Berita Samarinda Terkini
Sekretaris Kota Samarinda Sugeng Chairuddin Sebut Penutupan Jembatan Mahkota II Sampai Lebaran
Jembatan Mahakam Kota ( Mahkota) II Samarinda masih dalam keadaan ditutup, setelah diputuskan Walikota Samarinda Andi Harun
Penulis: Muhammad Riduan | Editor: Samir Paturusi
"Jadi tahu apa yang ada dan situasi di sana. Saya sudah lapor ke dirut jembatan kemarin kami mengadakan zoom meeting dari pusat," sambungnya.
Bertanya mengenai rapat yang diselenggarakan selepas kejadian abrasi yang akhirnya menyebabkan Jembatan Mahkota Dua mengalami pergeseran.
Budi Santoso menjelaskan kesimpulan akan diminta analisa hasil advice rancangan bangunan pertama. Karena jembatan ini masih tanggungjawab pusat.
"Nanti advice nya dari KKJT (Komisi Keselamatan Jembatan dan Terowongan) pasti koordinasi dengan Pemkot dan pihak Balai Proyek. Yang penting bisa diketahui dulu ada bergeser dampaknya enggak," timpalnya.
Tindaklanjut sendiri dari Dinas PUPR Samarinda menunggu zoom meeting dari hasil yang sudah laporkan oleh pihaknya.
"Saya juga sudah ada menunjuk konsultan jembatan periksa dilapangan. Sudah dua hari ini bekerja," katanya.
"Rencana kita lakukan pemantauan berkala selama satu minggu berturut turut ada geseran," ujarnya.
"Ini saya juga masih menunggu laporan mereka untuk hari ini," pungkasnya lagi.
BPBD Lakukan Pemetaan
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Samarinda yang hadir di lokasi longsor juga ikut memetakan.
Hal ini dilakukan sebelum tim SAR gabungan melakukan penyisiran satu orang pemancing yang hilang usai terjadi abrasi dan longsor di sekitar proyek intake Perumdam Kota Samarinda, Provinsi Kalimantan Timur.
Persis dibawah Jembatan Mahkota Dua RT22 Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Kota Samarinda.
Melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Samarinda, Ifran saat dikonfirmasi menyampaikan bahwa, sekitar pukul 13.00 Wita, pihaknya mendapatkan laporan.
Bahwa terjadi abrasi atau tanah longsor di Tepi sungai Mahakam tepatnya di sisi Samarinda Seberang.
Dan dikabarkan bahwa ada satu orang pemancing warga Kecamatan Palaran, yang ada disekitar tanah longsor.
"Untuk korban diketahui dua orang pemuda yang saat kejadian (abrasi) sedang memancing, satu orang sempat menyelamatkan diri dan satu lainnya terbawa tanah ke sungai," jelas Ifran, Minggu (25/4/2021).
"Diketahui korban pria sekitaran usia 23 tahun," imbuhnya.
Langkah selanjutnya, kata Ifran, pihaknya akan berkoordinasi dengan Unit Siaga SAR Basarnas Samarinda, kepolisian dan tim SAR gabungan lain termasuk relawan untuk dilakukan pemetaan lokasi.
"Nanti juga kita lakukan karena tanah sampai saat ini tanah masih bergerak," tegasnya.
Baca Juga: Atasi Abrasi Tanjung Aru, Gubernur Kaltara Temui Kepala BNPB Ajukan Proposal Penanganan 4 Sektor Ini
Pihaknya juga mengutamakan keselamatan unsur SAR gabungan yang ikut dalam pencarian satu orang korban ini.
"Karena kita juga mengutamakan keselamatan, dan mengatur langkah selanjutnya," pungkasnya.