonata
8. Lettu Laut (P) Imam Adi
9. Lettu Laut (T) Anang Sutriatno
10. Letda Laut (E) Adhi Laksmono
11. Letda Laut (P) Munawir
12. Letda Laut (T) Rhesa Tri
13. Letda Laut (T) Rintoni
14. Letda Laut (P) M Susanto
15. Serka Bah Ruswanto
16. Sertu Bah Yoto Eki Setiawan
17. Sertu Ttu Ardi Ardiansyah
18. Sertu Kom Achmad Faisal
19. Sertu Kom Willy Ridwan Santoso
20. Sertu Eko M Rusdiyansyah
21. Sertu Eki Ryan Yogie Pratama
22. Sertu Mes Dedi Hari Susilo
23. Serda Bah Bambang Priyanto
24. Serda Kom Purwanto
25. Serda Kom Eko Prasetiyo
26. Serda Ttu Harmanto
27. Serda Ttu Lutfi Anang
28. Serda Atf Dwi Nugroho
29. Serda Ede Pandu Yudha Kusuma
30. Serda Eta Misnari
31. Serda Saa Setyo Wawan
32. Serda Lis Hendro Purwoto
33. Serda Mes Guntur Ari Prasetyo
34. Serda Lis Diyut Subandriyo
35. Serda Lis Wawan Hermanto
36. Serda Lis Syahwi Mapala
37. Serda Lis Wahyu Adiyas
38. Serda Lis Edi Wibowo
39. Kopda Eta Kharisma D.B
40. Kopda Tlg Nugroho Putranto
41. Kopda Mes Khoirul Faizin
42. Kopda Trb Maryono
43. Klk Eta Roni Effendi
44. KLK Eta Distriyan Andy P
45. KLS Isy Raditaka Margiansyah
46. KLS Isy Gunadi Fajar R
47. KLS Nav Denny Richi Sambudi
48. KLS Mes Muh Faqihudin Munir
49. KLS Nav Edy Siswanto
50. Kolonel Laut (P) Harry Setyawan (Non ABK)
51. Letkol Laut (E) Irfan Suri (Non ABK)
52. Mayor Laut (E) Whilly (Non ABK)
53. Suheri –PNS (Non ABK).
(*)
Berita tentang KRI Nanggala 402
Berita ini telah tayang di Tribun Wow dengan judul Suara Najwa Shihab Bergetar saat Wawancara Keluarga Awak Nanggala 402, sang Ibu Nangis Tersedu-sedu