Berita Tarakan Terkini
Sujud Syukur Ditemukan Tim SAR, Warga Tarakan Terombang-ambing di Laut 2 Hari, Buka dengan Air Asin
Tangis haru mewarnai kediaman Salam Candra, warga RT 7 Jembatan Besi, Kelurahan Lingkas Ujung pada Minggu (2/5/2021) sore.
TRIBUNKALTIM.CO, TARAKAN - Tangis haru mewarnai kediaman Salam Candra, warga RT 7 Jembatan Besi, Kelurahan Lingkas Ujung pada Minggu (2/5/2021) sore.
Salam tiba di kediamannya sekitar pukul 16.00 WITA usai waktu Azhar.
Salam Candra disambut istri dan empat anaknya bersama puluhan kerabat dan tetangganya yang sudah menanti kepulangannya.
Ia kala itu masih mengenakan pakaian PDH milik salah seorang petugas SAR Tarakan yang ikut dalam pencarian.
Kata Salam, baju yang ia kenakan sudah sempat basah karena kehujanan lalu kembali kering karena kepanasan di laut.
Baca juga: Hilang Kontak dari Pertambakan Pulau Selayu Tanjung Selor, Hari Kedua SAR Tarakan Masih Cari Candra
Kepada media TribunKaltara.com, Salam bercerita bagaimana ia bertahan hidup selama dua hari terapung di Perairan Kaltara.
Awal mulanya, ia berangkat dari lokasi pertambakan di Pulau Selayu yang masih masuk dalam Kabupaten Bulungan.
Ia baru saja selesai memanen ikan dan membawa hasil panen tambak seberat 500 kilogram menuju Tarakan untuk dijual.
"Saya bawa dari tambak sekitar 5 pikul itu," urainya.
Salam tak mengecek kondisi bensin speedboat miliknya. Ia berangkat sekitar pukul 07.30 WITA.

Dia memperkirakan sekitar pukul 08.00 WITA, sudah keluar dari area sungai menuju laut lepas namun masih berada di perairan Kaltara.
Pukul 09.00 WITA, mendekati Kota Tarakan, ia diadang badai.
Kabut menutupi penglihatannya disertai hujan.
Ia juga dihantam gelombang cukup besar menurutnya.
"Gelombangnya besar, ditambah kabut. Topi saya juga terbang," urai Salam memulai ceritanya.